❝ 제 40 회 ❞

1.9K 246 33
                                    

 ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ ꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷


Sungguh rasanya dirumah beberapa hari ini tanpa sang kekasih manisnya itu, sangat membosankan. Ditambah lagi dirinya yang masih merasakan pusing dan tak enak badan, awalnya Yeonjun memang merasa tak adil.

Soobin yang hamil, lalu kenapa dirinya yang mengalami morning sick? Bahkan ia tak bisa mencium bau parfum sedikit pun, setiap kedua sahabatnya itu mendekat. Yeonjun langsung saja merasa mual, pemuda manis itu kasihan dengan kekasih tampannya. Oleh karna itu, setiap berada di kampus. Ia pasti selalu menemui sang kekasih, hingga eomma datang menjemputnya.


Seperti sekarang, Soobin mengelus surai kuning sang kekasih, ah baru beberapa hari ini Yeonjun memutuskan untuk mengecat rambutnya. Alasannya itu permintaan bayi mereka.

" Hyungie masih merasa mual? " Yeonjun mengangguk lemas, ia merebahkan tubuhnya dan menumpukan kepalanya pada paha si manis,  mereka memang sedang berada di perpustakaan. Untung saja sudut perpus itu ada satu karpet untuk para mahasiswa mengerjakan tugas sambil duduk atau merebahkan tubuhnya.


" Hyungie ingin makan? Soobinnie tadi membuat nasi goreng untuk hyungie~"

" Kepalaku terasa ingin pecah, Bin. Tapi tak apa, untung saja hyung yang merasakan, tak sanggup aku jika bayi besar ini yang kena morning sick. " Yeonjun tersenyum, ia mengelus perut rata sang kekasih, sesekali ia mengecup pelan perut Soobin.


" Aegi-ya, bagus! Jangan menyusahkan mama mu ya? Biar papa saja yang menanggung apa yang kalian inginkan. Ok? "

Ah, rasanya ia ingin menangis saja, Yeonjun dan mulut kelewatan manisnya itu benar - benar ya, tak henti - hentinya membuat Soobin tersenyum sambil merona hebat.

" Nde papa~ " Ia menirukan suara anak kecil dengan senyum manisnya. Si tampan itu lantas duduk tegak sambil menatap sang kekasih.


Baru beberapa hari saja, dirinya sudah merindu hebat. Ia mengelus pipi gembil yang semakin berisi, ah sepertinya ibu-nya itu merawat calon menantunya dengan baik.


" Apa mama makan dengan baik beberapa hari ini? "


" Umm! Imo memasak baaaanyak makanan papa! Aegi dan mama jadi seeenang! Tapi ada yang kurang... " Si manis mem-pout kan bibir merah cherry nya, pipi merona itu ia gembungkan.

Oh astaga, manis sekali! Sungguh jika Yeonjun tak tahu tempat, pasti ia sudah 'memakan' kekasihnya ini sekarang juga. Yeonjun menggigit pipi bagian dalamnya, ia menangkup pipi yang lebih muda sambil tersenyum.


" Kurang kenapa? Apa eomma tidak membuatkanmu makanan yang kamu sukai, love? "

" Ani~ kurang karna papa nya aegi tidak ada! Mama rindu papa~ " Pipi meronanya bertambah merah.


" Eiii, dari siapa mama belajar merayu? Tumben sekali, aigoo...  Bayi besar hyung ini akan menjadi seorang ibu." Yeonjun mengecup pipi merona nya lalu hidung bangir manis milik Sang kekasih, hingga bibir cherry kesukaannya itu. Sungguh, entah sudah beberapa kali ia katakan. Soobin itu sempurna, dengan segala kekurangannya.


Soobin itu tidak seperti yang lain, si manis itu menggemaskan dan lucu dengan caranya sendiri. Tak dibuat - buat layaknya para gadis dan lelaki manis yang selalu menggoda dan mendekatinya. Soobin itu berbeda, dan Yeonjun menyukai segala perbedaan dari dirinya. Soobin itu spesial, hanya satu - satunya dan terakhir kalinya untuk Yeonjun.


Katakan Yeonjun lebay, Soobin itu pusat dunia nya. Ah tidak, Soobin itu sendiri adalah dunia, galaksi bahkan alam semesta milik Yeonjun. Entah beberapa kali ia mencoba untuk tidak memusatkan semesta nya pada sang kekasih, tetapi tetap tidak bisa.


Hanya Soobin lah yang bisa merubah dirinya, seseorang perfeksionis gila belajar serta tak mengenal sosial dan pertemanan, bahkan lingkar pertemanannya hanya dengan Changbin dan Yohan. Ia bahkan tak pernah mengikuti atau menghadiri acara reuni bahkan acara kampusnya. Ah tentu saja ia pernah menghadiri acara kampus, karna paksaan kedua sahabat serta sang dosen. Yeonjun itu kaku, dingin, tak suka bersosialisasi dan di cap tak punya hati sebelum bertemu Soobin.


Dan semua itu berubah, bahkan pandangannya tentang ' menjalin hubungan itu hal yang sia - sia dan merugikan. ' semua nya berubah, hanya karna sosok manis lugu dan cantik dengan segala kekurangan yang ia miliki, Choi Soobin.


" Papa? Kenapa melamun? Ada yang mengganggu pikiran papa, um? "

" Aniya, sini mana nasi gorengmu love. Akan hyung makan saat pulang nanti, lagipula ini sudah jam empat sore, eomma sudah menunggu diluar pasti. Kkajja? " Yeonjun berdiri lalu mengulurkan tangannya kepada sang kekasih, Soobin tersenyum menyambut uluran tangan sang kekasih.


" Tunggu! " Ia menoleh menatap kekasih manisnya, Soobin tersenyum sambil menggoyangkan tautan tangan mereka. Pemuda manis itu mendekati Yeonjun, lalu mencium bibir kekasih tampannya. Hanya ciuman tanpa nafsu, hingga Soobin juga yang mengakhiri tautan bibir mereka.


Lagi dan lagi, pipi merona nya semakin memerah. Manis, manis sekali.


" Papa? Bertahan ya? Baby dan mama pasti akan kembali! Satu minggu lebih! Lalu kita akan bersama lagi, i love you more than there are stars in the sky and fish in the sea, papa~ "



-ΦΦΦ-


[] Kalau misalnya aku buat cerita au lokal, Yeonbin sama Hyunjin gimana? HSHSGS gatau kenapa kok aku jadi nge ship Hyunjin Soobin, padahal momen nya aja gaada. Gemes aja gitu:( tapi nanti ya tetep Yeonbin kok yang utama 🌚

Trus, gakalah gemes si sama ini:( karna aku pecinta yang uwu uwu

Trus, gakalah gemes si sama ini:( karna aku pecinta yang uwu uwu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

©prjvatelifeu.

BUNNY SPACE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang