I'am Not Alone °Tujuh Belas°

1.1K 81 0
                                    

[Tandai jika ada typo]
---------------------------
-----------
Happy reading
-----------

Rena menatap sinis Prilly, dia tidak akan membiarkan Prilly tenang selama gadis itu berusaha untuk mendapatkan Ali.

"Permainan baru di mulai, gue gak akan diem seperti sebelum-sebelumnya..." Prilly menatap malas, bersedekap dada. Menurutnya perkataan Rena sangat tidak bermutu.

"Terserah lo, gue gak peduli, kita liat aja nanti siapa yang bakal lebih dulu sampai garis finish."

"Yang pasti gue, sekarang aja lo masih di garis star!!"

Rena tersenyum ponggah mengingat dirinya berstatus sebagai kekasih Ali. Sementara Prilly, gadis itu bukan siapa-siapanya Ali.

"Lo pernah denger cerita kelinci sama kura-kura yang lomba lari?," Prilly mengusap ujung  rambutnya yang tergerai, berusaha untuk tidak terpengaruh dengan perkataan Rena.

"Kura-kura yang jalannya lambat aja bisa lebih dulu sampai di garis finish,"

"Terus kenapa gue enggak?"

Prilly berbalik meninggalkan Rena dengan wajah merah padamnya, bukan karena tersipu setelah mendapat pujian, tetapi merah padam kerena menahan amarah dan rasa gondok dalam dirinya.

Namun baru beberapa langakah gadis itu berbaik. "Satu lagi, hati tau kemana dia harus pulang!"

Persetan! Umpat Rena dalam hati

***

"Ini lo kenapa ya?" Al menunjuk sebuah foto usang di buku album.

Gritte menyimpan cemilan yang dia bawa dari dapur di atas meja. "Gak tau gue gak inget..."

Al mengangguk saja

"Gimana sama sakit kepala lo, udah mendingan?" Al bertanya kembali.

"Udah"

Gritte menatap Al tidak biasa, sadar akan dirinya di tatap, Al ikut menoleh malihat Gritte yang seperti terbengong. "Kanapa? suka lo sama gue?!"

Gritte memutar bola matanya malas. "Gak, makasih"

Al tersenyum jail. "Lo mau tau sesuatu, gak?"

"Apaan?"

"Serius nih mau tau?" Al meyakinkan, melihat raut muka Gritte yang menatap dirinya kesal.

"Banyak bacot lo!" sarkas Gritte malas.

"Tapi jangan pingsan ya,"

Gritte menahan letupan dalam dirinya, jika membunuh itu di halalkan maka Al lah yang akan dia bunuh pertama kali.

"Sekali lagi lo banyak basa-basi, gue gorok lo pake mesin rumput!!!" ancaman Gritte cukup membuat Al terkekeh geli, dengan muka pura-pura ngeri.

Alasan yang klasik, ah dirinya sangat meyukai Gritte yang seperti pisikopat.

"Lo harus percaya ini!" Al mengikis jarak diantara mereka.

"Gak usah macem-macem lo!" teriak Gritte tak kala Al mendekatkan wajahnya.

Lelaki itu berbisik sensual. "Kalau gue adalah suami lo." Al tersenyum, merasakan tubuh di dekatnya tersentak kaget.

I'am Not AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang