I'am Not Alone °Empatpuluh Satu°

799 60 3
                                    

[Tandai jika ada typo]
---------------------------
-----------
Happy reading
-----------

Prilly memainkan ponselnya sembari menunggu Ali yang pergi membeli makanan ke kantin. Tak butuh waktu lama Ali telah kembali dengan sepiring nasi goreng.

"Kita makan di taman aja," Ali berkata membuat Prilly menolehkan pandangannya dari ponsel.

"Cepet banget, biasanya kantin rame pas istirahat ke satu jadi susah buat dapet pesenan cepat!" heran Prilly sambil bangkit dari duduknya.

"Kaya gak tau aku aja!"

Prilly menghela nafasnya pelan saat baru mengingat jika Ali adalah anak bad boy SMA Sarviks.

"Btw aku liat sekolah kita jarang dapet problem ya?" tanya Prilly, mereka berdua berjalan beriringan menuju taman sekolah.

Beberapa orang menoleh memperhatikan keduanya yang terlihat dekat. "Emang kamu mau sekolah kita banyak problem?" tanya Ali balik dengan menolehkan kepalanya sebentar.

"Gak juga, biasanya juga kamu ikut tauran bareng yang lain. Ya aku heran aja!"

Ali terkekeh, "tauran gak setiap hari juga Prill. Kalau ada yang berani nantang ya kita ladenin," Prilly berdecak merasa bodoh.

"Katanya ikut militer masa kaya gitu aja gak tau," Prilly merasa tersindir dengan kata-kata itu. Tangannya dengan cepat mendarat pada pundak Ali.

Setelah sampai di tempat yang di tuju mereka mendudukkan dirinya pada kursi taman, ada beberapa orang di sana baik yang tengah berpacaran atau sekedar membaca buku dan menidurkan diri untuk beristirahat.

Ali menyerahkan sepiring nasi goreng itu pada Prilly. "Ayo makan keburu dingin," Prilly menerimanya.

"Kamu belum makan juga kan? Kita makan berdua aja nih."

"Suapin ya!" Prilly tersenyum dan mengangguk pelan.

Beberapa orang menoleh memperhatikan keduanya secara seksama.

"Jadi beneran Ali sama Rena putus?"

"Kabarnya gitu sih!"

"Suttt udah deh, kalian gak mau kan berurusan sama Ali?!"

Gerombolan yang tak sengaja lewat itu berlalu, setelah di tegur oleh salah satu temannya. Siapa yang mau berurusan dengan Ali maka siap-siap saja mendapat akibatnya.

"Cieee yang pacaran!!" suara ledekan itu membuat Prilly tidak penasaran untuk melihatnya.

"Apa kabar Li!" Al menyapa sambil mengambil duduk di samping Gritte yang duduk di kursi hadapan Ali dan Prilly yang terhalang meja batu buatan.

"Baik, lo sendiri gimana? Makin lengket aja sama babunya Prilly!"

Gritte melotot tak terima. "Mulut lo emang bener-bener cabe banget. Istri sultan di bilang babu mau gue tendang pantat lo?!" Ali menaikan sebelah alisnya seolah mengejek.

"Masih ada cowok yang mau sama lo? Eh lupa si Al kan mau!" Ali meledek kembali sambil menerima suapan dari Prilly.

Gritte mengerucut kan bibirnya menepuk paha Al memberi kode lelaki itu agar membelanya.

I'am Not AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang