[Tandai jika ada typo]
---------------------------
-----------
Happy reading
-----------"Prilly!!"
Prilly yang sedang meminum air putih langsung terbatuk-batuk akbiat suara yang tiba-tiba menggelegar di ruangannya.
Prilly kenal betul dengan suara itu namun bagaimana bisa suara itu bisa sampai di negara ini sementara pemilik suaranya berapa di Indonesia.
"Prill! Woy. Kenapa lo bisa masuk rumah sakit ogeb! Katanya ada urusan keluarga eh taunya malah rebahan di sini" matanya menatap tajam seolah menuntut jawaban.
Ali membantu menepuk pelan pundak Prilly yang tidak sakit, diikuti dengan bibirnya yang meniup dan mengecup pelan ubun-ubun gadis itu.
Merasa telah baikan Prilly mendongkap menatap seorang gadis yang baru saja memasuki ruangannya di ikuti seorang lelaki di belakangnya.
"Sialan lo! Ngapain lo bisa di sini?" sinisnya.
"Hilih Prill! Ada tamu tuh di sambut dengan baik bukan malah di judesin gitu. Lagi sakit juga masih aja marah-marah!" Gritte melipat kedua tangannya di atas perut.
"Gue bakal nyambut tamu dengan baik kecuali kalau tamu nya itu bukan elo!"
Gritte berjalan dengan cepat ke arah Prilly dan Ali. "Eh Li, kok lo ada di sini?" Gritte bertanya heran saat menyadari ada orang lain di sana.
"Atau jangan-jangan!!"
"Apa? Gak usah macem-macem otak lo" sarkas Ali.
"Prill aku keluar bentar ya" pamit Ali di balas anggukan oleh Prilly.
"Aku-kamu?" Gritte berseru heboh. "Anjir, gue ketinggalan banyak info tentang lo cuk!"
"Cuk, cak, cuk. Lo kira gue cucuk ikan apa!" Gritte segera duduk di samping Prilly mengabaikan protesan gadis itu.
"Lo bareng si Al kesini?" Prilly melirik lelaki yang tengah sibuk dengan ponsel di tangan nya.
"Kaya yang lo liat, dia juga yang ngajakin gue buat ketemu lo!" Gritte menjawab dengan melirik lelaki itu yang berada di depan pintu ruangan Prilly.
"So sibuk banget sih lo Al," lelaki itu mendongkap menatap kedua gadis di sana.
Lalu pandangannya beralih pada Prilly yang menyender di ranjang rumah sakit. "Sorry, sorry tadi ada urusan bentaran." sahutnya dengan menghampiri mereka.
"Dia emang gitu Prill di indo juga," Gritte berdecak di sambut kekehan Prilly.
"Belum sadar betul nih anak!" cibirnya.
"Ouh heii, gue udah sadar. Dan lo harus tau kalau gue udah inget semuanya." sangkal Gritte.
Benar sekali Gritte telah mengigat memori yang sempat hilang beberapa tahun lalu saat dia akan memasuki kelas satu SMA. Itu menurut dirinya karena ia tidak mengingat betul bagaimana kejadian dirinya bisa amnesia.
"Gak yakin gue lo inget semua nya." Prilly berkata santai.
"Maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Not Alone
Fiksi Remaja_Terimakasih telah hadir walau dengan membawa luka, tapi setidaknya kamu tidak pergi dan tidak membuatku sendiri di saat Tuhan lebih menyayangi mereka_ Prilly Latuconsina Aliando Syarief I'am Not Alone