[Tandai jika ada typo]
---------------------------
-----------
Happy reading
-----------Gritte mengerucutkan bibirnya kesal. Sesekali menghentakan kakinya dengan kasar.
"Kalau kaya gini caranya gue mending gak usah ikut!" Gritte bergumam dengan pandangan tajam kepada dua orang di depannya.
Namun kedua orang didepan itu hanya tak acuh seperti dunia ini hanya milik mereka berdua, sementara dirinya hanya mengontrak.
Gritte berjalan cepat menerobos jalan di tengah-tengah keduanya.
"Kalau mau pacaran gak usah ngajakin gue!"
Keduanya mengaduh saat bahu mereka ditabrak kasar. "Sakit bego!" delik lelaki di samping Prilly.
Prilly memutar bola matanya, masih berjalan santai.
"Sloww mbaknya..."
"Sloww mate lo buta!" balas Gritte tidak santai saat mendengar perkataan Prilly.
"Tadi gue udah saranin lo ngajak si Al. Lo nya kagak mau," Prilly menatap sekilas.
"Saran lo itu gak guna! Kenapa lo gak nyaranin gue sama Manurios gitu. Baru gue terima dengan lapang dada!"
"Sinting ni anak, siapa tadi namanya?" lelaki itu bertanya kepada Prilly.
"Siapa?" tanya Prilly balik sambil mengernyitkan dahinya.
"Si nganu nganu itu loh."
"Manurios!!!" teriak Prilly dan Gritte serempak membuat lelaki itu merigis pelan.
"Kalian malu-maluin tau gak?!"
"Elo-nya juga yang katro, gak tau cogan dunia oren!" sungut Gritte, siapa yang tidak kenal pacar halunya sini maju!
Iqbal menyabarkan dirinya dengan mengelus pelan dadanya. Dia antara menyesal dan darah tinggi berada di antara kedua wanita ini.
"Iya, iya maap gue salah. Nah si manu-rios itu yang ada malu saat dia jadi gandegan lo!"
"Apaa lo kata? Gue cans aduhay kek gini malu-maluin? yang ada tuh Manurios minder sama gue karena dia gak pantes sama gue yang belehoy ini," Gritte mengibas-ngibas tangannya percaya diri sekali.
"Ini kenapa jadi debat gini sih?" Prilly mendelik kearah keduanya. Niat mereka akan jalan-jalan di festival bajar makanan, malah berantem gak faedah gini.
Beberapa orang juga sadari tadi sudah melirik mereka dengan pandangan heran.
Mereka diam. Lalu melanjutkan perjalanya. Tanpa mereka sadari Al dan beberapa temanya menghampiri ketiganya.
"Hey!" panggilnya, membuat mereka berhenti.
Iqbal mengeryit menatap tiga lelaki remaja di depannya. Yang diyakini satu angkatan dengan kedua gadis di sampingnya.
"Kalian kenal?" tanya Iqbal melirik Prilly dan Gritte di samping kanannya.
Keduanya mengangguk, meski hanya mengenal satu lelaki di antara mereka. "Hay, lo juga di sini Al?" Prilly balik menyapa. Sementara Gritte diam tak acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Not Alone
Teen Fiction_Terimakasih telah hadir walau dengan membawa luka, tapi setidaknya kamu tidak pergi dan tidak membuatku sendiri di saat Tuhan lebih menyayangi mereka_ Prilly Latuconsina Aliando Syarief I'am Not Alone