[Tandai jika ada typo]
---------------------------
-----------
Happy reading
-----------Setiap harinya hal yang Prilly lakukan akhir-akhir ini terlihat berjalan dengan baik, namun tanpa di sadari Ali merasakan hal yang tidak wajar. Di mulai dari pesan yang selalu di kirimkanya di balas dengan singkat oleh Prilly atau hanya di lihat tanpa membasalnya.
Dan akhir-akhir ini Ali merasa aneh dengan tingkah gadis itu yang seolah menjaga jarak serta menyembunyikan sesuatu. Untuk itu dirinya akan memantau gadis itu tanpa sepengetahuan nya.
"Malam ini kita bisa jalan?" tanya Ali karena setiap dirinya mengajak jalan pasti gadis itu menolak dengan alasan-alasan yang masih bisa di terima.
Prilly menatap sekitaran kompleks rumahnya, terasa enggan menatap Ali. Setidaknya dia menjalankan saran dari Gritte beberapa minggu lalu. "Hemm gimana ya, kayanya aku gak bisa. Kamu tau sendirikan kita harus fokus buat ujian akhir semester!"
Ali tersenyum tipis. "Gak papa jalannya bisa lain kali, kamu semangat belajarnya!!"
"Makasih"
Lelaki itu mengangguk dengan tangannya mengelus lembut kepala Prilly. "Aku pulang!" pamitanya.
"Iya, hati-hati!"
Setelah motor Ali berlalu Prilly bisa bernafas dengan lega. Jujur berbohong seperti ini membuatnya terasa sangat tidak nyaman. Sebentar lagi semua masalah ini akan selsai dan hubungan nya bersama Ali tidak perlu seperti ini.
Tak lama sebuah motor sport berwarna putih berhenti di depannya, membuat Prilly tanpa sepatah kata pun langsung menaikinya. "Hari ini kita selsaian semua?" tanya si pengendara dengan cukup keras.
Prilly mengangguk dan balas berteriak. "Iya, lo siapa kan?" senyum sinis terpancar di bibirnya yang tertutup helm.
"Tentu!"
Sementara itu Ali mengernyit heran melihat Prilly yang naik begitu saja pada motor yang berhenti di depannya setelah ia berlalu. Ali memang sengaja tidak langsung pulang karena ingin memantau apa yang di lakukan Prilly selama ini.
Dan kecurigaannya ternyata benar Prilly sedang menyembunyikan sesuatu tanpa sepengetahuan nya.. Motor Ali melaju mengikuti motor yang membawa Prilly dengan memberi jarak.
Setelah cukup lama motor itu berhenti di sebuah gedung perusahaan dan Prilly bersama si pengendara langsung masuk begitu saja tanpa pencegahan dari sang penjaga.
Keduanya memasuki lef dan menekan salah satu anggka ruangan yang di tuju. "Kebetulan salah satu di antara mereka di sana!" gumam Iqbal saat melihat jam tangan yang menampilkan layar kecil.
"Ini pasti menyenangkan!" Prilly berkata antusias menatap pantulan dirinya pada kaca lef.
Ting
"Maaf bos sedang sibuk jadi tidak bisa di ganggu!!" saat ingin mencapai pintu sebuah ruangan seorang wanita yang di yakini seorang sekertaris memberhentikan keduanya.
"Kami sudah melakukan janji sebelumnya!"
"Maaf tapi tuan tidak memberi tahu apa pun!" Zela masih kekeh mencegah kedunya.
Tanpa banyak bicara Iqbal memperlihatkan sesuatu yang membuat Zela terdiam menunduk. "Maaf tuan, silakan." tubuhnya menyingkir mundur dari keduanya.
Prilly mengangguk merasa berguna membawa lelaki itu dalam masalah ini. Dengan cepat keduanya berjalan dan membuka pintu begitu saja, membuat orang yang berada di dalamnya menoleh.
"Prilly?!"
Gadis itu tersenyum kecil semakin melangkah ke dalam. "Apa kabar om, maaf Prilly datang ke sini gak bilang-bilang." ungkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Not Alone
Teen Fiction_Terimakasih telah hadir walau dengan membawa luka, tapi setidaknya kamu tidak pergi dan tidak membuatku sendiri di saat Tuhan lebih menyayangi mereka_ Prilly Latuconsina Aliando Syarief I'am Not Alone