[5]

45.7K 2.6K 187
                                    

[Sudah di revisi]

Cast di atas, Naya....

<>
<>
<>

Happy Reading

"APA!" teriak Naya, melotot tidak percaya.

"Gak usah lebay deh Kak," ucap Rico, dasar tidak mengerti kondisi. Bisakah Naya sekarang mengumpat? Sungguh ingin rasanya menceburkan diri nya dalam minyak panas.

"Gak lebay? Maksud lo apa dek? Rasanya tuh kaya abis ketibanan tai ngerti?!" tegas Naya, melotot tidak percaya, bagaimana bisa anak SMA di jodohkan? Mungkin kah orang tua Naya belum bisa move on dari masa lalu?

"Lagian siapa juga sih Mah, yang mau sama Naya," cela Niko yang menatap menggoda, siapa yang mau? Bahkan banyak yang antri, hanya saja Naya lebih memilih sendiri.

"Apa lo bilang kak?!" tanya Naya untuk memastikan mungkin, Ia sudah salah dengar barusan.

"Udah Naya stop, masa cuman begitu kamu histeris banget," ucap Dirga memberhentikan tatapan sengit ke tiga anaknya. Bahkan mereka tidak terlihat dewasa sama sekali.

Naya menghela nafas frustasi, "Gak bisa gitu dong Pah, Mah kalian gak diskusi dulu sama Naya gimana bisa tiba-tiba main ambil keputusan gini," gerutu Naya menolak mentah-mentah perjodohan gila ini, mengapa dia di jodohkan? Apa jangan-jangan calon nya borokan, bisulan, ileran, dan tua bangka.

"Kak, saran Rico yaa terima aja deh... dari pada kakak gak laku," ucap Rico melanjutkan acara memakan cemilan nya.

Naya menghela nafas nya gusar sungguh pusing memikirkan kelas 2 SMA harus mengurus suami, bagaiamana nanti jika suami nya nafsuan? Membayangkan nya saja sudah membuat pusing.

Naya menggebrak meja keras, "Pokoknya Naya GAK MAU!" tolak Naya dengan tegas, menekan setiap kata nya dalam.

"Ok gak papa," ucap Andin dengan smirk, tolong ini lebih menyeramkan dari apapun. Biasanya Andin akan mengajak Naya untuk beradu argumen, hingga salah satu di nyatakan kalah. Tapi, lihatlah ini bahkan semut-semut berdecak curiga. Hmm? Patut Naya curigai.

"Tapi.... Uang jajan, skincare, tiket konser, kuota dan sebagainya kami cabut selama-lamanya bagaimana?" lanjut mamah membuat Naya ternganga tidak percaya, sudah dapat di duga. Tidak mungkin Andin menyerah begitu saja. Apa kata Andin barusan, selama? Tolong itu terlalu tidak masuk akal. Naya tidak bisa, tidak kuat, dan tidak sanggup bahkan sehari saja bisa membuat gadis itu gila, bagaimana dengan kabar tanpa itu semua sampai ia punya uang sendiri?

"Mah gak adil dong!" balas Naya menggebrak meja di hadapannya keras, bibir nya bergetar untuk menahan tangis yang sebentar lagi akan pecah.

"Apanya yang gak adil?" tanya Andin membalas tatapan Naya tidak suka.

"Mah, Naya itu masih kelas 2 SMA dan udah kalian suruh nikah, Mamah mau liat Naya nanti kelas 3 SMA udah gendong anak? Terus nanti kalo badan Naya gak sebagus ini lagi gimana?" tanya Naya, terdengar seperti marah dan frustasi tapi kenyataan nya itulah yang sedang Naya sedang rasakan sekarang.

Niko dan Dirga menggulung seutas senyum, "Nay, kamu kan bisa minum obat KB nantinya," balas Andin seraya membalas tatapan Naya tidak suka padanya.

"KB?! GILA NAYA DISURUH KB OGAH!" teriak Naya menggelegar, mungkin peliharaan tetangga bisa bangun karena keras yang tiba-tiba itu.

Rico tidak tahan untuk mentertawakan ucapan Naya, "Ya ampun, cukup! kamera mana, kamera mana. Hahaha Rico udah gak kuat, ahh," ucap Rico melambaikan tangan seolah seperti orang yang sedang uji nyali, Rico terus membungkam mulut nya sendiri, untuk meredam tawa nya.

TERPAKSA MENIKAH (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang