[16]

36.3K 2.2K 228
                                    

Cast diatas ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cast diatas ini

Helly Diana Putri ya....


"Calon Istri," ucap Naya datar, memang bener bukan?

Helly diam lalu mengangkat sebelah alis nya bingung sekaligus tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengar nya, "Calon apa? Istri?" tanya Helly.

Naya menganguk "Iya," jawab Naya.
Orang seperti Helly ini tidak bisa di biarkan saja oleh Naya, sikap nya yang senoritas membuat siapa pun tidak akan menyukai nya. Benar bukan? Siapa yang satu suara sama Naya?

"Kalo lo calon istri nya? Terus gue apa ya?" tanya Helly sambil memiringkan kepala nya seraya tersenyum licik, Naya ingin sekali mencabik-cabik wajah nya itu yang tidak seberapa cantik, saja bangga!

Naya tersenyum bagi Naya dirinya tidak patut untuk di samakan dengan wanita seperti Helly ini, "Gue gak bohong!" tegas Naya yang tidak suka dengan senyum helly yang seolah meremehkan nya.

Tak lama terdengar suara tertawa keras dari Helly. Mentertawakan kebenaran Naya. Lihat saja mana yang benar dan salah di sini.

"Lo itu gak bohong tapi cuman H-A-L-U!" jelas Helly sambil memegang dagu Naya, tapi langsung di tepis.

Naya mendengus kesal, "Tangan lo gak berhak untuk megang gue!" tegas Naya lalu pergi meninggalkan Helly jika Naya tetap disitu, dia tidak jamin jika wajah Helly akan baik-baik saja setelah bertengkar dengan Naya.

"Gue bakal balik posisi lo Nay," ucap Helly lalu menghela nafas nya kesal.

Naya sebenernya malu untuk menampakan diri di kelas, tapi dia tidak bisa terus menghindari kejadian tadi ataupun 7 hari yang lalu bukan? Naya berjalan dengan lesu dia mengintip sedikit di jendela saat melihat tidak ada guru yang mengajar Naya memutuskan untuk masuk ke dalam kelas walaupun berat.

Cklek.

Seluruh mata menatap Naya tak ketinggalan Saka pun menatap lekat-lekat Naya.

"Nay," panggil Fajar. Naya berhenti di samping Fajar seraya sedikit memiringkan kepala nya lalu tersenyum.

"Iya," jawab Naya.

"Lo gak papa kan?" sahut Dion bertanya keadaan Naya tidak seperti biasanya Naya terlihat lesu seperti ini biasanya dia akan terus tersenyum dan menunjukan raut wajah ceria bukan seperti ini.

Naya tersenyum, "Enggak papa kok."
Naya pun langsung berjalan dan duduk di bangku nya. Selama itu Saka tidak melepaskan pandangan nya dari Naya membuat yang di pandang merasa risih.

"Nay," panggil Saka membuka suara lalu Naya menguap dia tidak sungguh-sungguh mengantuk hanya saja dia sedang tidak mood bahkan untuk marah sekali pun pada Saka.

Naya tidak menjawab....

"Lo marah sama gue Nay?" tanya Saka saat tidak mendengar jawaban apa pun dari Naya.

"Pakek nanya segala, Ya iyalah!" jawab Naya mendengus kesal mengapa pria di samping nya ini sangat tidak peka.

Hening, Saka dengan pendiriannya dan Naya dengan malu nya.

Dion menoleh ke belakang "Kantin yok," ajak Dion setelah melihat waktu menunjukan sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi.

"Banyak orang," jawab Fadil mewakilkan Saka, walaupun sudah banyak yang berubah dari Saka tetap saja sifat Introvert nya itu sedikit sulit di ubah.

"Gue laper banget mau ke kantin sama gue gak?" tanya Naya dia masih ingat waktu itu dia mendapat penolakan untuk pertama kalinya.

"Boleh dong," ucap Dion, lalu Fajar pun tersenyum pada Naya dan sedikit melirik kearah Saka.

mereka pun sudah berdiri dan siap untuk berjalan menuju kantin.

"Tunggu gue ikut," ucap Saka. Naya sudah menoleh sedangkan Dion dan Fadil tersenyum dulu sebelum menoleh ke arah Saka jika saja tidak ada Naya mungkin Saka akan menjadi bahan godaan mereka berdua.

"Sak banyak orang loh," ucap Fajar sedikit menggoda Saka, kejadian seperti ini tidak boleh di lewatkan bukan?

"Bener tuh Faj ayok kita bertiga aja," ajak Dion yang juga ikut menggoda temannya ini. Sungguh dia bertaruh tidak akan pernah mendapatkan moment seindah ini lagi di lain waktu mungkin.

Naya memiringkan kepala nya bingung apa salah nya dengan ke kantin? Mengapa Fajar dan Dion mempermasalahkan Saka jika ikut.

"Ayok," ajak Naya lalu menarik tangan Saka, membuat Fajar dan Dion menaruh curiga.

Naya yang merasa di tatap oleh Fajar dan juga Dion langsung melepaskan tangan Saka yang sedang ia pegang, sebenarnya Naya menarik nya juga tanpa sadar.

"Ayok," ajak Fajar yang menggandeng tangan Saka seperti mempraktekan apa yang barusan di lakukan oleh Naya, membuat Saka bergidik jijik lalu menepis tangan Fajar.

Mereka berjalan pun berjalan menuju kantin seluruh mata mengarah mereka ber empat entah siapa yang ia lihat? Tetapi tatapan itu membuat mereka risih sekaligus bergidik, Dion dan Fajar sangat terkenal di sekolah ini karna Tampan,anak basket dan juga anak orang kaya yang termasuk ke dalam komite sekolah.

Itu siapa ya yang sama Pacar gue ya?

dua orang itu siapa ya?

Kok gue baru tau kalo ada satu lagi yang ganteng kayak bebeb Fajar.

Itu adalah sebagaian cuap-cuap Perempuan yang berada di koridor sekolah, yang di maksud Pacar itu adalah Dion dan Fajar ya mereka bisa di katakan Idola sekolah ini. Jadi setiap perempuan akan mengaku-ngaku sebagai pacar mereka berdua.

"Sak emang lo gak pernah makan di kantin?" tanya Naya
Padahal jika di lihat-lihat ketampanan Saka jauh di atas Dion dan Fajar. Tetapi mengapa mereka tidak mengenali Saka? Jika Naya wajar saja dia adalah anak baru di sekolah ini, secantik cantiknya Naya juga tidak akan terlalu banyak orang yang akan mengenali nya.

"Nay lo bisa liat kan begitu populer nya kami," ucap Fajar sambil merangkul Dion membuat Naya bergidik jijik melihatnya.

"Kok Saka gak populer kaya kalian?" tanya Naya

Tidak ada yang menjawab.

Akhirnya mereka sampai juga di kantin lalu mereka segera mengambil tempat duduk sebelum orang lain menduduki nya.

"Biar gue yang mesen makanan aja," ucap Naya lalu berdiri untuk memesan makanan yang di pinta oleh teman-temannya itu.

"Lo banyak berubah Sak karna Naya ya?" tanya Fajar saat melihat Naya sudah menjauh.

"Sak kita udah temenan lama moment ini nih baru pertama kalinya seumur hidup lo," jelas Dion saat melihat Saka yang merasa risih dengan orang-orang yang terus menerus menatap Saka seperti baru pertama kalinya melihat Saka, padahal Saka cukup terkenal karna selalu mengikuti olimpiade sebagai perwakilan sekolah.

"Dia calon istri gue,"









Terimakasih sudah mau membacaa, tinggalkan jejak yaa....

TERPAKSA MENIKAH (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang