[17]

32.9K 2.1K 108
                                    

“Dia Calon istri gue,” ucap Saka datar. Saka menatap tubuh mungil yang terus berjinjit untuk memesan bakso, terlihat sangat lucu di mata Saka.

Fajar diam seribu bahasa, “Jangan ngada-ngada deh Sak. Halusinasi lo berlebihan!” tegas Fajar. Jika pikir ulang, siapa yang akan percaya? Anak SMA mau nikah? Dan dengan kondisi Saka, apakah orang akan betah hidup bersamanya?

“Sak lo yakin dia calon istri lo? Lo gak lagi demam kan?” tanya Dion, memastikan mungkin saja Saka sakit dan efek nya membuat temannya ini jadi halu secara berlebihan.

“Naya gak tau kondisi gue,” jelas Saka membuat Fajar dan Dion terkejut selama ini tidak ada yang ingin mendekati Saka karna sudah terlihat jika Saka terlalu mengurung diri.

“Sak, Naya bener calon istri lo?” tanya Dion sekali lagi.

Selama Fajar dan Dion berteman dengan Saka, Saka tidak tertarik dengan perempuan bukan berarti Saka itu Homo ya, tapi dia selalu punya seribu alasan jika ada perempuan yang menyatakan cinta padanya, membuat Dion geram jika saja yang menyatakan cinta pada Saka adalah orang yang jelek itu tidak akan jadi masalah, kalian kenal Helly bukan? Yap dia selalu saja menyatakan cinta nya pada Saka dari SMP tapi selalu saja menerima penolakan. Helly adalah anak dari pemilik sekolah ini dan juga orang tua nya memiliki banyak perusahaan bukan itu saja Helly juga cantik dan untuk body nya jangan di tanya.

“Iya,” jawab Saka santai.

“APA!” jerit Dion dan Fajar bersamaan membuat seluruh mata orang yang sedang berada dikantin tertuju pada meja mereka.

Saka yang melihat Naya sudah berjalan kembali, menyuruh Dion dan Fajar tutup mulut dengan tatapan nya.

Naya membawa nampan dengan 4 mangkuk bakso dengan badan nya yang kecil itu terlihat jika Naya kesulitan.

Prang!

Sebuah kaki sengaja mengalangi jalan nya. Membuat nampan yang berisi mangkuk makanan itu terjatuh semua, tapi tidak dengan badan Naya sosok laki-laki tampan menahan badan Naya dengan tangannya agar tidak terjatuh kebawah.

Yah bakso gue.

“Makasih,” ucap Naya lalu berdiri membenarkan sedikit baju nya.

Naya tersenyum licik mengapa wanita ini selalu saja mencari masalah dengan nya, “Lo sengaja ya!” sarkas Naya, Naya bukan tipe adik kelas yang akan diam saja jika di perlakukan tidak adil seperti ini. Dan Naya juga bukan juga sosok orang yang akan lari dan meminta bantuan orang lain, jika dia bisa menangani masalah kecil seperti ini untuk apa orang lain ikut campur.

Saka, dion dan juga Fajar terkejut sekarang Naya sedang berhadapan dengan Helly orang dengan kuasa tertinggi di sekolah ini.

“Nay,” panggil Saka yang sudah berada di belakang Naya dia harap tidak akan ada keributan seperti ini di tempat umum.

Naya mendengus, “Nama lo siapa maaf gue lupa?” tanya Naya dengan senyum mengejek lawan yang ada di hadapan nya ini.

Helly menyingkirkan beberapa rambut yang menutupi Name tag nya itu lalu Naya kembali mengingat Nama wanita ini lalu tersenyum.

Siapa pun yang melihat Naya tersenyum seperti ini akan merasa bahwa Naya tidak takut sama sekali dengan wanita yang sedang di hadapinya ini.

Naya melirik jijik, “Gue harus manggil lo Kakak tapi kok gak pantes ya,” ucap Naya dengan melipat tangan di depan dada nya, seperti nya Naya memang ingin menantang musuhnya ini.

“Lo gak tau gue siapa di sekolah ini?” tanya Helly mendekatkan wajah nya kepada wajah Naya.

“Emang lo siapa? Gue gak peduli sekali pun lo anak pemilik sekolah ini!” tegas Naya membuat Saka, Fajar dan Dion terkejut. Naya adalah anak baru mana mungkin dia mengenal orang yang sedang di hadapi nya ini.

Sedangkan Helly tersenyum licik melihat Naya, "Satu telpon ini bisa buat lo keluar dari sekolah ini, NAFANDA YAKILA,” ucap Helly penuh penekanan , seraya mengangkat hp nya. Dan tentu mudah baginya untuk mencari informasi tentang Naya.

Saka maju sekarang posisi nya berada di tengah-tengah antara Helly dan Naya.

Seorang Pria yang menyaksikan pertunjukan ini tersenyum “Setelah lama lo dicangkang akhirnya keluar juga! Gue mau liat sampe mana, pertunjukan yang seru ini,” ucap laki-laki itu sambil tersenyum licik, ya dialah yang menolong Naya tadi.

“Liana stop okey,” ucap Saka mencoba untuk menghentikan keributan ini semua, bukan apa. Selain malu, Saka tau betul jika pada akhirnya Naya akan kalah!

Helly Diana Putri biasa di panggil Liana, bahkan panggilan itu Saka yang membuatnya untuk Helly, dulu saat SMP Saka dan Liana adalah teman baik, mereka seperti sahabat pada umum nya.  Walaupun Liana mengerti soal kondisi Saka yang tidak dapat bersosialisasi tetapi Liana selalu saja menemani Saka umur mereka tidak berbeda, Liana selalu satu kelas dengan Saka selama SMP, pada saat kelas 3 semester 2 Lia di paksa oleh orang tua nya untuk naik kelas lewat jalur siswa genius, yap Lia dan Saka di kenal sebagai couple genius dan visual yang sangat luar biasa.

Itulah yang membuat kondisi Saka dan Liana merenggang, sudah tidak terhitung berapa kali Liana menyatakan perasaan nya pada Saka. Tapi, Saka selalu saja menggunakan alasan kita udah temenan lama. Membuat Liana muak mendengarnya.

Liana mendengus kesal saat melihat pria yang di hadapannya ini seolah tidak pernah mengenalnya apakah Saka lupa? Jika bukan tanpa Liana dia bukan siapa-siapa, “Saka, lo belain dia bukannya gue?” tanya Liana, menurut Saka sendiri Lia adalah wanita yang baik hanya saja seperti kebanyakan orang, Lia adalah korban Broken Home membuat dia menjadi sombong dan semena-mena selama di sekolah ini.

Naya bingung ada apa ini dia bingung mengapa Saka dan Lia terlihat dekat seperti itu.

Saka menatap Naya, “Nay, minta maaf ya sama liana,” bujuk Saka, dan liatlah senyum Liana yang penuh dengan kemenangan.

“Apa lo bilang!?” tanya Naya tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengar nya itu dari Saka.

“Nay jangan diperpanjang, bener kata lo, dia adalah anak pemilik sekolah ini!” tegas Saka membuat Naya sangat marah mendengarnya. Sekali lagi Naya tidak peduli siapa pun wanita yang menjadi lawan nya ini.

Liana terus tersenyum licik Naya bisa liat jika Liana seolah mengatakan Gue yang menang.

Naya bergidik acuh, “Gue gak peduli Sak,” jawab Naya acuh.

“Disini gak ada yang perlu lo peduliin, Nay lo cuman tinggal minta maaf dan masalah selesai!” tegas Saka yang sudah merasa Naya ini memang tidak mau kalah siapa pun lawan nya.

“Gue pergi,”
 







Terimakasih sudah mau membaca, tinggalkan jejak yaa..

TERPAKSA MENIKAH (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang