[20]

36.3K 2K 100
                                    

"Gue gak mau kita sekedar teman, Nafanda Yakila," jelas Saka menatap lekat mata Naya.

Naya terkejut dengan ucapan Saka barusan, apa? Gak mau sekedar teman? Lalu apa yang di inginkan pria ini.

Naya memiringkan kepala nya lalu tersenyum "Ada syarat nya dong," balas Naya.

Saka berpikir sejenak apa yang akan di pinta dari wanita ini?

"Apa?" tanya Saka

Naya tersenyum di sudut bibir nya, tipis jadi tidak terlihat oleh siapapun, "Jadi Saka Armada versi gue," balasnya membuat Saka membulatkan mata nya lebar. Apa katanya? Versi Naya? Ogah.

"Gak! Gue gak mau!" tolak Saka langsung dengan tegas. Saka tidak tau apa yang di inginkan gadis di hadapan nya ini bukan.

Naya mengendikkan bahu nya acuh "Seterah sih, gue gak maksa," balas Naya bergidik acuh.

Dalam hati Naya dia sungguh berharap Saka pria batu nya ini akan menjadi pria yang berbeda hanya untuk Naya.

Saka terlihat seperti sedang berpikir.

Apa terima aja ya?

Naya hendak pergi dari rooftop ini berada berdua bersama Saka, Naya merasa malas.

"3 Hari," kata Saka tiba-tiba.

Naya menghentikan langkah nya lalu mengulung sebuah senyum,Naya berbalik dan menatap Saka yang sedang salah tingkah itu, "10 Hari bersama gue," bisik Naya membuat Saka bergidik ngeri. Melihat ekspresi Saka membuat Naya tertawa.
Apa katanya 10 hari? Itu membuat Saka berpikir keras. Bagaimana dia bisa bersama Naya selama 10 hari.

Lucu? Ya. Apa yang di pikirkan Saka hingga pipi nya itu bersemu merah. Seperti Gadis saja.

"7 Hari ya," bujuk Saka.

Naya terlihat menimbang-nimbang seperti bukan ide buruk? 7 hari waktu yang cukup seperti nya.

"Oke," ucap Naya.

Gue janji akan gunain waktu 7 hari itu dengan baik!

Naya dan Saka sudah duduk manis di kelas nya ini. Naya ingin sekali bolos hingga bel pulang nanti tapi di cegah oleh Saka. Dengan ancaman akan melapor ke Papah nya. Waww Naya sungguh kesal saat mendengar nya dari mulut Saka.

Sudah tidak terhitung berapa kali Naya menguap mendengar kan ceerita sejarah yang menurutnya begitu membosankan.

"Nafanda Yakila," panggil Pak Abdi Nama guru tersebut. Naya yang tersadar namanya di panggil, menyalakan alarm bahaya.

"Iya pak," jawab Naya yang sudah 100 persen sadar.

Guru itu mengernyit, "Kamu anak baru?" tanya Abdi.

Naya tersenyum, "Enggak kok pak, gak baru-baru banget. Dan juga gak lama-lama banget," jawab Naya. Sekarang Naya sudah menjadi perhatian seluruh kelas.

Pak Abdi termasuk guru yang tidak akan melihat dia siapa? Dan dari mana? Semua sama. Guru killer yang tidak segan-segan menghukum siapa pun murud nya itu.

Pak abdi tersenyum simpul "Saka," panggil nya

Kok malah Saka yang di panggil?

"Iya pak," jawab Saka yang dari tadi terlihat tidak peduli.

"Kamu banyak berubah ya, apa karna teman sebangku kamu?" tebak Pak Abdi.

Saka langsung melirik gadis yang di maksud oleh guru nya ini. Apa benar dirinya sudah berubah?

"Mata nya Pak boneka Abdi teh jeli juga ya" cetus Fajar langsung menutup mulutnya dia bahkan juga terkejut dengan yang baru di ucapkan nya.

"Untung lo Pak Abdi gak denger. Bisa mampus lo sampe dia tau kalo selama ini di panggil Boneka Abdi" cela Dion

TERPAKSA MENIKAH (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang