"Lo udah baik-baik aja Nay," ucap Saka bermonolog sendiri setelah mendengar Naya berteriak seperti itu Saka yakin sebentar lagi Naya akan seperti burung beo.
Upacara sedang berlangsung, disini Naya sekarang sedang berada di lapangan yang sangat panas. Sungguh dia sangat malas jika harus Upacara yang di lakukan setiap hari senin ini, "Kenapa gak ujan aja sih," ucap Naya bermonolog sendiri dan sudah mengelap pelipis nya yang berkeringat, di sampingnya adalah Saka. Dia sangat gengsi rasanya mengapa Saka harus selalu berada di dekat nya.
"Nay," panggil Saka saat melihat wajah nya yang sudah pucat dan keringat yang terlalu banyak.
Naya tidak menjawab dia terlalu pusing untuk melihat Saka yang teramat tinggi itu untuk nya.
"Nay," panggil Saka sekali lagi karna sebelumnya tidak mendapat jawaban dari Naya.
Naya tidak menjawab lagi.
"NAYA" panggil Saka sambil mengoyangkan bahu Naya.
"Eh iya kenapa" jawab Naya tanpa melihat wajah Saka dia terlalu pusing untuk mengangkat kepala nya.
Saka diam dia terus mengamati wajah Naya yang makin pucat, "Nay," panggil Saka lagi, sekarang Naya terlihat seperti sudah tidak sadar mata yang terpejam badan yang terus saja diam dan tidak banyak ngomong itu bukan lah Naya yang ia kenal.
Naya tidak menjawab lagi....
1
2
3
Saka mengangkat tubuh Naya ala bridal style, Saka dan Naya pun menjadi pusat perhatian siswa yang sedang upacara.
"Gila itu Saka?" tanya Fajar saat melihat pria yang berada di belakang barisannya mendadak mengendong perempuan seperti itu, tanpa memedulikan upacara yang masih berlangsung ini.
"Iya lah ogeb!" jawab Dion sambil sedikit tersenyum rupanya Naya berhasil mengubah Saka.
"Itu siapa sih yang digendong Saka?" tanya salah satu gadis yang baru pertama kalinya melihat Saka seperti itu.
Saka membawa tubuh mungil Naya ke uks selama di gendongan Saka, Naya tidak berkutik sama sekali sungguh seperti nya Naya benar-benar pingsan tapi mengapa badannya tidak jatuh? Sunggu aneh.
"Kenapa?" tanya Dokter yang menjaga UKS di sekolah ini, Saka tidak mengenal siapa namanya yap karna Saka tidak pernah bersosialisasi.
"Ini Bu pingsan," jawab Saka lalu membaringkan tubuh Naya ke salah satu kasur disana.
Dokter tersebut memeriksa keadaan Naya
"Kok kaya kenal ya?" ucap Dokter tersebut dengan suara kecil saat melihat wajah Naya.
"Kamu pacar nya?" tanya Dokter tersebut pada Saka.
"Bukan dok," jawab Saka singkat.
"Dia beneran pingsan Dok?" tanya Saka dia dari tadi hanya memikirkan bagaimana bisa dia pingsan tapi tidak terjatuh.
"Iya, bisa kamu keluar sebentar Ibu mau buka baju nya," pinta Dokter tersebut yang langsung di angguki oleh Saka dan langsung keluar dari ruang UKS.
Dokter tersebut lalu berjalan menuju pintu dan langsung menguncinya, "Bangun udah enggak ada orang," ucap Dokter tersebut sambil menggulung senyum nya.
Naya pun membuka matanya perlahan dan melihat sosok perempuan sedang terenyum di hadapannya ini, "Terimakasih," ucap Naya lalu tersenyum.
Naya tidak pingsan bagaimana bisa Saka sangat bodoh seperti itu, bahkan Naya saja tidak terjatuh bagaimana bisa dia tiba-tiba menggendongnya saat itu juga tanpa bertanya, Naya ingin berteriak saat merasa badannya terangkat keatas tapi Naya cukup pintar jika dia berteriak saat itu, pasti dia akan tambah malu akhirnya Naya memutuskan untuk pura-pura pingsan saja sekalian.
"Kamu gak kenal saya?" tanya Dokter tersebut yang sudah mengingat siapa gadis yang di hadapan nya ini.
Naya sangat pelupa akan wajah baru apalagi namanya tentu dia tidak akan ingat.
Naya mengernyit, "Dokter kenal saya?" tanya Naya yang juga merasa tidak asing dengan wajah Dokter itu.
Dokter tersebut pun tersenyum "Kamu Nafanda Yakila kan?" tanya Dokter tersebut membuat Naya terkejut dari mana Dokter ini mengetahui nama lengkap nya apakah selain seorang dokter dia peramal juga?
"I-iya," jawab Naya masih bertanya-tanya siapa wanita ini sebenarnya.
"Saya Carin pacarnya Kakak kamu," jelas Carin nama Dokter tersebut membuat Naya kembali mengingat, ya Naya ingat Carin sudah 3 kali mengunjungi rumah nya.
"Kakak? Maaf Dokter salah orang saya gak punya Kakak loh Dok," jawab Naya tak lama Naya tertawa dia hanya bercanda saja bagaimana bisa Naya tidak mengakui bahwa memiliki Kakak yang tampan dan pacarnya ini juga sungguh cantik.
"Kamu ini ya, kok kamu bisa pura-pura pingsan gini?" tanya Carin
Naya sedikit tersenyum simpul, "Hmm itu Kak tadi tuh orang yang nganterin saya tiba-tiba main gendong aja padahal kan saya tadi belom jatuh," jelas Naya lalu terkekeh.
Carin menganguk tanda paham.
"Kak kalo boleh tau nama Kakak Dokter siapa?" tanya Naya membuat Carin bingung, Kakak Dokter? Bukankah tadi Carin sudah menyebutkan namanya, lalu nama siapa lagi yang di tanya oleh Naya?
Carin adalah anak tunggal tentu dia tidak memiliki Kakak ataupun adik, "Kakak anak tunggal Naya," jelas Carin tak lama Naya tertawa, ya Carin sudah salah paham.
"Bukan itu Kak, Naya nanya nama nya Kakak," jelas Naya lalu Carin terkekeh apakah Naya sungguh lupa namanya selama bertemu tiga kali dan tadi, Carin selalu menyebutkan namanya.
"Carina Alexandra," jawab Carin
Lalu Naya menganguk dia berjanji akan mengingat nama calon Kakak Ipar nya ini, sebenernya Niko juga sudah sudah sering cerita kepada Carin bahwa Naya memiliki ingatan yang buruk akan wajah orang dan namanya.
Bel masuk berbunyi tanda bahwa Jam Pelajaran akan di mulai sebentar lagi.
"Kak Ca-" ucap Naya yang sudah lupa padahal baru aja di sebutkan.
"Carin",
"Iya Kak Carin, aku ke kelas dulu ya," ucap Naya seraya tersenyum sudah jelas Carin adalah sosok wanita yang baik terlihat dari wajah nya.
Carin pun tersenyum lalu menganguk.
Naya pun berjalan menuju ke kelas tanpa sadar ada yang menarik tangan nya hingga sekarang dia sudah berada di belakang kelas yang sepi.
"Kenapa sih main narik-narik tangan orang aja" tanya Naya sewot saat melihat wajah Kakak Senior nya ini.
Naya sudah terlalu capek untuk menanggapi Kakak Kelas nya. Dia tidak merasa memiliki salah apa pun dan juga musuh dengan siapa pun di sekolah ini selama dia bersekolah disini pun teman yang dimiliki nya hanya Saka,Fajar dan Dion tidak ada teman perempuan yang mengajaknya berkenalan lalu untuk apa Naya berkenalan dengan mereka.
"Hubungan lo apa sama Saka?!" tanya wanita itu to the point pada Naya, Naya bergidik jijik melihat baju nya yang sangat ketat itu.
Naya tidak menjawab, dia menaikan satu alis nya bingung, memang siapa wanita ini yang menanyakan hubungannya dengan Saka.
"Gue tanya sekali lagi lo ada hubungan apa sama Saka?" tanya wanita itu kembali yang ber 'name tag' Helly Diana Putri
Bukannya menjawab Naya malah tersenyum karna melihat nama wanita itu dia jadi ingat lagu yang dulu suka ia nyanyikan.
Aku punya anjing kecil
Kuberi nama Helly
Helly guk guk
Kemari guk guk
Naya menyanyi dalam hati lalu kemudian tertawa membuat Kakak Tingkat nya itu geram, apa yang Naya tertawa kan?
"Gue tanya sekali lagi hubungan lo sama Saka apa!?" tanya Helly kembali karna dari tadi tidak mendapat jawaban yang ia inginkan dari Adik kelas nya ini.
"Calon Istri,"
Tinggalkan jejak yaa, terimakasih sudah mau membaca.....

KAMU SEDANG MEMBACA
TERPAKSA MENIKAH (End)
Teen FictionCerita Berganti judul, Judul sebelumnya Saka Armada Menikah karena di jodohkan atau karena tragedi? Cerita lika-liku Saka dan Naya untuk mencapai ke titik itu, kehidupan kedua nya penuh dengan pelik dan seperti drama ala-ala sinetron indonesia. Saka...