TERPAKSA MENIKAH (End)

[29]

Sekarang disini lah Saka Armada berada, berdesak-desakan di dalam angkot bersama ibu-ibu rumpi. Moment paling langka seumur hidup Saka Armada.

*****

"Gak terima penolakan, Ikut atau gue cium!" ancam Naya sambil melipat kan tangan di depan dada nya.

Saka memicingkan mata nya, Dasar Halu!

Saka menatap sinis, "Ini dunia nyata, bukan wattpad," jawab Saka, jika di dalam aplikasi terkutuk itu menurut Saka, laki-laki lah yang akan mengatakan hal tersebut. Tapi lain halnya di sini. Seorang gadis mungil nan langka ini mengatakan hal tersebut. Wah keberanian yang sangat luar biasa!

"Gue gak main-main Saka Armada," jelas Naya dengan raut wajah serius. Mau ujian ya bu?

"Gue juga gak main-main Nafanda Yakila," jelas Saka mengikuti nada bicara Naya.

Naya menghela nafas gusar seperti nya dia sungguh harus menciptakan cerita nya sendiri, "Gue hitung sampe satu, dua, ti-" ucap Naya mengantungkan ucapannya lalu mengikis jarak dirinya dengan Saka. Jangan tanya reaksi orang-orang yang melihat nya. Semuanya terpukau!

Naya sudah memiringkan kepala nya siap menyambar bibir Saka dengan hitungan detik itu tapi-

Brakk!

Suara badan terjatuh begitu nyaring membuat semua orang yang melihat nya saling melirik pandang dan menahan tawa nya.

Nafanda Yakila terjatuh karena ingin mencium Saka Armada. Hot News!

Saka tidak mungkin berciuman di tengah lapangan. Saat melihat Naya sudah berjinjit dengan mata di pejamkan. Saka Armada reflek, iya gak sengaja memundurkan badanya otomatis. Membuat Naya yang tidak sadar itu langsung merasakan sakit nya aspal mengenai tubuh nya. Ada sedikit rasa sakit yang menjalar ke tubuh Naya, bagaimana tidak? Acara cium-cium an berakhir tragis di tanah aspal. Sakit cuyy!!

Naya tetap tersenyum seraya membersihkan sisa-sisa debu yang menempel di baju nya.

"Liat aja lo entar malem. Hidup lo gak bakal tenang!" tegas Naya langsung meninggalkan Saka.

Jatuh ke aspal itu tidak terlalu sakit. Yang lebih sakit itu nahan malu nya!

Selama pelajaran berlangsung hingga istirahat lalu masuk lagi, di antara manusia dua ini tidak ada satu pun yang membuka suara nya.

Naya marah? Jelas lah. Siapa yang tidak akan marah, jika di tolak lalu di hempaskan ke aspal, definisi Sakit tidak berdarah!

Lalu Saka, dia sungguh tidak berniat mengeluarkan satu kata pun. Dia sungguh tidak abis pikir, bagaimana bisa Naya mau mencium nya di tengah lapangan. Naya sungguh gila!

Sudah cukup dengan rentetan kejadian semalam di rumah. Tapi Naya menambah nya lagi, seolah itu tidak cukup untuk nya.

Bel pulang sekolah telah berbunyi menggema di seluruh penjuru kelas. Semua murid yang mendengar nya merasa senang dan menghadiahi suara itu dengan senyuman gembira.

Naya sudah berdiri lalu mengambil ransel nya tapi di tahan oleh makhluk halus, eh bukan Saka.

Naya tersenyum sinis, "Awas entar putus," kata Naya sambil melirik pada tangan yang menahan ransel nya. Mengapa bukan tangan Naya saja? Apakah Naya adakah virus menjijikan? Awas aja lo Saka Armada!