[27]

28.5K 2.1K 253
                                    

"Mau mandi bareng?" tanya Naya yang sudah duduk.

Saka mulai mengerti bagaimana cara hidup Naya. Saka hanya menatap Naya datar.

Naya menunggu jawaban dari Saka. Naya sudah berdiri dengan menaikan sebelah alis ya menunggu jawaban apa yang akan keluar dari mulut Saka itu. Pikir Naya, Saka hanya akan menolak begitu saja.

Tanpa aba-aba Saka menarik lengan Naya, Naya mendelikan mata nya terkejut dengan reaksi Saka barusan.

Suara pintu terkunci membuyarkan semuanya.

"Ok sekarang udah di kamar mandi kan? ayok mandi bareng," jawab Saka, Naya membuka mulut nya karena terkejut. Sungguh dia tidak menyangka akan terjadi seperti ini.

Naya tersenyum licik, "Yaudah ayok, siapa takut," balas Naya yang sudah bergerak melepaskan kancing baju nya sendiri.

Saka hanya terus menatap pergerakan dari Naya yang hampir melepas baju nya itu. Naya sudah melepaskan semua kancing baju nya. Tidak Naya tidak telanjang, dia masih menggenakan dalaman.

Saka menatap datar, "Harus banget sejauh ini ya Nay?" tanya Saka.

Saka tidak menyangka bahwa gadis polos seperti Naya bisa seperti ini. Jika Saka adalah pria bejat mungkin mereka sekarang sudah berada di ranjang bergelut menikmati malam yang panas.

"Udah terlanjur di buka juga. Kenapa mau di tutup lagi? Tanggung Sak kita udah sampe sini. Cepetan buka baju juga," perintah Naya bagaikan cambuk yang menghantam tubuh Saka.

Saka pria normal digoda seperti ini tentu dia akan kepancing. Apalagi badan Naya sudah terlihat jelas bagaimana bisa Saka tidak nafsu melihat nya. Hanya orang buta saja yang akan acuh saat melihat body goals Naya. Seperti harta karun yang tidak di ketahui orang-orang karna Naya selalu menggunakan pakaian kebesaran.

Saka juga sudah bergerak melepaskan kancing baju nya satu demi satu, hingga menampakan perut yang six pack membuat Naya menelan ludah nya gugup.

"Badan lo bagus juga, Sak," ucap Naya lalu melangkah maju kedepan mengikis jarak antara Saka. Lalu meraba dada Saka untuk memancing yang ada disana.

Saka menatap Naya miris. Apakah gadis ini sungguh menginginkan nya?

Saka berjalan mendekati arah handuk lalu melemparkan nya pada Naya.

"Gue cowok normal Naya, cepetan mandi gue tunggu di luar," ucap Saka lalu meninggalkan Naya dengan seribu pertanyaan. Sudah jelas Naya melihat sesuatu yang di bawah sana sudah ingin keluar. Dia beruntung itu Saka jika bukan sungguh mereka akan melakukan nya juga di kamar mandi.

Naya melakukan ritual  mandi nya dengan nyaman aman dan damai.

Di lain tempat Saka sedang berjuang sendirian meredam nafsu yang sedang membara. Bukan nya mereda malah makin membara. Saka terus saja mengingat badan Naya yang tercetak jelas dari tangtop nya itu. Apalagi belaian Naya ahh membuat Saka berfantasi bagaimana jika dia menidurkan Naya saja. Bukankah Naya sengaja menggoda nya. Saka memang introvert tapi semua cowok sama, mesum.

Suara pintu terbuka membuyarkan fantasi Saka, dan sekarang apalagi handuk sialan. Saka sudah bersusah payah mereda gairah tapi Naya menggunakan handuk di atas lutut itu membuatnya ingin mengumpat.

"Nay lo beneran mau goda gue ya?" tanya Saka sudah dengan suara parau nya, gairah nya sudah di puncak.

Tanpa izin, Saka menarik lengan Naya lalu menjatuhkan nya di ranjang. Naya menelan ludah nya gugup lalu melirik sesuatu yang di bawah sana sudah tegang. Naya sungguh hanya ingin menggoda kucing polos saja, tanpa menyangka kucing tadi berubah menjadi singa.

"S-saka lo mau ngapain?" tanya Naya gugup. Dia sungguh gugup jika kalian pikir Naya akan seperti tadi hanya terlihat biasa saja. Kalian salah Naya juga wanita yang takut jika di hadapkan dengan keadaan seperti ini.

Saka menatap mata Naya lamat-lamat,. "Bukannya lo yang pengen?" tanya Saka dengan suara berat, membuat kesan sexy tapi menyeramkan.

"Sak lo mau apa? Mau gue yang puasin lo? Atau lo yang puasin gue? Mau main cepet apa lama?" tanya Naya membuat Saka menghela nafas gusar. Pikir Saka tadi dia hanya akan menggertak Naya saja. Tapi dia salah mengapa Naya begitu cepat nya balik ke mode B. Mode B? Biasa saja!

Saka mengadahkan kepala nya. Lalu membaringkan tubuh nya di samping Naya.

"Gue pilih opsi pertama, puasin gue," ucap Saka sambil menatap langit kamar-kamar nya.

"Mau main cepet apa lama?" tanya Naya seperti seorang profesional yang sudah handal di bidang nya.

"Fast," jawab Saka.

Naya langsung bergerak kebawah sana. Membuka ikat pingang Saka dengan teramat pelan.

"Kelamaan mau gue yang bukain?" tanya Saka tidak sabaran melihat pergerakan tangan mungil Naya.

Naya menelan ludah nya kasar.

Naya langsung membukan ikat pingang itu dengan kecepatan super. Lalu membuka kancing celana itu dengan pelan sambil melirik kearah Saka.

Saka melirik Naya apakah sungguh gadis ini tidak ada niatan menolak? Jika terjadi sesuatu itu bukan salah nya bukan? Jelas Naya lah yang menawarkan.

Ketika merasa tangan Naya siap menurunkan celana Saka, tapi di tahan lalu di tarik hingga sekarang posisi Naya di bawah dan Saka di atas nya.

"Gue cowok normal Nay. Lo goda dikit aja gue masih bisa tegang. Jangan pernah nanya hal itu sama cowok lain!" tegas Saka lalu berlalu pergi meninggalkan Naya dengan kesendirian nya dan pertanyaan nya.

Naya menghela nafas. Jika itu bukan Saka, Naya akan habis malam ini menghabiskan berapa ronde panas.

Saka masuk ke kamar mandi untuk melakukan solo. Ya kalian tau Saka tetap Saka dan Naya tetap Naya. Sekalipun Saka tau Naya sudah rusak dia tidak akan menambahkan kerusakan pada diri Naya lagi. Dia akan menjaga gelas yang telah retak agar tidak semakin pecah.

Saka keluar kamar mandi sudah dengan pakaian lengkap lalu menatap kearah kasur nya. Gadis mungil yang memeluk guling terlelap memasuki alam mimpi.

"Jangan pernah ngelakuin hal itu lagi, karena jika terjadi yang kedua kali nya gue gak bakal setahan tadi Nay,"

TERPAKSA MENIKAH (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang