[7]

40.7K 2.5K 89
                                    

"dia sebangku sama Saka di kelas," ucap Saka datar.

Pernyataan dari Saka, membuat seluruh keluarga menatap Saka tidak percaya, "Terus?" tanya Deni penuh pertanyaan.

Saka bergidik acuh, "Begitu lah," jawab Saka santai, dan langsung berjalan ke kamar.

Dinda mengehela nafasnya gusar, "Aku tau kenapa Naya nolak ini. Karena sebelumnya Naya udah tau sama Saka. Inget Bun, Saka itu selalu tiduran kalo di kelas. Pasti Naya di kacangin terus," ucap Dinda penuh penekanan. Nara yang mendengar pernyataan itu mengangguk, pasti benar. Ya, terus apa lagi, kalo bukan di abaikan.

Fadil menghela nafas kecewa, "Kita liat nanti Naya masih mau gak di jodohin sama Saka," ucap Fadil menatap pintu kamar Saka, yang tertutup rapat, penuh harapan. Ia sungguh berharap, pernikahan ini akan terjadi walaupun sulit.

________

"Naya bangun gak! kamu gak mau sekolah?" Andin mengetuk pintu kamar Naya kasar.

"Enggak," jawab Naya malas, mode ngambek. Bukan masalah ngambek, sebenarnya Naya malas jika harus ke sekolah, you know? Ya, bertemu dengan Saka!

Jadi Naya gak cerita apa-apa ke keluarganya tentang sebelumnya Naya sudah mengenal Saka, Bukannya tidak ingin cerita hanya saja dia menginkan tutup buku kalian tau kan maksudnya? Ya tidak perlu ada yang dibahas lagi.

"Apa kamu bilang enggak? BANGUNG SE-KA-RANG" tegas Andin meninggikan volume suara nya, tidak menunda-nunda lagi Naya segera berlari menuju kamar mandi, jika masih melawan. Naya tau konsekuensi nya.

Setelah selesai Naya berjalan dengan malas ke meja makan, sepertinya mood Naya entah pergi kemana, "Cepetan Nay," ucap Niko kali ini memang Niko ada kuliah Pagi jadi dia akan sekalian mengantar Naya, tapi yang sedang di tunggu malah dengan santai nya berjalan, sok jadi tuan puteri.

"Kak masih syok ya?" tanya Rico jika tidak dalam keadaan bad mood Naya akan membalas ucapan Rico, bahkan dengan ribuan cacian.

"Sarapan dulu Nay," ajak Dirga, lemas, lesu, seperti nya Naya sudah tidak ada semangat hidup lagi.

"Naya kan udah minum susu," balas Naya langsung  berlari keluar rumah dan memasuki mobil Niko.

Naya mendengus, melihat sosok yang ingin sekali ia tenggelamkan dalam lautan, siapa lagi kalo bukan, Saka Armada, "Pake topi segala lo berasa kaya idol," ucap Naya ber monolog sendiri dengan suara yang kecil agar tidak terdengar oleh Saka ataupun yang lainnya.

Naya menyukai sesuatu yang berkaitan dengan, korea.

Saka menghentikan langkah nya tiba-tiba.

Bruk!

Naya terjatuh ke aspal mulus, "Aduh," ucap Naya sambil memegang pantat nya. Naya memang berjalan menunduk karena sedang dalam kondisi, tidak enak.

"Maaf," Saka menatap tidak percaya dengan pengelihatannya. Ia takut jika Naya akan marah.

Tidak dapat respon apa pun dari Naya. karena, Naya sedang merasa kesal tentunya dengan pria di hadapannya ini. Naya segera berlalu dari hadapan Saka.

Sesampainya dikelas yang benar saja Saka langsung saja menaruh kepala nya ke meja, mau makan apa nanti Naya dan anak-anak nya, jika modelan calon suami kaya Saka gini.

"Ini yang gak gue suka dari lo!" tegas Naya tiba-tiba. Siapa yang tidak akan merasa kesal, jika pagi-pagi sudah tidur di atas meja.

Apa ya?

"Kalo gue nikah sama lo kita mau makan apa?" bisik Naya pelan didekat kuping Saka agat tidak terdengar oleh teman sekelas nya, Naya malu, apa kata orang anak SMA mau nikah? Netizen jama sekarang nih kalo ngomong kan suka nyelekit, pedas dan dalam, 'Pasti hami tuh, udah berapa bulan buk?' ini adalah contoh mulut tetangga nyinyir.

Saka hampir saja tersenyum akan hal yang dilakukan oleh Naya.

Saka sadar bahwa berada didekat wanita ini tidak baik dia bisa saja membuat seorang Saka, mungkin keluar dari zona nyaman nya.

Saka adalah Saka seperti biasa dia tidak akan merespon, Ia malas untuk berhubungan dengan orang-orang, apalagi wanita. Dimana semua wanita tidak pernah salah!
Saka dia memang genius tapi terlepas dari hal itu Saka rapuh, Saka Lemah,Saka tidak berdaya, jika kalian pikir bagaimana bisa laki-laki seperti itu? hanya ada satu yaitu Saka!

Saka selalu berharap akan ada gadis yang bisa mengertinya, mengerti tentang dunia nya, dan segalanya. Mungkin itu hanya ada satu orang yaitu wanita yang melahirkan nya, Saka tidak berharap lebih. Hanya saja sampai kapan Nara akan selalu di samping nya.

Naya? Wanita dengan kepribadian kuat apakah dia akan kuat juga jika menghadapi Saka? hanya Naya yang tau.

"Saka ke atap yok," ajak Naya yang sudah berdiri tetapi tangan nya di cegah oleh Saka.

Saka menatap gadis ini tidak percaya, "Bentar lagi masuk jangan bolos lo udah bodoh tambah bodoh aja," ucap Saka terang-terangan. Tolong di garis bawahi, kalo bisa di screnshot. Untuk pertama kali nya, Saka Armada ngomong panjang, kepada orang se asing Naya.

"Faj lo ngerasa ada yang aneh gak?" tanya Dion yang merasa Saka sedikit berbeda, atau mulai berbeda.

Fajar nganguk "Bagus kalo dia berubah," jawab Fajar sembari tersenyum. Sepertinya gadis itu sudah sedikit demi sedikit mulai merubah hidup Saka yang suram, kaya pengangguran.

"Gue gak peduli," jawab Naya dan kali ini benar-benar pergi jam pelajaran, Jika Saka bolos itu tidak masalah semua guru tau bahwa Saka genius, not problem. Lah ini Naya, udah anak baru, terus mau bolos lagi. Jangan di tiru! Generasi muda kalo isinya sejenis Naya, apa jadinya Negara ini.

Mereka berdua sudah berada di Atap sekolah tempat paling sempurna untuk bolos, Saka memutuskan untuk mengikuti Naya, "Gue gak mau nikah!" cetus Naya tiba-tiba, Naya tidak ingin lebih. Bahagia saja sudah cukup.

Saka tidak merespon.

Naya tersenyum sinis dia seperti sedang bicara dengan patung, "Kalo mood gue lagi baik gue gak akan sampe kaya gini," ucap Naya lalu duduk di salah satu bangku. Menghela nafas nya panjang.

"Lo tau kan gue cantik?" ucap Naya dengan pd nya. Ya, memang Naya cantik bahkan Saka mengakuinya, tapi apakah ada orang seperti Naya ini? Tolong jangan terlalu terbang seperti Naya ya, takutnya entar malu.

Naya sudah muak untuk berhubungan dengan Saka walaupun hanya bicara,"Game dimulai besok!"

"Game?" tanya Saka antusias, ingat Saka berkepribadian Introvert, teman main nya, ya sejenis game. Bukan seperti kebanyakan cowok di sana, basket, futsal, atau geng motor.

Naya tersenyum dia merasa Saka suka dengan game. Karena setelah mendengar kata 'game' Saka sepertinya menjadi sangat bersemangat.

"Perjodohan Gila ini!"

TERPAKSA MENIKAH (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang