[28]

27.9K 1.7K 91
                                    

Jangan tanya dimana Naya sekarang. Naya sudah berada di lapangan berjemur sambil hormat ke bendera. Ngapain Nay di situ?

Alarm yang memekikan telinga itu sudah berdering dengan jumlah yang tidak terhitung lagi. Tapi, gadis itu masih berkelung di dalam selimut nya. Tanpa memperhatikan jam yang sudah menunjukan sebentar lagi dia akan terlambat. Bangun Nay.....

Alarm terbaik di dunia ini adalah ibu. Dimana ketika kita meminta di bagunkan jam 7 tapi beliau akan membangunkan jam 6. Lalu berkata bahwa ini sudah jam 8. Naya rindu Mamah.....

Naya terbangun dari tidur panjang nya, tapi dimana Saka? Dia tidak melihat sosok makhluk bernama Saka itu. Apakah dia udah berangkat ke sekolah? Sudahh neng dari tadi....

Naya yang sadar sudah terlambat, bukannya bergegas tapi dia tetap seperti biasa nya. Slow ae!

"Gue udah terlambat nih," kata Naya bermonolog saat melihat gerbang sekolah sudah terkunci. Saka sialan!

Jangan salahkan Saka, dia sungguh sudah membangunkan Naya dengan 1001 cara. Tapi Naya tidak berkutik sama sekali. Saka menyerah, dia angkat tangan. Itu Naya mati apa tidur yaa?

"Pak kok hari ini rambut nya klimis bangett, jadi makin ganteng loh Pak," puji Naya kepada Pak Cecep-Satpam sekolah.

"Silahkan masuk Neng Naya," kata Pak Cecep membuka kan gerbang dengan senang hati. Hmm ada udang di balik bakwan nih!

Naya langsung kikuk, tanpa dia duga-duga prediksi cuaca hari ini salah! Sedang apa Pak Abdi di sini? Apakah dia cenayang? Selama ini Naya pernah sekali,dua kali,tiga kali, hingga 10 kali terlambat. Tapi Pak Abdi tidak pernah berdiri di gerbang! Ada apa dengan hari ini. Shit!

"Stop Nafanda Yakila," ucap Pak Abdi, Naya yang merasa terpanggil lalu menoleh sambil tersenyum semanis gula.

"HORMAT KE BENDERA!" lanjut Pak Abdi.

Sekarang disini lah Naya menikmati panas matahari yang begitu teriknya. Bulir-bulir keringat sudah menghiasi kening Naya.

"Kabur apa aja yaa?"

"Ihh panas ini mah Pak Abdi"

"Pak Abdi"

"BAPAKKK"

Naya terus berteriak dari lapangan tanpa rasa malu sama sekali. Liatlah murid-murid sudah melihat Naya jijik. Kenapa mereka jijik sama Naya?

Saka terus memperhatikan Naya dari kejauhan. Salah siapa udah di bangunin tapi gak gerak, badung sih.

"BAPAKKK"

"OMM"

"CALONN OM IPARR"

Pak Abdi yang mendengar itu langsung ternganga tidak percaya dengan pendengaran nya. Di sekolah ini tidak ada yang tau hubungan nya dengan Saka. Tapi gadis itu tanpa malu nya meneriaki nya Om? Naya udah gila Pak!

Sedangkan Saka yang memperhatikan itu, bergidik ngeri. Naya seperti nya harus segera di eksekusi. Jika tetap di jemur seperti kadar otak nya berkurang. Maaf kan Naya mu ini Saka!

Naya yang merasa tidak mendapat respon dari Pak Abdi pun melancarkan amunisi yang sudah di siapkan nya. Siapa suruh menjemur Naya?

"BAPAK GAK TAU SEMALAM ITU N-" ucap Naya mengantungkan ucapan nya, tarik nafas keluarkan.

"NAYA HABIS TEMPUR SAMA SAKA!" teriak Naya langsung membuat murid-murid bisik-bisik. Sa ae lu pada!

Boom! Bagaikan bom yang mengenai wajah Saka sekarang. Tempur? Seperti Naya bermimpi indah semalam!

TERPAKSA MENIKAH (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang