"Perjodohan gila ini," jawab Naya acuh.
Saka menderita Introvert, sejak kecil. Malas bergaul, menutup diri, dan pendiam. Saka terbiasa dengan itu semua, sebenarnya Saka bisa berubah dikit, demi sedikit, tapi Saka menolak. Biarkan dunia menerima Saka yang seperti ini, bukan seperti kemauan orang. Pada dasar nya banyak orang dengan topeng, berperilaku beda dengan kenyataan yang ada. Biar apa? Hanya untuk satu tujuan, di terima di masyarakat.
"Nay," panggil Saka, katakan Saka menyukai Naya, tapi tidak. Saka tidak suka, hanya saja dia tau energi Naya positif, bisa membantu nya walaupun sedikit.
Naya memejamkan mata nya, menikmati sinar matahari yang menyentuh kulit nya, "Hmm," jawab Naya singkat.
"Gue bakal ikutin permainan lo," ucap Saka percaya diri. Sebenarnya Saka pun tidak tau permainan seperti apa?
Naya membuka matanya lalu melirik sekilas kearah Saka jika di lihat-lihat. Sepertinya Naya sudah hampir mengenal sosok yang berada di samping nya ini.
"Kita ikutin permainan orang tua dulu," jawab Naya lalu berdiri saat mendengar bel istirahat berbunyi.
Saka bingung apa maksud Naya? Ikutin permainan orang tua? Apakah Naya sudah setuju untuk menikah dengan nya.
Naya berjalan pergi, meninggalkan Saka dengan kesendirian nya, toh Naya tidak suka ikut campur masalah orang lain.
"Kapan gue bisa normal ya?" ucap Saka bermonolog sendiri di atap sekolah
Bel istirahat berakhir berbunyi...
Saka pun berdiri lalu kembali ke kelasnya.
"Lo kenapa baru masuk?" bisik Naya pelan saat Saka duduk di sebelahnya.
Saka tidak menjawab....
Tidak semuanya harus di jawab dengan kata-kata, bukan?
Naya merasa jengkel jika tidak di respon seperti ini sangat terlihat dari muka nya wajah cemberut dan kaki nya yang terus di hentak-hentak tidak bisa diam.
"Banyak orang," jawab Saka tiba-tiba, melihat wajah Naya kesal terlihat menyenagkan untuk Saka, hanya saja Saka berubah pikiran dan lebih baik menjawab apa yang di tanyakan gadis di sampingnya ini.
Naya tersenyum mendengar jawaban singkat dari Saka, "Lo gak suka sama keramaian ya?" tanya Naya melesat seperti anak panah tepat sasaran saat mencapai target nya.
Saka diam sekarang dia sungguh tidak tau harus menjawab apa. Jika sebelumnya Naya akan kesal tapi untuk pertanyaan ini dia tau jawabannya tanpa dijawab sekalipun dengan Saka, Diam artinya Iya bukan?
Pelajaran terasa membosankan bagi Naya tapi beda hal nya dengan Saka hampir seluruh pelajaran Saka menyukainya walaupun dia suka tidur di kelas tapi dia tidak benar-benar tidur dia mendengarkan semua materi yang diberikan oleh guru nya di depan kelas.
Bel pulang sekolah berbunyi seperti biasa Naya berdiri dari tempat duduknya.
"Gak pulang?" tanya Saka saat melihat Naya belum pulang bukan kah biasanya Naya akan segera lari saat mendengar bel berbunyi.
"Nunggu sepi," jawab Naya seraya tersenyum.
Gue, Gak abis pikir sama jalan pikiran lo!
Naya berdiri lalu mengintip di jendela "Yok pulang udah sepi," ajak Naya lalu menggendong tas nya, tidak lama Naya termenung, "Sak, gue pake jaket lu ya," Naya mengambil jaket di tangan Saka, bahkan tanpa di iyakan sebelumnya.
"Bosen gue sama lo tau gak? Kita di dalam kelas udah setengah jam dan selama itu lo gak ada inisiatif buat ngajak ngomong? Parah!" tutur Naya merasa kesal sambil menunjukan muka cemberutnya seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPAKSA MENIKAH (End)
Teen FictionCerita Berganti judul, Judul sebelumnya Saka Armada Menikah karena di jodohkan atau karena tragedi? Cerita lika-liku Saka dan Naya untuk mencapai ke titik itu, kehidupan kedua nya penuh dengan pelik dan seperti drama ala-ala sinetron indonesia. Saka...