"Gue mau ngajuin syarat!" ujar Liana.
Semua menunggu, kira-kira apa syarat yang akan di ajukan oleh Liana. Mengapa gadis satu ini seolah berhak juga! Kok jadi kaya Naya?
"Kalo itu sampe perut Naya gak belendung selama 3 bulan, Saka dan Naya harus cerai!" jelas Liana, semua orang yang mendengarnya pun membulatkan matanya terkejut, dikira ini nikah main-main apa!
Naya berdecih dia tidak abis pikir, siapa Liana yang berhak atas pernikahan nya, "Eh neng belendung-belendung di kira balon?" ucap Naya seraya memicingkan mata nya.
Belendungin doang mah gampang!
"Kita lihat, Naya beneran hamil apa enggak!" balas Liana.
"Eh Mba Liana yang terhormat, gak percayaan amat. Yaudah sih butuh waktu 3 bulan kan? Gampang!" balas Naya sambil melirik licik kearah Saka. Sedangkan Saka yang melihatnya meringkuk ketakutan. Takut apa hayo Saka? Tenang aja Naya yang memimpin!
"Dan satu lagi, Saka harus hadir di acara ulang tahun Lia," ujar Liana bagaikan perintah yang tidak dapat di gangu gugat oleh siapa pun.
"Gue harus ikut," pinta Naya, dengan manik mata berbinar.
"Gue gak bisa dateng kalo Naya gak dateng," ujar Saka yang di balas senyuman manis oleh Naya.
"Oke itu seterah lo!" balas Liana.
Liana sekeluarga besar sudah pamit undur diri. Dari tadi harusnya!
Naya menghela nafas nya gelisah, semua keluarga pun ikut mengehela nafas.
"Pulang Nay" pinta Dirga, Naya yang sadar dia sudah melakukan kesalahan pun hanya menganguk setuju, tanpa berniat melakukan perlawan lagi.
"Dirga saya mohon maaf ya tadi," ujar Nara seraya menyentuh hangat lengan Naya, dia sungguh merasa bersalah tapi tidak ada cara lain selain melakukan itu, walaupun menyakitkan.
Siapa yang tidak sakit hati ketika anak perempuan satu-satu nya itu, barusan di remehkan. Walaupun sebelumnya sudah katakan bahwa apa pun yang di sampaikan hari ini hanya Drama, tapi Dirga tidak dapat melupakan setiap ucapan yang terasa seperti hujatan dari mulut Nara.
Dirga tersenyum, "Saya tidak patut marah, sebelumnya kalian pun sudah memperingatkan," jawab Dirga memberi pengertian pada Nara.
"Dirga menginap lah," pinta Fadil, dia merasa bersalah jika harus membiarkan kedua orang ini pergi begitu saja.
"Ayah, Bunda ini ada apa? Kenapa gak ada yang jelasin apa-apa sama Saka," ujar Saka membuat semua orang yang sedang bergelut dengan pikiran sendiri menjadi menatap ke arah nya datar.
"Duduk dulu, sekalian Naya ayok sini," ajak Nara mengandeng lengan Nara.
"Jadi, perusahaan Suami saya mengalami kebangkrutan. Dan seperti biasanya keluarga Liana akan menolong kami seperti yang dulu pernah mereka lakukan berapa tahun silam. Tanpa kami duga, keluarga Liana meminta untuk menjodohkan Saka dan Lia, kami sudah kenal lama Liana sejak lama. Tapi kami juga tau betul Liana hanya ingin sedikit bermain-main dengan keluarga kami. Kami sudah kehabisan cara gimana caranya membatalkan perjodohan ini. Tapi Naya tepat sasaran, berbohong soal kehamilan rupanya bisa mencegah perjodohan Lia dan Saka," jelas Nara panjang lebar.
Di jelaskan sekali saja Saka akan langsung mengerti, apa yang di maksud oleh Bunda nya.
"Bagaimana jika Liana tau kalo ini hanya sandiwara?" tanya Naya yang di aguki oleh Saka. Liana memiliki sifat keras kepala sekali A ya A!
"Kami juga tidak tau, bagaimana pun Nay kamu gak boleh hamil dulu!" tegas Nara, dia tidak akan membiarkan gadis SMA hamil.
"Loh kenapa?" tanya Naya, dia sedikit kesal. Mengapa dia tidak di bolehkan hamil! Kemarin aja sok nolak aduh Naya.
"Kamu masih SMA, ini bukan waktu nya. Nanti akan tiba dimana kalian berdua siap, untuk sekarang ini kita cari cara agar kalian bisa menikah tanpa kebohongan," jelas Nara.
Naya tersentuh, hati nya menghangat. Nara seperti sosok Bunda untuk nya. Naya berjalan ke arah Nara duduk lalu menghamburkan badan nya kearah sosok yang begitu hangat bagi Naya, "Terimakasih karena udah peduli, Bunda," ucap Naya, Nara terenyuh gadis yang dulu nya begitu keras rupanya bisa lembut.
Nara menepuk-nepuk pundak Naya pelan, "Bunda minta maaf, tadi Bunda gak bermaksud ngomong itu. Tapi Liana sangat peka. Jadi makanya Bunda totalitas," jelas Nara, di pelukan Nara, Naya hanya terkekeh ringan.
Naya sudah melepaskan pelukannya pada Nara, "Tapi, Naya masih gak habis pikir sama Liana loh," ucap Naya seraya cemberut.
"Lo gak ngerti hubungan Liana, Gue dan Gibran kan?" tanya Saka tepat sasaran.
Naya menganguk, "Gue mau dengerin semua nya" jawab Naya.
Saka membuat ukiran senyum walaupun tidak terlihat jelas tapi Naya bisa mengerti selama ini Saka Armada menyembunyikan harta paling berharga, lesung pipit!
"Kenapa lo baru nunjukin Sak, kalo lo punya senyum semanis itu," ujar Naya membuat seluruh keluarga bergumam, dasar bucin!
"Sini coba deketan," pinta Saka seraya menepuk-nepuk tempat di samping nya.
Naya berjalan lalu duduk di samping Saka, "Kenapa?" tanya Naya yang sudah menuruti perintah Saka.
"Coba senyum terus tatap mata gue," pinta Saka.
Naya pun tersenyum lalu menatap manik Saka dalam, "Terus?" tanya Naya yang sudah melakukan perintah Saka barusan.
"Bisa ngaca? Pas lo ngomong senyuman gue manis, seharusnya lo ngaca Nay senyuman lo lebih manis dari gue," ujar Saka, seluruh keluarga pun sudah mulai mual, ini Saka gak bisa ngeliat kondisi apa? Banyak orang Sak!
Naya tidak akan terbuai begitu saja, Naya langsung saja memukul ringan pundak Saka, "Lo pas kita berdua sok jual mahal, ini lagi rame-rame malah obral," balas Naya, yang mendengarnya pun terkekeh.
"Udah-udah kalo mau mesra-mesraan nanti atuh jangan sekarang," ucap Dinda membuyarkan Naya dan Saka yang masih berada di dunia nya.
"Jadi kapan kalian mau nikah?" tanya Nara, ini lah yang sangat ingin di tanyakan Saka dari tadi, tapi dia tidak tau harus mulai dari mana.
"Selesai Olimpiade," jawab Naya lalu melirik Saka.
"Kalo kalah?" tanya Saka, dia tidak lupa dengan perjanjian awal jika menang perjanjian ini batal. Tapi baru saja bahkan belum ada 3 jam Naya menerima perjodohan ini di kedua belah pihak.
"Tetap Nikah dong, tapi-" ucap Naya mengantungkan ucapan nya, sedangkan yang lainnya menghela nafas lega.
"Tapi?" tanya Saka, pasti nih kalo Naya akan selalu ada saja embel-embel tapi. Semua tidak pernah berjalan mulus.
"Saka harus ngelamar Naya di depan seluruh murid SMA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPAKSA MENIKAH (End)
Teen FictionCerita Berganti judul, Judul sebelumnya Saka Armada Menikah karena di jodohkan atau karena tragedi? Cerita lika-liku Saka dan Naya untuk mencapai ke titik itu, kehidupan kedua nya penuh dengan pelik dan seperti drama ala-ala sinetron indonesia. Saka...