"Sang, kunci mobil ku taruh mana ya?"
Junho merogoh kantung celana jeans nya, kantung jaketnya, dan dompetnya. Eunsang menoleh ke arah Junho dengan tatapan memicing. Junho dan Eunsang sekarang ingin pergi ke rumah Yunseong karena Yunseong sakit, sudah 3 hari ia dirawat di rumah sakit. Tadinya, hanya Junho saja yang ingin menjenguk temannya, tetapi Eunsang memaksa untuk ikut karena ia bosan dirumah.
"Tadi kan kamu pegang, ada di kantung jaket kali." Jawab Eunsang.
"Enggak ada, sang. Di kantung celana ku juga gak ada dan dompet ku juga gak ada, biasanya kalau dikantung jaket atau celana gak ada bakalan aku sangkutin di dompet. Tapi kali ini bener-bener gak ada, sang." Oceh Junho sambil meraba-raba kantung celananya lagi.
"Jun," panggil Eunsang.
Junho menoleh, ia melihat Eunsang sedang menunjuk ke leher nya. Junho tidak paham apa yang Eunsang maksud tetapi ia meraba lehernya. Junho mengerutkan keningnya, ia tetap tidak paham dengan yang Eunsang maksud.
Eunsang menepuk jidatnya sambil berjalan mendekati Junho. Ia melepaskan kalung yang Junho pakai, lalu menunjukkan kepada Junho.
"Ini apa? Kotoran Hwan Cio? Iya?" Ketus Eunsang.
Junho tertawa pelan, ia menertawakan dirinya sendiri yang ceroboh. Junho mengalungkan kunci mobilnya dileher, tetapi ia lupa dimana kuncinya walaupun kunci tersebut sudah menggantung dileher Junho sejak tadi.
"Hehehe, gak liat aku." Junho tersenyum, lalu mendorong Eunsang untuk masuk ke mobil. Junho pun juga masuk ke mobil dan mulai menyalakan mobilnya.
_______________[🐦]_______________
"Seong, umur lo sisa berapa lagi?"
Junho masuk ke kamar rawat Yunseong dan langsung menghampiri Yunseong, bahkan Junho menepuk punggung Yunseong, yang disiksa hanya bisa meringis kesakitan.
"Enak aja lo kalau ngomong, belum pernah dilempar sepatu sih muka lo."
"Hehehe, maaf seong. Gue cuma bercanda kok,"
Eunsang terkejut ketika mendengar suara pintu ruangan Yunseong terbuka. Ia melihat seorang laki-laki bertubuh tinggi sedang menatap Yunseong, Junho, dan dirinya. Ia kenal siapa orang itu, bahkan ia sangat kenal sekali. Itu Kang Minhee.
"Loh? Hee? Lo mau jenguk Yunseong juga?" Tanya Junho sambil menatap Minhee.
"I-iya. Maaf aku ganggu, aku cuman mau antar makanan ini. Dimakan ya, seong." Minhee berjalan gugup ke arah Yunseong, meletakkan makanan yang Minhee bawa kepada Yunseong, lalu pergi begitu saja.
"Minhee kenapa sih? Kok aneh?" Tanya Eunsang.
"Sang, tumben banget Minhee sendirian? Dia kan penggemar berat Yunseong, dan Wonjin juga begitu kan? Seharusnya mereka bisa dateng bareng-bareng kalau mereka mau jenguk Yunseong." Kata Junho.
"Aku gak tau, jun. Wonjin nya juga aneh, aku gak tau nemuin temen aneh kayak mereka dimana." Kata Eunsang.
Yunseong menatap totebag pemberian Minhee tadi. Awalnya hanya menatap, tetapi sekarang ia tersenyum sambil menatap totebag itu.
"Katanya kalau orang senyum-senyum sendiri, besoknya mati." Ucap Junho.
"Sembarangan kalau ngomong, gak boleh gitu, jun." Eunsang memukul lengan pacarnya, yang dipukul hanya tertawa senang.
"Kemarin, Minhee dateng juga kesini." Yunseong buka suara. Pasangan kekasih Junsang itu menoleh menatap Yunseong dengan serius. Menunggu kelanjutan cerita Yunseong.
![](https://img.wattpad.com/cover/217653164-288-k609144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]
Random❛❛Senyuman itu tetap sama. Ya, selalu sama ketika menatapnya dan merasakannya. Hangat, dan Candu.❞ Warn(!) • bxb area • non-baku