"Permisi..."
Yunseong sedikit berteriak di depan rumah Minhee, ia tahu saat ini Minhee pasti marah padanya.
Ya, setelah kejadian ia dipukul oleh kakaknya Minhee —Kang Daniel— yang memiliki tangan cukup kekar, Yunseong memutuskan untuk meminta maaf kepada keduanya. Ia menghantarkan Yujin pulang dulu, lalu pergi ke rumah Minhee.
Pertama, ia harus meminta maaf kepada Minhee karena ia melupakan kehadiran Minhee tadi. Tapi jujur, Yunseong hanya lupa. Ia lupa bahwa Minhee berada tak jauh dari posisinya ketika ia berhadapan dengan Yujin tadi.
Kedua, ia harus meminta maaf kepada Daniel. Mengapa? Karena Yunseong sudah membuat adiknya menangis. Daniel sangat menyayangi adiknya, sangat menyayangi. Waktu itu Daniel pernah bilang, 'kalo lo gak bisa jagain adik gue dengan benar, jangan harap lo bisa deket lagi sama dia.' begitu katanya.
Semoga saja, kejadian tadi tidak sampai ke telinga mama dan papa Minhee.
"Permisi... Minhee..."
Yunseong tetap menunggu di depan gerbang meskipun tak ada satupun orang yang keluar dari dalam rumah. Ia yakin, suaranya cukup keras dan membuat orang yang berada di dalam rumah mendengarnya.
Sampai pada akhirnya, suara Yunseong terbalas oleh senyuman papa Minhee yang keluar dari dalam rumah dan membuka pagar rumah nya.
"Selamat sore, papa. Maaf kalo Yunseong mengganggu, Minhee nya ada?"
"Minhee... Lagi mandi kayaknya, nak. Masuk aja sini, tunggu di ruang tamu dulu sekalian temenin papa ngobrol."
Yunseong masuk ke dalam rumah Minhee, lalu melepas sepatunya. Maklum, sepatu Yunseong habis kena genangan air tadi.
Baru saja ia masuk ke ruang tamu, sudah disuguhi tatapan tidak suka oleh Daniel yang sedang mengunyah biskuit.
"Ngapain lagi lo kesini? Nyali lo gede juga,"
"Niel, jangan kayak gitu sama Yunseong."
"Masih baik gue gak kasih tahu papa, coba kalo gue kasih tau papa. Pastinya lo udah diusir dari tadi,"
"Kang Daniel!"
"Iya! Daniel diam, iya!"
Seojoon mempersilahkan Yunseong untuk duduk di sofa sambil menunggu Minhee selesai mandi. Situasi saat ini, sangat canggung dan membuat Yunseong keringat dingin. Bagaimana tidak? Ia baru saja menempelkan bokongnya di sofa, tetapi sudah di tatap sinis oleh Daniel yang ada dihadapan nya.
"Yunseong, kalo papa boleh tau... Dikit lagi kamu sama Minhee ujian ya? Seminggu lagi kan?"
"I-iya, pa. Seminggu lagi kami ujian kelulusan, dan tahun ini sekolah juga ngadain hari perpisahan yang lebih menarik dari sebelumnya. Yunseong denger dari pak Dongwook, katanya begitu, pa."
"Wah... Kamu nguping ya?"
"E-enggak kok. Yunseong nggak nguping, Yunseong bilang begitu karena Yunseong jadi panitia nya. Bareng sama Minkyu dan Junho juga,"
"Ohh bagus kalo gitu. Oh iya, tadi Daniel kenapa kok bisa ngomong gitu ke kamu? Daniel jarang emosi kayak gitu walaupun cuman nada bicaranya aja. Kalian berdua ada masalah?"
"Mampus gue." Batin Yunseong.
"Gak ada masalah, tapi tuh anak nyari masalah sama Daniel."
"Kang Daniel, papa gak tanya kamu. Lebih baik kamu diam dan gunakan waktu luang mu di sela-sela pekerjaan mu untuk hal berguna. Jangan cuman makan terus,"
"Kalo aja papa tau anak papa dibuat na—"
babogati aswium manheun noraega
haneure dahgireul
nunmul soge bamsaeun nae gidoga
maeume dahgireulPonsel Daniel berdering, ada telepon.
"Halo? Ada apa?"
"........"
"Tapi saya lagi—"
"........"
"Arghh! Oke! Iya, saya kembali ke kantor sekarang."
Daniel memutus sambungan telepon nya lebih dulu, lalu menaruh ponselnya di kantung jas nya.
"Daniel pamit dulu mau balik ke kantor, pa. Dan buat lo, jangan bawa adik gue kemana-mana kalo lo masih mau leher lo normal."
"Kang Daniel!"
Daniel bangun dari duduknya, menaruh kaleng biskuit di meja ruang tamu, lalu pergi ke arah pintu. Tetapi, ia berhenti tepat di pintu itu.
"Dan satu lagi, anak papa dibikin nangis tuh sama tuh anak."
Daniel pergi, tak lama kemudian terdengar suara mobil Daniel yang sepertinya sudah pergi setelah pagar tertutup.
"Yunseong,"
"I-iya, pa?"
"Jangan bilang kalo Minhee—"
"Loh? Yunseong?"
Suara Minhee terdengar jelas sehingga membuat Yunseong berbalik badan dan menatap wajah Minhee dari jauh. Cantik.
"Minhee, duduk disini." Seojoon menunjuk tempat kosong di sebelah Yunseong. Menyuruh anaknya untuk duduk disebelah pacar anaknya itu.
Minhee nurut, dan langsung duduk di sebelah Yunseong meskipun terasa sedikit canggung.
"Yunseong, jelasin ke papa, ada apa?"
"Gak ada apa-apa kok, pa. Kita gak punya masalah atau—"
"Papa tanya Yunseong, bukan tanya kamu, Minhee."
Minhee terdiam.
"Sekarang, coba jelasin."
"Eumm... Yunseong tadi mau ajak Minhee beli makanan buat teman belajar. Tapi tetangga Yunseong mau ikut, disuruh sama mama. Dan akhirnya, kami pergi bertiga. Sampai di Bolosmart, kita turun dan beli makanan. Tetangga Yunseong namanya Yujin, dan Yujin gak sengaja ketimpuk kotak susu ukuran besar, dan dahi nya merah karena kena tutup susunya. Yunseong cuma mau peringatin mas-mas karyawan nya kok, pa. Jadi Yunseong—"
"Marah-marah habis itu modus pegang-pegang Yujin. Genit banget ih,"
"Aku gak modus kok, hee. Kata siapa aku modus?"
"Kata aku tadi!"
"Tapi kan kenyataan nya aku gak modus,"
"Iya gak modus, tapi pegang-pegang pipi nya Yujin, usap-usap kepala Yujin. Apa namanya kalo bukan modus?!"
"Itu gak modus, Minhee. Aku cuman—"
"Stop! Kisah cinta anak remaja ternyata begini ya? Pusing papa tuh, semasa papa dulu gak ada tuh begini segala. Udah lah kalian selesaikan sendiri, papa pusing!"
Seojoon pergi meninggalkan Minhee dan Yunseong berdua di ruang tamu. Dan suasana canggung pun kembali.
"Minhee... Aku minta maaf,"
"Aku gak mau maafin,"
"Kok gitu?"
"Ya suka-suka aku lah, itu hak ku."
"Minhee... Maafin dong... Ya? Aku minta maaf... Dosa tau kalo gak mau maafin orang yang udah minta maaf,"
"Biarin, yang dosa kan aku. Kenapa kamu yang repot?!"
"Ya udah iya. Tapi maafin aku dong... Janji deh gak gitu lagi, itu terakhir, aku gak sengaja tadi, serius, itu terakhir."
"Gak."
"Minhee..."
"Gak."
"Maafin dong..."
"Gak."
"Ferrero Rocher, Goldenfil Choco Crunchy, Roti gandum, susu—"
"Deal."
"Dasar,"
"Apa?!"
"Dasar kesayangan nya Yunseong. Huft, untung sayang."
Ga jelas banget aku ya, mianಥ‿ಥ
Dudududu~ kereta lewat, menjemput penumpang yang masih menunggu untuk last chapt. Terima kasih🙏 .mEh
![](https://img.wattpad.com/cover/217653164-288-k609144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]
Random❛❛Senyuman itu tetap sama. Ya, selalu sama ketika menatapnya dan merasakannya. Hangat, dan Candu.❞ Warn(!) • bxb area • non-baku