"Ada yang ketinggalan gak?"
Setelah membuat janji untuk bermain dirumah Junho, kini Eunsang, Yunseong, Minhee, Wonjin, dan Minkyu sudah sampai di rumah Junho menggunakan mobil milik Minkyu. Mereka membawa banyak makanan dan minuman, tentu untuk berpesta. Mereka tidak meminum alkohol, hanya soda biasa.
"Gak ada, seong. Udah yuk masuk ketemu Junho." Eunsang menutup pintu mobil, lalu berjalan ke depan pintu rumah Junho. Diikuti oleh Minhee dan Wonjin.
"Feeling gue gak enak, kyu."
"Sama, seong. Perasaan gue gak enak banget ini."
Baru saja Eunsang ingin memencet bel rumah Junho, tiba-tiba Eunwoo sudah lebih dulu membuka pintunya sambil membawa plastik besar yang berisi sampah.
"Eh ada kalian. Mau ketemu Junho ya?" Tanya Eunwoo.
"Iya, kak. Ada di dalam ya?" Eunsang sedikit mengintip ke dalam rumah kakak beradik EunJun —Eunwoo dan Junho.
"Ada, masuk aja. Aku mau buang sampah dulu. Seong, kyu, masuk sini jangan diluar gitu." Eunwoo berjalan ke tong sampah rumah, lalu menaruh sampahnya dan memanggil Yunseong dan juga Minkyu.
Baru saja Eunsang melangkahkan kakinya dengan wajah sumringahnya, mencoba menepis semua pemikiran buruk yang berlalu-lalang di pikiran nya, tetapi ia disambut dengan sangat menyakitkan.
Bagaimana tidak, melihat anak laki-laki seusia Junho yang bernama Hyeop itu sedang memeluk Junho dan menenggelamkan wajahnya di tengkuk leher Junho. Terpampang jelas Junho dan Hyeop yang sangat dekat, bahkan ia juga bisa melihat Junho yang duduk terdiam sambil memainkan ponselnya menggunakan tangan kirinya, dan mengusap kepala Hyeop dengan tangan kanan nya.
"Sebentar, kok sakit ya?" -les
"Sang, kok kamu diem a— heh? Junho?" Minhee menerobos masuk ke dalam, ia juga terkejut melihat Junho dan Hyeop.
"Ada apa sih, kok kalian— heh? Junho?" Bahkan, Wonjin pun juga terkejut.
Yunseong dan Minkyu menerobos masuk ke dalam karena penasaran, mereka berdua tidak terkejut tetapi melainkan menepuk dahinya dan mengusap wajahnya. Menghela nafas kasar, benar dugaan nya.
"Eunsang?" Junho menaruh Hyeop di sampingnya yang sedang tertidur pulas.
"Eumm, Eunsang pulang duluan deh. Tadi bilang ke bunda gak boleh kelamaan. Minhee, Wonjin, pegang ini." Eunsang buru-buru menyerahkan buah tangan nya kepada Minhee dan Wonjin, lalu ia pergi begitu saja. Tidak mendengarkan suara teriakan teman nya yang memanggil dirinya.
"Kan bener perasaan kita, seong." Ucap Yunseong berbisik.
"Pusing gue sama Junho." Balas Minkyu berbisik.
Junho mengacak rambut nya, lalu pergi mengejar Eunsang. Kekasihnya berhenti di lampu merah, itu kesempatan Junho untuk mengejarnya.
"Eunsang, Tunggu!"
Yang dipanggil menoleh ke sumber suara, yang memanggil akhirnya mengejar dan menggenggam tangan sang kekasih.
"Eunsang, kenapa pergi?"
"Gak apa, Eunsang cuma mau pulang. Kan tadi juga udah dibilang kalau Eunsang gak dibolehin lama-lama sama bunda."
"Tapi kamu baru aja sampai dirumah, kenapa harus pergi cepat banget?"
"Gak boleh emangnya? Yang pergi kan Eunsang, bukan Juno."
Eunsang mencoba melepaskan tangan Junho yang menggenggam tangan nya. Tetapi berhasil ditahan oleh Junho agar tidak melepasnya.
"Eunsang, Hyeop itu cuma—"
"Teman, iya Eunsang tau kok kalau Hyeop cuma teman nya Juno."
"Balik ke rumah ya?"
"Gak mau, Eunsang mau pulang."
"Aku antar,"
"Eunsang bisa sendiri, bukan anak kecil yang peluk-peluk orang disaat lagi tidur. Apalagi peluk pacar orang," lirih Eunsang pada kalimat terakhirnya.
Junho terkekeh, lalu semakin mengeratkan genggaman tangan nya pada tangan Eunsang.
"Cemburu? Dia kan cuma—"
"Gak perlu di ulang! Eunsang tau dia cuma teman nya Juno."
Bibir Eunsang melengkung ke bawah, membuat Junho tidak bisa menahan gemas. Junho menarik Eunsang untuk ke tempat yang tidak terlalu ramai, atau bisa dibilang sepi.
"Sang, pulang ya?"
"Enggak."
"Aku traktir Taco?"
"Enggak."
"Aku belikan Cola?"
"Enggak."
Junho menghela nafasnya, menatap genggaman tangan yang belum lepas sejak tadi.
"Aku traktir Burger? Pizza? Tteokbokki? Bungeoppang?"
"Enggak."
"Aku traktir es krim cokelat dan kue cokelat."
"Engg— oke deal."
Junho tertawa melihat wajah Eunsang yang masih masam sambil memainkan jari tangan Junho. Seperti biasa, itu seperti mengajak untuk segera pergi menurut Junho dan Eunsang.
"Cium dulu," Junho ingin menunjuk pipinya, tapi Eunsang justru malah memberi kecupan singkat di bibir Junho.
Walaupun Junho sedikit terkejut, tapi Junho menarik tengkuk leher Eunsang agar memperdalam ciuman nya dan memberi sedikit lumatan pada bibir Eunsang. Manis.
"Junhh!"
Eunsang memukul dada Junho, nafasnya hampir saja habis.
"Hehehe, maaf. Habisnya bibir mu candu buat aku. Hitung-hitung, pengganti rokok ku selain permen."
"Gembel, cepetan beliin."
Karena bucin, Junho merangkul Eunsang lalu pergi dari tempat tersebut. Junho mendapat pesan dari Yunseong, tapi hanya dia read saja. Mengganggu.
Apasi ga jelas banget aku:"))
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]
Random❛❛Senyuman itu tetap sama. Ya, selalu sama ketika menatapnya dan merasakannya. Hangat, dan Candu.❞ Warn(!) • bxb area • non-baku