50

455 59 5
                                    

"Selamat sore, papa."

Cha Junho menyapa sang papa ketika ia sudah sampai di hadapan makam papanya. Rindu yang sudah ia tahan sejak kepergian papanya, kini sedikit berkurang karena ia bisa datang lagi ke makam papanya lagi untuk kedua kalinya, sebelum ujian kelulusan tiba.

Eunsang dan Jongsuk ikut berjongkok di samping makam Hyungsik.

"Jun, ini bunga nya." Jongsuk memberikan keranjang bunga kepada Junho, membiarkan Junho lebih dulu menaburi bunga setelah berdoa pada makam papanya sendiri.

"Makasih, pa." Junho mengambil keranjang bunga itu sambil tersenyum.

Eunsang mengusap batu nisan nya, ia juga rindu, begitu juga dengan Jongsuk. Jongsuk sebagai sahabat Hyungsik sejak sekolah menengah pertama, mengetahui semua tentang sahabatnya itu. Tapi, mungkin hanya sebagian yang ia tahu.

Sejak sekolah menengah atas, Jongsuk dan Hyungsik sempat bertengkar karena mereka menyukai orang yang sama —Cha Jiwon.

Pada akhirnya, Jongsuk lah yang mendapatkan Jiwon dan sampai kejenjang pernikahan. Satu tahun mereka terikat sebagai pasangan suami-istri, tetapi ternyata Jiwon mendua. Ya, mendua dengan Cha Hyungsik, sahabatnya sejak dulu. Jongsuk menceraikan Jiwon, tetapi dengan begitu cepatnya Hyungsik menikah dengan Jiwon. Dan... Setelah 6 bulan berlalu, Jongsuk menemukan Shin-hye.

"Halo, papa Hyungsik." Sapa Eunsang sambil mengusap batu nisannya.

Junho tersenyum melihat makam papanya, tanpa ia sadari air matanya mulai jatuh.

"Papa, sebentar lagi Junho mau ujian kelulusan. Seperti apa yang papa inginkan, Junho bakalan berusaha sekeras mungkin biar papa bisa bangga sama Junho. Ya... Walaupun Junho gak bisa lihat ekspresi bahagia papa disaat Junho lulus dengan nilai yang papa pengen, seenggaknya Junho bisa bikin papa bangga. Oh iya, papa tau gak? Mama udah mulai beraktivitas seperti biasa. Mama udah gak sedih lagi, mama udah bisa ikhlasin papa, jadi papa yang tenang ya disana?" Kata Junho yang berbicara dengan makam papanya.

"Kak Eunwoo, selama ini dia yang jaga Junho disaat papa sama mama lagi sibuk. Papa pasti bangga sama kak Eunwoo, karena dia bisa masuk universitas yang papa mau. Tapi... Junho janji, Junho pasti bisa masuk universitas yang lebih bagus dari kak Eunwoo. Secara... Junho kan pinter, gantengan Junho dari pada kak Eunwoo, jadi kalo masuk universitas lewat orang dalem kan bisa, pa. Kenalan papa banyak kok, nanti Junho tinggal bilang kalo Junho itu anaknya papa Hyungsik yang paling tampan sedunia tapi masih tampanan Junho yang paling tampan seplanet merkuri— awwhh! Sakit Eunsang!" Junho mengaduh kesakitan ketika Eunsang mencubit pinggang nya.

"Ya lagian kamu bukannya berdoa buat papa Hyungsik, malah bicara yang aneh-aneh. Ini kuburan, Junho." Kata Eunsang.

"Ya emang ini kuburan, Lee Eunsang. Siapa bilang ini taman bermain kanak-kanak? Gak ada ayunan tuh, gak ada peroso— awhh! Iya ampun iya!" Lagi-lagi pinggang Junho di cubit oleh sang pacar.

"Kalian ini ya, ini tempat pemakaman. Jadi kalian jangan berisik!" Kata Jongsuk dengan nada yang sedikit naik.

"Hehehe, peace." Ucap keduanya —Junho dan Eunsang.

Jongsuk yang sudah selesai berdoa, langsung menaburi bunga pada makam sahabatnya itu. Tak lama, air matanya jatuh.

"Papa, Junho kangen banget sama papa. Kangen digebukin hehehehe. Eh gak deng, canda." Awalnya Junho hanya ingin mencairkan suasana karena ia juga tidak ingin menangis, berusaha untuk tegar dengan cara bercanda. Tapi... Ia berhasil membuat Eunsang mengeluarkan tatapan menyeramkan.

"Kalian berdua mau papa tinggal disini? Papa mau pulang," Jongsuk berdiri dari jongkoknya dan mengusap air matanya. Eunsang yang mendengar papanya ingin segera pulang, langsung berdoa dan menaburkan bunga yang di pegang Junho.

Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang