07

713 92 4
                                    

"Seong, Minhee gimana?"

Yunseong sadar dari lamunannya ketika Junho menepuk bahunya. Kini, Junho, Yunseong, dan Minkyu sedang berada di kamar mandi. Seperti biasa, menemani Junho merokok lagi.

"Gak gimana-gimana. Kenapa emangnya?"

"Gue cuman tanya doang. Habisnya, tatapan lo kemarin pas mau antar Minhee pulang, kayak ada tatapan gak ikhlas."

"Enak aja lo kalau ngomong. Ikhlas gue, ikhlas banget malahan. Tapi hawanya kayak ada yang aneh aja."

"Aneh gimana maksud lo?"

"Aneh aja gitu. Kemarin gue ajak Wonjin pulang bareng setelah Wonjin ngobatin luka lebam gue yang habis lo tampol. Terus dia senyum sama gue pas gue ajak pulang bareng. Gue kira itu jawaban 'iya', eh pas mau pulang dia malah ama si kiming. Emang ganggu banget, kyu."

Minkyu yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah Yunseong dan Junho. Dari tadi ia hanya melamun sambil memikirkan sesuatu tanpa menyadari adanya kehadiran dua temannya itu.

"Heh, kiming. Bengong aja lo? Mikirin apaan? Hutang? Bunda Lo belum bikin resep baru? Mobil lo mau disita sama papa lo? Bunda ngomel? Papa—"

"Bukan ya anjing. Gue cuman bingung aja gitu,"

"Bingung kenapa lo?"

"Kenapa ya? Kok gue bisa punya temen segoblok kalian? Mau aja gitu gue temenan sama orang goblok kayak kalian."

"Bangsat lo."

Yunseong dan Junho menjitak kepala Minkyu secara bersamaan. Mereka bertiga memang suka seperti itu, mereka menganggapnya hanya sebuah lelucon atau candaan kecil.

"Seong, gue mau tanya." Kali ini, raut wajah Junho benar-benar membuat kedua temannya penasaran. Wajah Junho yang serius, ditambah dengan sebatang rokok ditangan nya sambil sesekali ia hisap, semakin membuat kedua temannya penasaran.

"Tanya apaan?" Jawab Yunseong dengan nada santai.

"Tapi lo harus janji, pilih salah satu. Choose the right answer based on the answers from your heart. Dan gue punya dua pilihan." Ucap Junho.

"Pilih Minhee atau Wonjin? Remember, pilih jawaban nya berdasarkan jawaban dari hati lo." Lanjut Junho.

Yunseong terdiam. Minkyu terkejut dengan apa yang Junho tanyakan tadi, sontak ia menengok ke arah Yunseong, menunggu jawaban dari Yunseong.

"Gue... Gue pilih Wonjin." Jawab Yunseong.

Deg.

"Kenapa lo pilih Wonjin? Alasannya?" Tanya lagi Junho.

"Dia baik, manis, lucu, dan ramah juga kayak Eunsang. Lo tau kan? Temen-temennya Eunsang itu 90% tuh gemesin banget ya bangsat. Contohnya, Minhee sama Wonjin. Tapi, gak tau kenapa gue pilih Wonjin, karena menurut gue si Wonjin itu unik. Kadang juga susah ditebak, pokoknya sikapnya dia tuh bikin gue tertarik." Jelas Yunseong. Hati Minkyu mencelos, entah mengapa rasanya sangat sakit.

"Lo pilih Wonjin? Terus Minhee gimana?" Komentar Minkyu.

"Gue anggap Minhee sebagai adik gue sendiri. Gue emang suka sama dia, tapi sebagai adik aja, gak lebih. Dan, tadi Junho bilang kalau gue harus jawab berdasarkan jawaban dari hati gue kan? Ya udah, gue jawab Wonjin karena hati gue pilih Wonjin." Jelas Yunseong untuk kedua kalinya. Ada apa ini? Mengapa hati Minkyu terasa sakit? Padahal, sebelum nya hatinya baik-baik saja, hati nya sangat senang kemarin, tetapi mengapa sekarang menjadi seperti ini?

"Kalau seandainya Wonjin gak suka sama lo, tapi dia suka nya sama Minkyu. Lo gimana?" Junho bertanya lagi. Kali ini, Minkyu sangat terkejut, bagaimana bisa Junho bertanya seperti itu?

Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang