58

328 45 1
                                    

Sungguh, Junho ingin masuk ke dalam kamar rawat Mama nya.

Junho sampai di rumah sakit tempat Mama nya dirawat. Rumah sakitnya berada di tempat yang sama dengan rumah sakit Papa nya dirawat waktu dulu. Ketika Junho sudah sampai di depan kamar rawat Mama nya, langkah kakinya terhenti. Ia melihat Mama nya berbaring lemah di dalam sana, sungguh Junho ingin sekali masuk ke dalam dan memeluk Mama nya. Tapi, kakinya seperti ditahan oleh sesuatu yang sangat berat, sehingga ia tidak kuat lagi untuk melangkah masuk ke dalam.

"Seharusnya gue nganterin Mama, seharusnya gue jagain Mama, dan seharusnya gue gak biarin Mama pergi sendirian... Gara-gara gue, Mama jadi begini. Bodoh banget gue emang," Lirih Junho.

Eunwoo mengusap punggung adiknya, dan membawa adiknya untuk bersandar pada bahu nya.

"Jangan salahin diri lo sendiri, Jun. Saksi mata bilang, Mama ketabrak karena pengendara mobilnya ugal-ugalan. Mama bahkan gak ngelewatin trotoar, dan jaraknya jauh dengan jalan raya nya." Ucap Eunwoo.

Junho terdiam, air matanya sudah menetes tanpa ia sadari sejak tadi.

Eunwoo mencoba menenangkan adiknya, membawa adiknya pergi dari ruang rawat sang Mama.

Ketika mereka baru saja melangkahkan kakinya untuk pergi, Junho berpapasan dengan dua orang yang ia kenal.

Daniel dan Minhee.

_______________[🐦]_______________

"Jadi... Lo udah tau semuanya, Hee?"

Mereka berempat —Eunwoo, Daniel, Junho, dan Minhee— sedang berada di taman dekat rumah sakit. Membicarakan apa saja yang Junho tidak ketahui akhir-akhir ini.

Minhee mengangguk kaku sebagai jawabannya.

"Kenapa lo gak kasih tau gue? Kenapa lo gak ngasih tau gue kalo Mama kecelakaan? Sedangkan... Lo sama kak Daniel? Kalian udah tau? Gak adil."

"B-bukan gitu, Jun...  Gue gak kasih tau lo karena ada alasan nya..."

"Apa alasan nya?"

"Itu..."

"Apa? Gak bisa kasih tau kan? Iya, gak bisa kasih tau karena lo udah kebanyakan alasan buat bohong."

Minhee menoleh kaget kepada Junho. Terjadi kesalahpahaman sepertinya.

"Kasih tau aja, Hee. Gak apa-apa," ucap Eunwoo.

Minhee tersenyum kecil lalu mengangguk.

"Gue... Ah, lebih tepatnya kita bertiga —kak Daniel, kak Eunwoo, sama gue— gak mau ganggu ujian kelulusan lo. Kak Eunwoo saranin ke gue sama kak Daniel untuk tutup mulut, karena kak Eunwoo juga gak mau ujian lo keganggu. Lo pengen cepet lulus kan? Pengen kasih hasil terbaik buat Papa Hyungsik sama Mama Jiwon? Dan, lo mau buktiin ke orang lain kalo lo itu gak seburuk yang mereka pikirin? Itu sebabnya, kita pengen lo fokus dulu sama ujian lo, dan gak mikirin hal lain."

"Tapi ini kan tentang Mama gue sendiri, masa gue gak boleh di kasih tau?!"

"Kak Eunwoo bilang, lo orangnya gampang kepikiran. Jadi... Kita juga gak mau lo kepikiran tentang ini, gue kira lo gak bakalan tau, ternyata..."

"Gue mau pulang, kalian bisa jagain Mama buat gue kan? Makasih,"

Junho bangun dari tempat duduknya, lalu pergi begitu saja setelah memberikan senyuman singkat kepada Eunwoo, Daniel, dan Minhee.

"Hee, hubungin Eunsang deh. Suruh dia nemenin Junho,"

"Gak perlu, Niel. Eunsang lagi dirumah gue, nginep dia."

"Oh ya udah kalo gitu, kita masuk lagi ke dalem. Gimana?"

"Boleh, kak. Ayo,"

Ketiganya kembali masuk ke rumah sakit, ke ruang inap Mama Jiwon.






















Kali ini, ku bikin pendek dulu:>

double up tydack??

Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang