"Raisha, emang kamu yakin ayahmu mau membantu?" tanya ibu mertua tidak yakin atas ucapan Raisha.Aku tertawa dalam hati, ya mau lah, orang itu perusahaan milikku. Wkwkwkw.
"Tante tenang saja, selagi ada Raisha semua aman."
Aman-aman dengkulmu, orang sebentar lagi perusahaan milik kekasihmu itu akan jadi milikku. Hahahaha.
Aku mulai menuruni tangga dengan langkah terseok-seok, aku ingin sekali mengerjai mereka. Sekaligus menunjukkan surat resmi dari pengadilan kepada Mas Ken dan ibu sihir, eh salah, maksudnya mantan ibu mertua yang paling cantik.
"Eh, Mas Ken sudah pulang? Kok gak kasih tahu aku, sih? Kan aku bisa jemput." ujarku dengan nada suara yang dibikin sedikit manja.
"Gak perlu!! Sudah terlambat, karena aku sudah menjemputnya sekaligus membayar lunas administrasi Rumah Sakit. Tidak mungkin kan, kalo kamu yang bayar? Duit dari mana? Karena Mas Ken sudah memblokir kartu ATM kamu Aini."
Aiishh, apa-apaan si Raisha ini?! Main nyelonong aja. Udah jadi pelakor, masih saja sok-sok an bilang ini itu. Hellooooowww.
"Ohh, jadi kamu yang bayar toh? Baguslah, sekali-kali sebagai selingkuhan kamu juga harus ambil andil soal Mas Ken. Bukan cuma mau hitung pemasukan tapi gak pernah hitung pengeluaran. Kan gak etis, sudah rakus, pelit pula. Hahahahah."
"Apa maksudmu?!! Siapa yang rakus?! Kamu jangan semberangan yah! Aku dan Mas Ken itu saling mencintai, kamu saja yang Rakus, mau-mau saja menikah dengan kekasih orang!! Sadar dong!!"
Kulihat sekilas Mas Ken dan ibu mertua, mereka diam saja layaknya patung manekin. Hmm, perlu di sindir sepertinya.
"Oh yah? Siapa yang rakus? Orang Mas Ken dan keluarganya sendiri yang datang melamar kok, sampe jual villa keluarga lagi. Mahal kan aku?"
Seketika ibu mertua naik pitam, dari aura wajahnya dia sepertinya marah besar. Yes! Bakalan seru, nih.
"Aini! Siapa yang jual villa?! Ibu tidak pernah sama sekali melakukannya, apalagi hanya untuk membayar mahar pernikahanmu! Jangan asal ngomong kamu!" bentak ibu mertua padaku.
"Aini, semakin lama kamu semakin keterlaluan! Dan aku sudah tidak tahan lagi. Mulai hari ini, aku talak kamu!!" teriak Mas Ken dengan emosi yang menggebu-gebu.
Kulirik sebentar ibu mertuaku, dia tampak terkejut dan syok. Lain halnya dengan Raisha yang tersenyum kegirangan. Hah, silahkan saja kamu tertawa bahagia Raisha, sebentar lagi kalian akan menjadi pasangan yang kere. Hahahahaha.
"Ken, apa yang kamu lakukan? Cabut kembali ucapanmu, ayo!" bisik ibu mertua pada Mas Ken, tapi aku masih bisa mendengar. Dasar bloon!
"Kamu tidak perlu susah payah mengucapkan kata talak padaku lagi, Mas. Karena tanpa sepengetahuanmu aku sudah mengurus surat pisah ke Pengadilan Agama. Ini, silahkan dibaca!" kataku sambil tersenyum lebar dan melemparkan amplop tersebut tepat di wajah Mas Ken.
"A..apa maksudmu, Aini?!" tanya Mas Ken dengan mata melotot.
"Gak bisa baca, yah? Kalo gak bisa, suru ibu saja. Boleh kan, bu?"
Ibu mertuaku menatapku tidak percaya, kemudian merampas amplop surat tersebut dan mulai membacanya.
"Aini? Kamu benar-benar bodoh!! Jadi, kamu memilih untuk jadi gelandangan, yah?! Apa kamu gak mikir, selama ini kamu numpang hidup sama siapa?! Sama Ken. Kamu benar-benar mau jadi pengemis, iya?!" ucap ibu mertua dengan nada marah.
Hah, meskipun suaramu itu sama halnya terompet malaikat maut, aku sama sekali tidak takut, mantan ibu mertua!
"Biar saja, bu!! Buat apa ibu memperingatkannya?! Orang dia istri tidak tahu diri!! Biarkan saja dia jadi pengemis dijalanan!! Dan malam ini juga, kamu tinggalkan rumahku!!" teriak Mas Ken dengan nyaring, aku saja sampai budek karenanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Salahku Apa?
ActionJika jodoh sudah tiba, mau tidak mau kamu harus terima, bukan? Lantas, bagaimana jika dia bukan jodoh sebenarnya? Aini, seorang anak yatim piatu yang jago bela diri dan menjadi Bos salah satu Geng Motor yang paling di takuti di kotanya. Namun, dia m...