Prolog

6.3K 304 4
                                    


Jennie membuka pintu tanpa mengetuk, lalu segera masuk dengan senyuman yang tak ada luntur lunturnya menghiasi wajahnya.

Kala itu, ketika ia membuka matanya melihat ke arah Hanbin, seketika seulas senyumnya yang sedari tadi dirumah terukir kian luntur begitu saja melihat dua insan manusia tengah bercumbu mesra disana.

Dahyun yang melingkarkan kedua tangannya di leher jenjang hanbin dengan bibir yang masih setia saling berpautan.
Mereka sungguh tidak menyadari atas kedatangan Jennie.

Jennie memutuskan untuk bersuara.
"Ekhem.."

Keduanya mendengar suara Jennie yang menggema seisi ruangan segera menghentikkan Aktivitas Panas nya kala itu.

Hanbin mendorong pelan tubuh Dahyun, lalu menatap Tajam Ke arah Jennie yang masih setia berdiri di ambang pintu.

"Maaf sudah mengganggu.." Kata Jennie dengan Senyum polosnya.

"Udah gue bilang berapa kali kalau mau masuk tuh ketuk pintu dulu, Kim Jennie!" Sentak Hanbin.

Jennie menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Udah ngetuk ko tapi kayanya kalian gak denger, hehe.." Alibi Jennie, padahal tentu saja ia masuk tanpa menimbulkan suara sedikitpun.

Jennie segera berjalan menghampiri meja Hanbin, lalu ia menaruh paperbag berisi makanan yang ia buatkan tadi.

"Aku bikin sandwich hariini, ada vitamin juga di dalem, ajak dahyun kalo dia mau makan siang bareng juga.." Ujar Jennie sambil melirik ke arah Dahyun yang sedang menundukkan Wajahnya yang sudah memerah.

Setelah mengucapkan itu, Jennie segera bergegas keluar Ruangan. Walaupun belum sempat sampai di ambang pintu suara Hanbin menghentikkan langkahnya.

"Lo bawa mobil kesini?" Tanya Hanbin.

Jennie yang masih berdiri hanya diam tanpa mau membalikkan tubuhnya ke arah Hanbin.
Ia mengatur nafasnya sebentar, mengurangi suara gemetar nya akibat Cairan kristal itu sudah meluruh sejak tadi.

Jennie berdehem sebentar. " sama Kai, kebetulan lewat depan rumah.."

Hanbin yang mendengar jawaban Jennie lantas Rahangnya mengeras. " jangan kesini sama dia lagi! Gue udah bilang sama lo buat gausah Datang kesini apalagi bawa makanan!"

Jennie tidak menyahuti. Ia memilih untuk melanjutkan Langkahnya meninggalkan ruangan tanpa berniat untuk menoleh pada Lelaki itu.















Aku bawain cerita hasil mikir sendiri.
Semoga kalian suka.
Tentu aku butuh apresiasi kalian❤️
Happy reading, next chapter!

My Precious Jennie||JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang