Lima puluh delapan

1.8K 119 9
                                    


"Hello! Feeling sad:( , Kita sudah sampai di penghujung cerita. Author mau ngucapin banyak sekali terimakasih buat kalian yang selalu nunggu cerita ini, Vote dan komentar. Semua Apresiasi kalian benar-benar berharga buat Author, walaupun mungkin itu cuma hal kecil buat kalian. Mankanya, buat kalian para Siders, aku harap kalian bisa ngerti gimana cara menghargai Author. Setidaknya hanya memberikan vote pun itu benar benar ngaruh banget buat naikin semangat penulis😊"






Happy Reading


Langit Seoul yang biru, tampak cerah dan tak tertutup awan sedikitpun. Banyak sekali orang orang berlalu lalang di jalanan. Tentu! Ini hari Senin, hari kembali pada aktivitas mereka setelah melalui akhir pekan yang menyenangkan.

Ya, menyenangkan bagi mereka yang menikmatinya.

Dari ujung jalan, sebuah rumah sakit besar di Seoul itu tampak terlihat. Disana Seorang keluarga tengah berjalan dari karidor menuju pintu keluar dengan seorang wanita yang tengah duduk di atas kursi roda.

Kalian pasti sudah bisa menebaknya bukan?

Kim Jennie.
Setelah melewati masa kritis selama tujuh hari, pemulihan selama hampir lima belas hari, akhirnya Jennie bisa dipulangkan dan melakukan penyempurnaan penyembuhan di rumah.

Itu adalah berita yang paling membahagiakan untuk keluarga Jiyoung maupun Siwon. Terbukti, mereka semua cuti bekerja untuk mengantar Jennie pulang kerumah dan berkumpul sejenak disana.

"Hah" Chaerin menghembuskan nafasnya.
"Mama seneng banget akhirnya kamu pulang" Ucapnya yang ditujukan Pada Jennie.

Semua nya pun nampak tersenyum bahagia. Bahkan Sandara kembali meneteskan air matanya. Selalu,Hati nya begitu lembut, jadi gampang sekali tersentuh.

"Okeeee hariini kita semua kumpul di rumah Hanbin, kita makan-makan, para suami yang masak!" Ujar Siwon seru.

"Yuhuuuu asiiikkkk!!" Pekik Chaerin sumringah.

Semuanya pun begitu. Tampak bahagia dan tertawa. Jennie pun tampak menyunggingkan senyumnya. Dalam hati bersyukurnya ia mempunyai keluarga yang Hangat seperti mereka.

Jiyoung tampak melangkah sedikit,  berjongkok di hadapan Jennie lalu memicingkan matanya pada putri semata wayang nya itu.

"Jennie, anak papa mau makan apa sayang?" Tanya nya lembut.

Jennie tampak berdehem singkat.
"Apa aja papa masak Jennie suka"

"Emm kalau gituuu Kue beras mau?"

Jennie mengangguk seraya tersenyum.
"Mau pah"

"Oke!" Kemudian Jiyoung pun kembali bangkit dari jongkok nya setelah mengusap surai Jennie dengan lembut.

Sedangkan di belakang Hanbin tampak termangu. Hati nya mencelos melihat Adegan tadi. Seketika otak nya memutar kejadian di masa dulu, dimana dulu ia begitu menyia nyiakan Jennie pun juga menyakitinya. Tanpa sadar Bahwa Jennie dibahagiakan mati matian oleh papa nya. Demi Tuhan Hanbin menyesal, Hanbin berjanji akan lebih menjaga Jennie lebih Ekstra lagi.

"Oke! Ayok kita pulang!!!" Seru Sandara.

"Kuy!!!!" Sahut Chaerin.

Kemudian mereka kembali melangkah menuju mobil mereka yang terparkir tak jauh di depan sana.

🍃🍃🍃




Sekumpulan para lelaki yang mengenakan Apron tengah berdiri di hadapan kitchen bar. Mereka tampak sedang membereskan bahan-bahan serta bumbu bumbu untuk pelengkap masakan mereka.

My Precious Jennie||JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang