Tiga puluh delapan

1.6K 149 9
                                    

🍭Double up nich hehe!

🍭Part ini lumayan panjang, jadi Vote and spam comment jangan lupa ya?

🍭Biar aku semngat dan ngebut wkwk.

🍭Yang belum follow author, mangga follow dulu hehe

Happy reading❤️










Hariini hari minggu, tepatnya hari ke dua libur nya sebelum besok senin ia harus sudah kembali masuk bekerja.

Entah ada angin dari mana, Jennie kini tengah membereskan isi kamar nya.
Mulai dari bangun jam enam pagi, menyiapkan sarapan untuk mama dan papa nya lalu sekarang ia tengah membersihkan kaca jendela nya.

Semprot semprot gosok gosok.
Begitulah kira kira, dengan tangan kanan memegang alat pembersih kaca, juga tangan kiri memegang cairan pembersih.

Sembari sesekali bersenandung mengikuti Alunan Musik  terputar di ponsel nya yang berjudul 'playing with fire-Blackpink' juga sesekali ikut menggerakan tubuhnya karena dirasa tahu bagian dance-nya.

Wah,Jennie benar benar sedang dalam mood 100%baik.

Sedikit informasi, walaupun rumah Jennie terbilang mewah dan besar, mereka sama sekali tidak memperkerjakan Seorang untuk urusan bersih bersih rumah.

Chaerin yang tidak mengizinkannya.
Dia ingin Rumahnya dibersihkan oleh penghuni nya sendiri, dan juga ia ingin Jennie menjadi perempuan yang rajin dan hobi bersih-bersih, baginya itu Hobi yang baik bagi perempuan.

Kadang sebulan sekali mereka melakukan gotong royong bersih bersih rumah bersama Jiyoung. Bagi mereka itu adalah hal mengasyikkan, lagi pula rumah mereka hanya berpenghuni tiga orang, mungkin dengan pak park sang satpam totalnya jadi empat orang,jadi rumahnya selalu terlihat rapih.

Tok tok

Seketika Jennie menghentikkan aktivitasnya, menolehkan pandangan nya pada pintu kamar.
"Masuk!"

Ucapnya lalu kembali melanjutkan acar gosok gosok kaca nya. Terdengar suara pintu terbuka dan langkah kaki seseorang.

"Selain cantik, rajin bersih bersih juga ya?"
Suara berat itu, seketika membuat Jennie segera membalikkan tubuhnya.

"K-kai? Kok gak bilang mau kesini?" Tanya Jennie sedikit kaget, Kai di ujung sana kini tengah duduk di atas sofa.
Ya, sofa yang pernah ia pakai tidur dulu.

Jennie menaruh kedua benda yang sedari tadi di genggaman nya. Lalu tungkai nya melangkah mendekat ke arah Kai, lebih tepatnya jennie duduk di atas bibir kasur, berhadapan dengan Kai.

"Memang nya gak boleh ya?" Tanya kai seraya memberenggutkan wajahnya.

Jennie meringis, kebiasaan Kai selalu menunjukkan wajah so imut nya di hadapan jennie, ya walaupun tak bisa dipungkiri itu memang sedikit menggemaskan.

"Ngga ada urusan mendesak lagi emang?" Kata kata itu seketika mencelos begitu saja dari mulut Jennie, seperkian detik Jennie mengulum bibir bawahnya, dalam hati merutuki diri.

Kai sedikit gelagapan."emm ngga ada kok, cuma ada Rindu aja yang mendesak.."

Jennie mendengus, Kai adalah laki laki tergombal yang pernah Jennie temui seumur hidupnya. Jujur, Jennie tidak terlalu suka hehe.

"Yaudah, ngobrol ngobrol di balkon aja yuk?" Ajak jennie seraya bangkit dari duduknya, Kai mengangguk lalu mulai berjalan mengekori Jennie.

Sesampainya di balkon Jennie segera duduk di kursi berwarna putih yang bertengger disana, sedangkan Kai lelaki itu malah mendekati sisi balkon, mengedarkan pandangan keseluruh sudut kota yang terlihat disitu.

My Precious Jennie||JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang