Jennie sedang duduk di bangku meja makan nya. Tatapan nya kosong kedepan, roti selai coklat dan juga susu pisang kesukaannya pun kini tampak tak menarik baginya.
Jennie masih mengenakan piama tidurnya, mata nya sembap akibat menangis semalaman. Mata panda nya mulai muncul, sungguh keadaan jennie sangat menyedihkan pagi ini.
Hariini ia memutuskan untuk tidak masuk kerja.suasana hati nya sedang tidak baik, percuma masuk kerja kalau pikiran nya akan kemana-mana. Untungnya bosnya- Kai memberikan izin, tentu saja! Karena Jennie izin dengan Alasan 'tidak enak badan'.
"Aiii kamjagiya!!" Chaerin kaget saat mendapati putri nya yang sedang duduk di ruangan makan sepagi ini. Apalagi wajah jennie yang kusut, lingkaran hitam dibagian bawah mata membuat Jennie terlihat sedikit 'horror'.
"Kamu ngapain Jennie? Sepagi ini,tumben."
Ucap Chaerin lalu berjalan ke arah lemari es untuk meraih sebotol air minum.....
Tidak ada jawaban. Hanya ada suara pintu lemari es yang terbuka dan tertutup.setelah meneguk air nya, Chaerin menghampiri sebuah bangku dan duduk tepat di hadapan putri nya itu.
Chaerin menatap Jennie lamat-lamat.
Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres."Kamu kenapa? Kamu berantem sama Hanbin? Mama tau kamu habis nangis.." tukas Chaerin, Jennie langsung menatap mama nya.
"Engga kok ma, jennie cuma abis liat drama aja, cerita nya sedih.." jawab jennie, meyakinkan sang mama. Padahal bohong.
Chaerin mengangkat sebelah alisnya.
Memang sih putri nya itu menggilai drama, tapi apakah se sedih itu ceritanya hingga membuat jennie ikut terlihat menyedihkan?"Ohya?gimana emang ceritanya?.." tanya chaerin seraya mengolesi permukaan roti dengan selai coklat.
"Emm itu ceritanya tentang kisah cinta seorang perempuan yang gak pernah terbalaskan.sampe akhirnya tunangan nya itu ngehamilin perempuan lain, brengsek banget gak sih ma cowoknya?.." tanya Jennie. kini wajahnya menatap mama nya menunggu jawaban dengan sedikit antusias.
Chaerin membulatkan matanya."ommo, bagus tuh ceritanya, judul nya apa sih? Nanti mama mau nonton ah.."
Jennie langsung terbelalak. Mau nonton gimana orang Jennie cuman ngarang itu woy~
"Loh kamu gak bakalan kerja je? Jam segini belum mandi.." tiba tiba suara jiyoung terdengar. Lelaki itu berjalan ke arah meja makan sambil membetulkan dasinya.
"Engga pah, jennie lagi gak enak badan.." jawab jennie seadanya.
"Mankanya kalau kerja tuh jangan capek-capek. Papa udah sering peringatin kamu kan? Gih pergi ke rumah sakit, minta jemput Hanbin.."
Jennie yang sedang mengunyah roti akhirnya kembali terkaget. Jennie menelan roti nya susah payah, rasanya tiba-tiba roti itu mengeras hingga sulit di telan.
"Emm ngga usah pah!jennie gak mau ke rumah sakit, mau istirahat aja dirumah.." ujar jennie sambil memperlihatkan deretan gigi putih nya.
Jennie pun bergegas pergi ke kamarnya, dari pada terus diam di ruang makan lalu dihujani beberapa pertanyaan lagi tentang hanbin.Selesai menutup pintu kamar jennie kembali naik ke atas kasur nya. Menarik selimut sebatas dada lalu tiba tiba saja otaknya kembali mengingat kejadian kemarin.
"Ahhh shittt! Hanbin brengsek, brengsek,brengsek!!!!" Umpat jennie lalu melempar sebuah bantal ke dasar lantai.
Ia pun memilih membuka ponselnya, membuka aplikasi galeri. Disana banyak sekali terpampang fotonya bersama hanbin.
Lalu seketika jari nya berhenti menggulir saat layar ponsel nya memperlihatkan foto nya bersama hanbin saat di festival led waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Jennie||Jenbin
Фанфик"Gue nyerah mbin, selamat tinggal" Setelah mengatakan itu, buru buru jennie keluar dari apartemen Hanbin. Rasa sakit yang menjalar kian menggerogoti hatinya diiringi rasa kecewa yang luar biasa. Tapi Jennie harus kuat! Mau bagaimanapun ini adalah ak...