5 bulan kemudian...
Pernikahan adalah suatu peristiwa dimana dua insan dipersatukan oleh ikatan suami istri. Atau mungkin bisa kalian sebut dengan ' ikatan cinta'.
Cinta? Satu kata yang penuh dengan beribu makna. Kalian bisa menemukan berbagai macam didalamnya. Kebahagiaan, kesedihan, dan banyak lagi.
Tapi hanya beberapa orang saja yang mampu mempertahankan Cinta mereka hingga titik yang paling tinggi. Mereka adalah orang orang yang hebat dan tak pernah mengenal menyerah.
Sama hal nya seperti Wanita bernama Kim Jennie. Bertahun tahun lamanya menyimpan rasa sakit, kekecewaan, kesedihan sendirian hingga akhirnya Ia menemukan akhir kisah cinta nya.
Oh mungkin bukan Akhir. Tapi pengawalan.
Bagaimana? Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya.Semoga saja semua yang terjadi hanya yang baik baik.
-
Tirai tirai putih berhiaskan bunga berbagai warna mulai memanjakan Mata. Para tamu undangan mulai berlalu lalang atau bahkan memenuhi kursi yang tersedia.Hangat nya suara alunana Biola yang terpahat samar samar di ujung ruangan. Makanan makanan lezat mulai terpampang di meja khusus.
Hariini tepatnya. Kim Jennie dan Kim Hanbin bisa menggapai impian mereka untuk menyempurnakan Cinta mereka.
Dengan Balutan Gaun putih yang melekat ditubuh ramping Jennie. Juga, setelan jas hitam juga celana yang serasi tak lupa bunga mawar putih kecil tersimpan di kantung dada hanbin.
Mereka berdua berdiri saling berhadapan.
Melempar kan senyum satu sama lain. Kedua mata seolah menelisik Netra lawan. Juga, kedua tangan setia bertautan.Para tamu undangan mulai memicingkan matanya pada kedua mempelai yang kini sedang menjadi sorotan semua insan. musik musik juga huru hara orang orang yang berbincang mulai redup, bahkan senyap seketika.
kedua mempelai sedang bersiap untuk mengucap janji sumpah pernikahan.
Dimana, Sumpah itu adalah Sumpah yang harus di taati seumur Hidup.
"Kim Jennie, aku mengambil Engkau menjadi seorang Istriku, untuk saling memiliki dan juga menjaga mulai hariini sampai selama lamanya.
Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita. Sesuai dengan Hukum tuhan . Dan inilah Janji setiaku yang sangat tulus.."Setelah segumpal kalimat tersebut terucap, Hanbin segera mengecup Kening Jennie dengan waktu yang lumayan lama.
Semua tamu undangan mulai bernafas lega atau bahkan sesekali ada yang bersorak senang. Tak kecuali dengan kedua orang tua Hanbin dan Jennie.
Jiyoung merangkul tubuh sang istri yang kini sudah menghembuskan nafas lega nya diiringi dengan air mata bahagia.
Kim Jennie. Putri mereka satu satunya yang mereka Rawat dengan penuh kasih sayang. Tepatnya Hariini, mulai menyandang status baru sebagai Istri orang. Tentu perasaan mereka campur aduk. Bahagia dan juga Sedih karena Jennie sudah bukan hanya milik mereka lagi. Melainkan milik suaminya, juga keluarga barunya.
Suara para tamu undangan mulai riuh. Musik musik klasik kembali terputar samar. Kedua mempelai kini sudah kembali ke tempat duduk mereka—Akhhh.. maksudnya Pelaminan.
Menikmati pemandangan dimana orang orang tengah sibuk menikmati hidangan, atau ada juga yang asik bernyanyi di panggung Hiburan pun ada juga yang asik berbincang dengan teman lama mereka yang tak sengaja bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Jennie||Jenbin
Fiksi Penggemar"Gue nyerah mbin, selamat tinggal" Setelah mengatakan itu, buru buru jennie keluar dari apartemen Hanbin. Rasa sakit yang menjalar kian menggerogoti hatinya diiringi rasa kecewa yang luar biasa. Tapi Jennie harus kuat! Mau bagaimanapun ini adalah ak...