Sebelum baca Alangkah Baiknya vote dulu!
Spam komen lanjut up next chap.
Buat yang siders tobat deh ya wkwk.Aku yakin kalian ngerti gimana cara menghargai seorang penulisnya.
Mari kita feedback-an❤️
Happy reading🍭
Jennie melirik Arloji gold yang melingkar indah di pergelangan tangan nya itu, lalu seketika menyelesaikan polesan terakhir lipstik nya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 malam.
Jennie beranjak dari duduknya, merapihkan sedikit dress nya juga surai nya yang tergerai indah itu.
Menatap pantulan dirinya di cermin, lantas tersenyum sekilas.
"Im so georgeous!" Kata nya lalu segera meraih tas selempang juga ponsel yang tergeletak di atas meja rias.
Keluar dari kamar lalu menuruni satu persatu anak tangga rumahnya. Suara Hak sepatu yang menggema keseluruh ruangan, seketika Mino yang sedang Menonton televisi di ruangan tengah nampak membalikkan tubuhnya, melirik ke arah Jennie.
Selesai turun dari tangga terakhir, Jennie berjalan dengan Anggun nya, mengedarkan pandangan mencari Sang mama juga papa nya.
"Kak, Mama sama papa mana?" Tanya Jennie sesaat menengok ke arah Mino yang sedang menatapnya sedari tadi.
"Ada di kamar, btw mau kemana dek? Rapih bener!" Tanya mino balik.
"Mau ke nikahan temen, yaudah pamitin ya kalau mama sama papa keluar kamar.." Tukas jennie, belum sempat melangkah lagi Mino kembali bersuara.
Lelaki itu tampak berdecak, tidak! Ini bukan decak sebal. Tapi decakan kagum.
"Nck nck nck, coba aja lo bukan ponakan gua dek,udah gua pepet.."Jennie menghentikkan langkahnya, memutar balik tubuhnya lalu menatap Mino tajam.
"Gausah aneh aneh deh kak!!!"Mino terkekeh geli. " haha canda dek, maaf maaf Irene masih terdepaan!!!"
Jennie nampak meledek Mino dengan mulutnya yang komat kamit.
"Bodo amat!"Jennie lantas kembali melangkah, baru sampai di ambang pintu rumahnya, Mino kembali bersuara membuatnya menghentikkan kembali langkahnya.
"Lo sendirian dek?"
Jennie berdecak sebal. Haruskah Mino menanyakan itu? Damn! Jika Mino tau ia pergi sendiri pasti ia akan di ledek habis habisan.
Demi Tuhan Mino itu menyebalkan!"Gausah kepo deh!!! Bye!!" Final Jennie, lantas wanita Kim itu segera berlari lari kecil menuju mobilnya, menghindari beberapa hujanan pertanyaan tak penting lagi dari Mino.
Mino menyaksikan Kepergian Jennie, lantas terkekeh geli saat Jennie benar benar tak lagi terlihat oleh dwimanik nya.
***
Sekitar Lima belas menit, Mobil Jennie memasuki sebuah Parkiran Hotel terkenal yang ada di seoul.
Ya, hotel tujuannya. Hotel tempat resepsi pernikahan itu berlangsung.
Ya, Hariini. Eh malam ini mungkin tepatnya adalah Resepsi pernikahan Kai dengan Crystal Jung. Sungguh terasa begitu cepat dan berlalu begitu saja ya.
Jennie merapihkan sedikit surai coklat nya, lantas turun dari mobil nya itu dan mulai berjalan memasuki Hotel tersebut.
Tepat sampai di Tempat acara itu berlangsung, Jennie mengedarkan pandangan nya.
Disana, sudah banyak sekali tamu tamu berhamburan, makanan makanan yang terhidang dengan rapi. Bunga bunga yang di pajang di setiap sudut ruangan. Juga dekorasi serba putih itu sungguh sedikit membuat Jennie berdecak kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Jennie||Jenbin
Fiksi Penggemar"Gue nyerah mbin, selamat tinggal" Setelah mengatakan itu, buru buru jennie keluar dari apartemen Hanbin. Rasa sakit yang menjalar kian menggerogoti hatinya diiringi rasa kecewa yang luar biasa. Tapi Jennie harus kuat! Mau bagaimanapun ini adalah ak...