"HAH?!" Jennie terpekik mendengar ucapan Kai barusan, apa katanya? Jadi mereka sekarang akan meeting dengan Hanbin?
Jennie menggigit bibir bawahnya panik.
Hatinya ketar ketir gak karuan. Hari pertama meeting dan langsung berdahapan sama tunangan nya itu? Jennie makin mendengus.Kenapa dunia sempit banget sih.
Beberapa langkah lagi mereka hampir sampai di tempat meeting.pintu ruangan tersebut sudah nampak dari penglihatan Jennie, wanita itu semakin gugup .
"Emm kai, gue izin ke toilet dulu ya? Kebelet banget nih.." Ucap Jennie dengan ekspresi nahan, padahal boong. Sebenarnya ia ingin mencuci tangan nya saja agar sedikit terasa tenang.
Kai mengangguk menyetujui. " jangan lama ya? Gue tunggu di dalem.."
Jennie mengangguk samar lalu segera berlari lari kecil ke toilet yang letaknya berada di ujung koridor.
Sesampainya di toilet ia segera berdiri di hadapan cermin yang ukuran nya lumayan besar itu.
"Aduhhh panik dongg.." keluh jennie seraya mondar mandir gak karuan. Jennie penasaran Ekspresi hanbin saat melihatnya nanti. Apakah lelaki Kim itu akan marah? Sejauh ini hanbin tidak tahu dan tidak diberi tahu oleh Jennie perihal pekerjaannya.
Jennie pun lekas mencuci tangan nya dan segera mengeringkan nya. "Oke Jennie, santai dan jangan panik.." monolognya.
Sedangkan disisi lain, Kai baru saja memasuki ruangan nya dan disana sudah ada Hanbin beserta Sekretarisnya-Dahyun. Jimin dan Juga Suho.
Mereka adalah orang orang yang akan bekerja sama dengan perusahaan Kai. Sebenarnya mereka adalah teman SMA dulu, dan syukurnya mereka sukses bersama. Jadi sesekali juga mereka bekerja sama dalam suatu proyek.
"Sorry nih lama dateng.." Ujar Kai sambil tersenyum ke arah teman teman nya itu. Terbilang cukup santai nada bicaranya karena memang sudah menjadi kebiasaan, kecuali acara meeting sudah dimulai, mereka semua pasti berbicara Formal.
Kai berjabat tangan Dengan Suho, lanjut dengan Jimin dan terakhir Ia menjabat tangan Sahabatnya- Hanbin. Lelaki itu tampak tersenyum hambar.
"Oh ayo lah gausah bawa masalah pribadi ke dunia pekerjaan.." Tukas Kai sambil terkekeh pada hanbin, sedangkan Jimin dan Suho saling bertukar tatap keheranan. Tidak mengerti arah Bicara Kai lebih tepatnya.
Hanbin hanya menggedikkan bahunya lalu melirik sekilas arloji yang melingkar di pergelangan tangan nya.
"Oke bisa kita mulai sekarang?.."Jimin dan suho tampak mengangguk, lain hal nya dengan Kai, ia malah terlihat mengangkat telapak tangan nya, mencoba menginterupsi ucapan Hanbin. " jangan dulu bin, bentar sekretaris gue lagi di toilet.."
Hanbin tampak mengangguk. "Gue kira lo sendiri.."
Kai hanya tersenyum tipis. Lelaki itu mulai duduk di bangku paling dekat dengan layar infocus. Tak lama kemudian Pintu ruangan terbuka, seluruh atensi orang orang yang ada didalam fokus ke arah pintu.
"Nah itu sekretaris gue udah datang.." Ujar Kai lalu melambaikan tangan nya ke arah Jennie yang sedang menutup pintu nya.
Wanita itu tampak gugup dan diam diam mengulum senyum nya karena menangkap ekspresi Jimin dan suho yang secara terang terangan menunjukan kekaguman nya. Namun disisi lain,Jennie berusaha menghindari tatapan Hanbin.
"Ini sekretaris lo? Mantul bro.." Bisik Jimin pada Kai. Kai hanya terkekeh mendengarnya.
"Comblangin gue dong Kai, bilang kalo gue adalah richman nya Korsel. Gue yakin pasti dia mau.." Suho ikut menimbrung dan langsung dihadiahi gelengan gelengan kepala Kai.
"Maap-maap dia udah tajir.."
![](https://img.wattpad.com/cover/220160114-288-k3333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Jennie||Jenbin
Fiksi Penggemar"Gue nyerah mbin, selamat tinggal" Setelah mengatakan itu, buru buru jennie keluar dari apartemen Hanbin. Rasa sakit yang menjalar kian menggerogoti hatinya diiringi rasa kecewa yang luar biasa. Tapi Jennie harus kuat! Mau bagaimanapun ini adalah ak...