Hariini jennie kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. Ia bangun pada pagi hari dan menyiapkan sebuah kotak makan dan juga botol minum.
Setelah setengah jam bergelut dengan pakaian yang akan ia kenakan hariini, Jennie menuruni tangga untuk segera menyiapkan makanan dan minuman. Hariini ia akan kembali membawakan bekal untuk hanbin.
Sebenarnya jennie sudah tidak mau lagi melakukan hal seperti ini, tapi tunangan nya meminta nya untuk kembali membawakan makan. Sebenarnya jennie bisa saja menolak. Namun lelaki itu berbicara tepat di hadapan chaerin, mamanya. Membuatnya mau tidak mau mengangguk meng-iyakan.
Setelah selesai,jennie menenteng satu paperbag penuh dan berjalan ke arah garasi untuk mengeluarkan mobilnya.
Setelah masuk ke dalam mobil, jennie segera melajukan nya dengan kecepatan sedang, sambil memutar musik musik pop, sesekali juga ia ikut bersenandung ria.
Hariini mood jennie terlihat biasa saja. Tidak terlalu senang, dan tidak terlalu jelek. Semoga saja saat sampai di kantor hanbin nanti, ia tidak mendapatkan perlakuan yang membuat nya badmood seketika.
Mobilnya kini telah memasuki area parkiran, jennie segera turun dari mobil nya dengan kacamata hitam masih asik bertengger di pangkal hidungnya.
Jennie berjalan memasuki kantor hanbin, sesekali ia membungkukkan badan nya sedikit sambil tersenyum ke setiap orang yang berjalan berlawanan arah dengan nya.
Semua orang kantor tahu bahwa jennie adalah tunangan dari kim hanbin dan merupakan anak dari seseorang yang berinvestasi besar di perusahaan mereka.
Setelah sampai di permukaan pintu ruangan Hanbin, jennie merapihkan rambut coklat nya yang ia ikat itu. Lalu mengetuk pintu dan segera masuk tanpa menunggu sahutan.
Ceklek
Pemandangan indah lagi lagi menyambut kedatangan jennie. Hanbin, lelaki itu sedang sibuk bercanda ria dengan dahyun yang setia bergelayut manja di tangan nya.
"Ekhemm.." jennie berdehem cukup keras, membuat dua sejoli itu seketika terdiam. Dahyun pun perlahan melepaskan tautan tangan nya pada tangan hanbin.
"Gue bawa makan siang buat lo.." Ujar Jennie kepada hanbin yang kini sedang mengalihkan tatapan nya pada Layar Laptop.
Dahyun memutuskan untuk keluar ruangan, sedangkan jennie menghampiri meja hanbin dan menaruh paperbag yang ia bawa.
"Sesuai permintaan lo, jangan lupa ongkos bensin nya.." ucap Jennie, tentu saja bohong. Ia sedikit bercanda agar suasana nya tidak canggung, walaupun hati nya sedikit merasa sakit akibat melihat hanbin bersama dahyun barusan.
Ingat ya, hanya sedikit.
Hanbin meraih paperbag itu dan segera mengeluarkan isinya. Dibuka nya penutup tempat makan, dan dilihatnya sebuah menu kesukaan nya. 'Nasi goreng telur mata sapi'
Jennie memang pandai dalam mengetahui makanan favorit hanbin."Kesini sama siapa?.." tanya Hanbin dingin lalu melahap makanan nya.
"Sendiri, bawa mobil.." jawab jennie sambil mendaratkan bokongnya di permukaan sofa.
Hanbin tampak acuh dengan jawaban jennie, lelaki itu fokus melahap makanan nya sampai habis. Setelah selesai, ia merapihkan kotak kosong itu dan memasukkannya kembali ke dalam paperbag.
Semua gerak gerik nya tak lepas dari tatapan lekat jennie. Wanita itu hanya sedang berusaha meneliik ekspresi wajah hanbin yang terlihat dingin.
Memang tidak se kurang ajar biasanya, hanbin hariini jarang bicara pada Jennie. Sedangkan Jennie hanya membuang nafas gusar. Hanbin tetaplah kim hanbin. Lelaki batu es yang sewaktu waktu bisa berubah menjadi laki laki yang pedas omongan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Jennie||Jenbin
Fanfiction"Gue nyerah mbin, selamat tinggal" Setelah mengatakan itu, buru buru jennie keluar dari apartemen Hanbin. Rasa sakit yang menjalar kian menggerogoti hatinya diiringi rasa kecewa yang luar biasa. Tapi Jennie harus kuat! Mau bagaimanapun ini adalah ak...