Tiga puluh tiga

1.9K 153 14
                                    

"H-hanbin????.."

Jennie semakin membulatkan matanya saat Hanbin melangkahkan kaki nya.

"S-stop!" Interupsi jennie." Stop! Tetep disitu, jangan pernah berani berani mendekat kesini!"

Hanbin membuang nafas nya.
Sudah terduga, bahwa jennie akan bersikap seperti ini padanya. Ya tentu saja! Perempuan mana yang akan tetap menerima laki laki yang sudah mengecewakannya dengan baik.

"J-je——"

Belum sempat hanbin menyelesaikan kata-kata nya. Jennie kembali bersuara.

"Ngapain lo disini? Kok bisa masuk?!"

"G-gue ud——-"

"Nyokap bokap gue mana?! Lo gak mungkin bisa masuk tanpa perizinan mereka!"

Hanbin memijat pelipisnya frustasi.
"Kim jennie, gue belum selesai ngomong lo udah potong, gimana lo bisa paham?"

Jennie menutup mulutnya ragu, lalu menggaruk tekuk nya yang tak gatal.
"Bener juga"

Masih dengan posisi hanbin di ambang pintu utama. Jennie di pintu balkon nya. Mereka berbicara satu sama lain dengan berteriak.

"Gue mau bicara sama lo, plis izinin gue kali ini aja.." pinta hanbin dengan jurus puppyeyes nya membuat Jennie mendengus.

"Gak! Gue gak kasih izin!" Ketus jennie.

Hanbin mengacak surai nya kasar. Jennie benar benar sulit dibujuk!

"Nanti kita beli susu pisang?"

"Nggak!"

"Nanti di rekomendasiin drakor terbagus!"

"Nggak!"

"Itu loh katanya ada drakor yang tentang pelakor itu, gue liat di timeline emmm keknya lo bakal suka..." ujar hanbin sambil menatap sesekali pada jennie dengan ekor matanya.

Jennie berdehem.
Lalu mengangkat dagu nya sambil berkacak pinggang. "A-apa judulnya?"

Hanbin terkekeh pelan. " ayo kita bicara dulu.."

"Ya ngomong tinggal ngomong disitu, ribet banget!" Jennie membuang muka nya.

"Gue mau duduk dulu je.." pinta hanbin.

Jennie berdecih." Banyak maunya! Sini lo samperin gue ke balkon!"

Dengan segera hanbin berjalan perlahan ke arah balkon kamar jennie. Hati nya berseru menang. Yaa walaupun Jennie berbicara ketus terus padanya, setidaknya wanita itu masih mau berbicara dengan nya meski harus dipaksa terlebih dahulu.

Setelah mereka duduk di kursi panjang berwarna putih yang ada di balkon jennie.
Kedua nya malah semakin canggung hingga satupun tak ada yang mengeluarkan suara.

Jennie berdehem.
"L-lo belom jawab, kok lo bisa masuk kesini? Papa sama mama mana?" Jennie berbicara tanpa memandang wajah lelaki Kim itu.

"Ada di bawah, gue udah jelasin semuanya sama mereka, mereka juga udah maafin gue kok!"

"Hah?!" Jennie mengernyitkan keningnya heran, tak mengerti arah pembicaraan lelaki itu.

Hanbin mengambil nafas lalu menghembuskannya. " soal perihal kehamilan dahyun..... dia bohong"

"M-maksud lo?"

"Dia bohong jennie. Dia bohongin gue. Dia gak hamil, rahimnya kosong.."

Jennie lantas tertohok.
Menatap hanbin dengan wajah kaget, matanya membesar. " are you kidding me?"

My Precious Jennie||JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang