Vote and comment dulu yuk!
Menjelang ending nich,heheHappy reading❤️
Mobil yang mereka berdua tumpangi kini memasuki area perumahan yang begitu luas.
Namun, nampaknya sedikit terlihat sepi, untuk itu Jennie memilih menolehkan wajahnya ke arah Hanbin yang fokus menyetir."Kok sepi sih? Gak liat ada orang orang yang lalu lalang" katanya, bertanya seraya mengedarkan pandangan.
Hanbin masih fokus pada Setir mobil.
"Iya, ini area perumahan baru. Belum banyak yang tinggal disini, aku suka tempat kaya gini, gak terlalu ramai"Jennie hanya mengangguk angguk saja merasa paham dengan penjelasan sang Suami. Akhh..suami ya? Syukurlah, ternyata ini semua benar benar nyata.
Tak terasa Kini Mobil yang dikendarai Hanbin memasuki Halaman Rumah yang Luas serta di jaga oleh sebuah gerbang yang menjulang tinggi. Gerbang itu terbuka sendiri saat Hanbin otomatis menempelkan sebuah card berwarna Hitam pada Tempat scene nya. Seperti kartu tanda pemilik.
Jennie lantas menangkupkan sebelah tangan nya di mulut. Rumah yang ada di hadapannya ini begitu mewah. Benarkah ini rumah yang akan mereka tinggali? Tidakkah ini terlalu besar? Apalagi hanya untuk berdua.
Hanbin Mematikan Mesin Mobilnya, mengajak Jennie untuk segera turun dari mobil.
"Ayo"
Jennie mengangguk sebagai jawaban lantas segera turun mengekori Hanbin.
"Ini pasti mahal banget ya? Duh kenapa gak cari yang sederhana aja sih?" Gerutu Jennie. Dia senang, tapi tentu ia juga mengkhawatirkan soal biaya nya. Bukankan lebih baik jika Membeli Rumah yang sederhana lalu sisa uang nya dipakai untuk kehidupan sehari hari?Hanbin terkekeh.
"Kamu tuh kenapa sih? Gerutu aja dari tadi. Gpp, Ini rumah buat Kita dan anak anak kita nanti. ""Tapi k—-"
"Aku mau punya anak sembilan, jadi harus punya rumah besar"
Pernyataan Hanbin tersebut Langsung dihadiahi tatapan tajam dari Jennie. Wanita Kim itu memukul tangan Hanbin kencang.
Membuat sang empunya meringis kesakitan.Tak mengacuhkan Hanbin yang sedang memegangi tangan nya akibat korban pemukulan Jennie. Wanita Kim itu berjalan mendahului untuk masuk ke dalam.
Membuka Pintu nya lantas mendecak Kagum atas pemandangan rumah yang akan ia tinggali itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Jennie||Jenbin
Фанфик"Gue nyerah mbin, selamat tinggal" Setelah mengatakan itu, buru buru jennie keluar dari apartemen Hanbin. Rasa sakit yang menjalar kian menggerogoti hatinya diiringi rasa kecewa yang luar biasa. Tapi Jennie harus kuat! Mau bagaimanapun ini adalah ak...