Empat puluh satu

1.6K 152 15
                                    

🍭Baru bisa Update:( maapkeun....
Lagi sibuk Ujian Sekolah.

🍭Vote dulu yuk!

🍭Happy Reading










Kaliini bolehkah Jennie mengatakan sebuah kata Rindu?

Rindu pada seseorang yang selama ini hampir membutnya pusing setengah mati.
Rindu pada seseorang yang selalu saja membuat nya naik darah dengan jangka waktu yang dekat.

Kim Hanbin.
Lelaki Menyebalkan yang hadir dalam hidup Jennie karena sebuah perjodohan.
Lalu kini berakhir hanya karena sebuah kesalahan. Apakah ini semua bisa dibilang begitu rumit? Bahkan sangat rumit!

Untuk bersatu dan memperbaiki semuanya pun rasanya sulit sekali.
Jennie memang Rindu, tapi seolah rasa takut menyelimuti dirinya hingga mungkin perlahan menutup Hatinya.

Dan sialnya mengapa hingga saat ini Nama Kim Hanbin masih tergurat jelas dihati Jennie? Padahal berulang kali Jennie menangis, sakit, kecewa dibuat olehnya.

Inikah yang disebut dibutakan oleh Cinta?

"Dek!"

Jennie terkesiap, terbuyar dari lamunannya.
Lalu menoleh pada Mino yang sedari kemarin menginap dirumahnya.

Mereka kini sedang berada di taman belakang rumah. Menikmati Suasana Langit sore dengan segelas kopi masing masing.

"Apaan?" Tanya Jennie polos.

Mino membuang nafasnya Jengah.
"Demi tuhan gue nyerocos dari tadi lo gak denger?"

Jennie menggaruk kening dengan telunjuknya.
Benarkah mino sedari tadi mengoceh padanya? Sumpah telinga nya benar benar tak mendengar apapun, rasanya seperti tersumbat kapas!

"Ehe..maafin Jennie, gak denger.." Kata Jennie seraya mengunjukkan sederet gigi putihnya.

Mino memutar bola mata malas, lalu menyambar kopi nya dan menyeruputnya pelan.

"Ke toserba yuk dek?"

"Ngapain?"

"Beli paku"

Jennie mengangkat sebelah alisnya.
"Emang ada paku kak Di toserba?"

Seketika Mino mendengus. "Lo bener bener gak fokus! Lo lagi galau kan? Nck ayo ke toserba beli apaan kek!"

Mino beranjak dari duduknya. Jennie pun mau tak mau ikut berdiri dan mengekori Mino dibelakang.
"I-iya"

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah Jennie. Melewati ruang tamu juga dapur untuk sampai di pintu utama rumah.

"Mau kemana No?" Itu suara Chaerin yang baru saja keluar kamarnya menghentikkan langkah kedua insan tersebut.

Mino menoleh." Mau ke toserba tan, mau nitip gak?"

Chaerin menatap ke atas, berfikir sejenak.
"Nitip pangsit di seberang toserba ya?"

"Oke!"

Keduanya kembali berjalan menuju halaman rumah. Disana sudah bertengger mobil mewah milik Mino. Mobil yang selalu di idam idamkan oleh Jennie. Ya, sebuah Mobil Lamborghini Veneno Roadster yang harganya melangit itu!

Jennie seketika menoleh pada Mino yang sedang berjalan memutari kap depan untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Kak!" Ucap Jennie menghentikkan aktivitas mino yang sedang membuka pintu mobil.

"Kenapa?"

Jennie tampak berdehem. Lalu berucap dengan sedikit ragu. "Emmm Pengen test drive dongggg.."

My Precious Jennie||JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang