Matahari pagi telah naik membuat sinarnya masuk ke dalam ruangan kamar Jennie menerobos gorden-gorden melalui celahnya.
Gadis itu membuka matanya perlahan, berusaha menetralkan cahaya silau yang masuk menembus retina nya.
Setelah itu, ia segera duduk di bibir kasur, mengumpulkan sejenak nyawa sebelum akhirnya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Hampir memakan satu jam, kini Jennie telah keluar dari kamar mandi dan segera berjalan menuju walk in closet untuk mencari set pakaian yang akan ia kenakan hariini.
Rok Jeans pendek dan Kaos hitam crop yang sedikit memperlihatkan perut ratanya.
Oke,hariini Jennie tidak akan pergi membawa makanan ke kantor Hanbin seperti tukang gofood.Tapi hariinu ia akan pergi ke Mall bersama Mama mertuanya, atau Ibunda Hanbin untuk membeli beberapa peralatan dan bahan bahan untuk membuat Kue.
Semalam juga Hanbin mengiriminya pesan untuk tidak usah datang ke kantornya karena lelaki itu akan makan diluar bersama client.
Jennie sedikit percaya tidak percaya sebenarnya, tapi yasudahlah.
Dia tidak berhak dalam hal curiga atau apapun.Sekarang Jennie sudah duduk di dalam kursi kemudinya. Memakai Kacamata Hitam Bermerek Channel kebanggaan nya lalu menancap gas mobilnya pelan.
Sembari menunggu lampu hijau berlalu, Jennie bersenandung ria mengikuti musik Radio yang terputar di mobilnya.
Hariini mood nya cukup baik. Sebenarnya setiap hari Moodnya selalu baik, tapi Jika ia bertemu Hanbin, maka disitulah Semua Mood baiknya akan rusak.
Namun walau begitu, Jennie masih tetap tak dapat merubah rasa suka nya pada seorang Kim Hanbin. Meskipun harus menahan badmood nya ketika bertemu lelaki itu.
Tak terasa mobilnya telah masuk garasi rumah sang mertua, ia lekas turun dan mencari sang mama di dalam rumah.
"Momm!!!" Teriak Jennie saat mendapati mertuanya sedang Berjalan ke arahnya, Jennie segera menghamburkan pelukannya.
Mama Hanbin, Membalas pelukan gadis kesayangannya itu, " kamu baik?"
Jennie mengangguk antusias." Aku selalu baik ma.."
"Kita berangkat sekarang?.." Tanya Mama Hanbin.
"Lets go!"
***
Hanbin mengelap bibir nya dengan sapu tangan yang ia bawa dari rumah.
Acara makan siang bersama client nya pun baru saja selesai."Terimakasih untuk hariini.." Ucap client hanbin yang dilihat seorang lelaki bertubuh besar dan... Tampan.
Terdiam beberapa menit, akhirnya sang client mengucap perpisahan dan segera pergi lebih dulu meninggalkan Hanbin bersama Dahyun karena ada kepentingan mendadak yang mengharuskan ia pergi terlebih dahulu dengan buru-buru.
Tersisa Hanbin dan Dahyun berdua, dilihat Dahyun masih sibuk Memakai Lipstik nya di bibir. Hanbin menengok nya lalu tersenyum.
"Jangan terlalu cantik, aku gak mau ada yang godain kamu.."
Wajah dahyun memerah ." Apaansi kamu, yuk kita pulang sekarang.."
Hanbin mengangguk, beranjak dari duduknya lalu merekatkan Dasi nya sekilas sebelum akhirnya melangkah pergi bersama sekretarisnya itu.
Dahyun berjalan beriringan dengan Hanbin yang terus menerus memeluk pinggangnya dari belakang dengan posesif.
Dahyun sempat memberontak karena takut takut ada Keluarga Hanbin yang melihatnya.
Mau bagaimanapun hubungannya dengan Hanbin yang mengetahui nya hanya Ia, Hanbin, Kai dan Juga tunangan nya Hanbin- Kim Jennie. Tapi Hanbin bersikuku dengan terus menerus mengatakan 'tidak apa-apa sayang'.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Jennie||Jenbin
Fanfiction"Gue nyerah mbin, selamat tinggal" Setelah mengatakan itu, buru buru jennie keluar dari apartemen Hanbin. Rasa sakit yang menjalar kian menggerogoti hatinya diiringi rasa kecewa yang luar biasa. Tapi Jennie harus kuat! Mau bagaimanapun ini adalah ak...