Empat puluh tiga

1.5K 150 9
                                    

Alangkah Baiknya Vote dulu sebelum baca.

Jangan lupa spam comment!

Happy reading❤️









"Eunghhh..."

Jennie meraung pelan. Menyibakkan sebuah selimut yang menutupi seluruh dada nya itu. Mengucek mata nya perlahan lalu mulai mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan.

Jennie terkesiap, lantas buru buru mengubah posisi nya menjadi duduk bersandar pada Punggung ranjang.

"Ih gue dimana?"

Jennie kembali mengucek matanya, takut takut penglihatan nya salah. Jennie mengedarkan pandangannya.Tapi jelas matanya masih sehat, ini bukan kamarnya.

Jennie kembali menyibakkan selimut bulu itu, memperhatikan pakaian yang ia kenakan pagi itu. Masih berupa dress semalam yang ia pakai.

Seketika ia teringat bahwa semalam ia tertidur di mobil hanbin. Jennie seketika menarik kembali Selimut itu, mencengkeram kuat dan menutupi kembali seluruh tubuhnya.

"HUWAAAAAAAAAAA"

Jennie berteriak sungguh menggema keseluruh ruangan. Demi Tuhan ia sekarang pasti dibawa pulang oleh Hanbin. Pasti dirinya tak dipulangkan kerumahnya. Dan Jennie baru ingat ini adalah Kamar Apartemen Hanbin.

Wajar Jennie sedikit sulit mengenalnya karena Kamar ini telah berubah design.

"Engggghh"

Mendengar suara berat itu Jennie lantas menoleh ke kanan dan ke kiri secara cepat. Mencari sumber suara. Dan tepat diujung sana Di sebuah Sofa, Jennie dapat melihat seonggok manusia yang tertutup oleh Sebuah selimut tebal hingga seluruh tubuhnya.

"H-hanbin?"

"HANBEEEEEENNN BANGUUUN GAK LO!!!!"

"Arghhhhhhh!!!" Hanbin terbangun dengan terpaksa, mata yang masih memejam, juga surai yang masih acak acakan khas bangun tidur. Sungguh Suara Jennie benar benar memekik menyeruak ke dalam kedua telinga nya.

"Berisik kenapa sih?! Masi pagi!" Decak Hanbin sebal. Lelaki itu mengunjukkan Eskpresi Kesal nya saat itu juga dan membuat Jennie sedikit meringis.

"Lo bawa gue pulang ya?! Apa apaan sih hah?!" Ketus Jennie, sedangkan Hanbin laki laki itu masih sedang berusaha mengumpulkan segenap nyawa nya.

Jennie yang sudah mencak mencak ditempat pun dengan emosi yang di ubun ubun,memilih untuk beranjak dari tidurnya lalu melempar selimut nya dengan Asal.

Wanita Kim itu berjalan seraya menghentak hentakkan kakinya ke lantai, menghampiri sang pemilik Kamar.

"Anterin gua balik sekarang!" Pinta Jennie, menarik kaos putih polos yang dipakai oleh Hanbin saat itu.

Hanbin membuka Matanya sempurna, menatap Jennie yang berdiri menjulang di samping nya dengan tatapan datar.
"Sabar kek! Ini belom ngumpul nyawa gua"

Jennie mendecih, memutar bola mata malasnya. " bego banget lagian Gua malah dibawa pulang kesini"

PLAK

Hanbin menampar mulut Jennie dengan telapak tangannya sendiri, tidak. Menamparnya dengan pelan, tidak terlalu keras.

"Bahasa Jennie! Gak boleh ngomong Bego!"
Desis Hanbin, sedangkan Jennie menatapnya tak percaya.

Heol! Hanya Karena mengucap Kata 'bego' mulut Jennie sampai sampai ditampar.
Lebay sekali-fikirnya.

Dengan seluruh rasa malas dan magernya Hanbin bangkit dari sofa, berdiri menjulang dan meregangkan seluruh otot otot nya.

My Precious Jennie||JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang