Dua puluh lima

2.1K 175 16
                                    

"Good morning queen.." Sapa Kai disertai dengan senyum cerah nya di pagi hariini. Bahkan cerahnya mengalahkan sinar matahari.
Hehe~

Jennie berdiri di depan gerbang rumahnya,
Hariini ia kembali masuk bekerja setelah dua hari meminta libur, meskipun suasana hati nya belum membaik, tapi semoga saja dengan beraktivitas ia bisa melupakan masalah itu sedikit-sedikit.

"Morning Kai.." jawab Jennie lalu menutup pintu mobil nya setelah duduk dengan nyaman.

Sebelum menginjak pedal gas, kai menolehkan wajahnya ke arah Jennie. Rupanya wanita itu belum sepenuhnya membaik, wajahnya masih terlihat tidak bersemangat.

"Are you okay? Kalau belum sehat lebih baik gausah masuk kerja dulu je.." ujar Kai.

Jennie langsung menolehkan wajahnya ke arah Kai, lalu tersenyum. Namun Kai bisa melihat bahwa itu adalah senyuman paksa.
"No Kai, Im okay, aku udah membaik.."

Kai hanya mengangguk saja, kemudian perlahan mobil nya berjalan meninggalkan pekarangan rumah jennie.

Diperjalanan kedua nya sama-sama diam.
Jennie yang terus menerus melamun di dalam mobil, Dan kai yang tak berani menegur.

Biasanya ketika mereka hendak pergi bekerja, pasti di perjalanan mereka berbincang dengan semangat, membicarakan semua hal, bahkan yang berbau tidak penting sekalipun.
Jennie, wanita yang Kai kenal sebagai orang yang ceria dan pandai menutupi kesedihan nya, sekarang semua itu seolah tak lagi ada di diri Jennie.

Melihat Jennie yang seperti itu, Kai jadi sedikit ragu untuk berbicara sesuatu pada wanita Kim ini. Tapi, ini penting! Jennie harus tau!

"Ekhem.. Je, gue..mau kasih tau lo sesuatu.."
Ucap Kai sedikit gugup.

"Ada apa Kai?.." jawab jennie.

Kai mengambil nafas nya pelan. " kemarin gue liat dahyun beli tespack di toserba banyak banget, hampir satu pack gitu, buat apa ya kira-kira?.."

Kai berbicara dengan masih fokus menyetir, sesekali juga menengok pada jennie, tapi wanita itu terlihat sangat santai. Bahkan Tidak ada reaksi yang berlebihan sampai sekarang.

"Oh itu..kan dahyun Hamil.." ucap jennie santai.

"Hah?! Se-serius?.." jawab Kai Kaget, berarti dugaan nya benar. Astaga! Kai semakin tak tega melihat Jennie.

"Iya.."

Kai tertegun mendengar nya, pantas saja akhir akhir ini jennie terlihat seperti menahan sebuah kesakitan. Jika memang sekedar hanya bertengkar dengan Hanbin tidak mungkin Jennie akan segalau ini. Rupanya tunangan nya menghamili orang lain?

Keterlaluan banget Lo hanbin!- batin Kai.

➰➰➰

Hanbin terduduk di kasurnya, menatap sebentar sebuah nampan berisi beberapa piring makanan yang di antar dahyun tadi pagi.

Kesehatannya semakin menurun karena makan yang tidak teratur dan juga jadwal tidur yang semakin memburuk.

Dia sedang di apartemennya sendiri, Sedangkan dahyun, wanita itu pergi bekerja.
Padahal Hanbin sudah meminta nya untuk diam saja di kamar karena takut wanita itu kelelahan.namun ia menolak, maklum lah Dahyun termasuk perempuan yang keras kepala.

Entah mengapa ia kehilangan selera makan beberapa hariini, benar-benar enggan sekali, jangankan untuk makan, meliriknya pun malas.

Hanbin meraih ponsel nya di atas nakas yang sudah terisi baterai dengan penuh. Selama seminggu ini ia membiarkan ponsel nya tergeletak mati, dan tadi pagi seperti nya dahyun mencharger-nya.

My Precious Jennie||JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang