Tiga puluh enam

1.6K 142 15
                                    

Baru sempet Up huhu😭
Btw, Minal aidin walfaizin ya😇
Mohon maaf kalau Author banyak salah wkwkwk.

Nih THR Dari Author 🍭🍰🍧
Hehe dimakan ya?

Jangan lupa vote and comment.
Maaf kalau part ini gajelas gitu.
Pokoknya happy reading!

-






Hanbin sedang menyetir mobilnya.
Lelaki itu berencana akan pergi ke taman, dan akan mampir sebentar di salah satu caffe langganan nya.

Mobil nya telah memasuki parkiran.
Segera lah ia turun dan berjalan menuju pintu utama dengan dua tangan nya dimasukkan ke dalam saku celana.

Hariini ia meninggalkan kembali pekerjaan nya. Otak dan perasaan nya sedang kalut, jadi rasanya percuma ia masuk ke kantor jika hanya diam duduk menatap monitor tanpa sedikitpun bisa fokus.

Mungkin menenangkan diri ditaman dengan satu buah kopi hangat mampu mengembalikan mood nya.

Tring

Suara lonceng berbunyi pertanda hanbin telah masuk ke dalam area caffe.
Setelah memesan satu hot americano, hanbin duduk di salah satu bangku sembari menunggu pesanan nya selesai.

Ia mengedarkan pandangan nya lalu sedikit terkejut saat melihat Dua orang yang familiar baginya tengah berbincang diujung ruangan.

Kai dan jennie.
Mereka tampak serius berbicara dan menatap satu sama lain, bahkan sesekali kai menyentuh punggung tangan Jennie.

"Permisi mas, hot Americano atas nama Kim hanbin, betul?" Ucap sang pelayan seraya membawa sebuah nampan berisi satu cup jumbo yang tak lain adalah americano pesanan hanbin.

"Oh iya, makasih.." jawab hanbin seraya meraih kopi nya.

Setelah selesai dengan pesanan nya, hanbin mulai beranjak dari duduknya.
Sial! Rasa penasaran nya kian mencuat, akhirnya ia memutuskan untuk berjalan ke salah satu meja yang lumayan dekat dengan meja kai dan jennie. Diusahakan mereka berdua tak melihatnya.

Hanbin berjalan sedikit mengendap dan hati-hati. Lalu setelah sampai di salah satu meja ia segera duduk dan menyiapkan kedua telinga nya dengan baik.

Sesekali hanbin mencuri curi pandang pada meja kai dan jennie dengan kedua ekor mata nya. Untungnya, kedua nya tak melihat keberadaan hanbin karena mereka terhalang sedikit tiang.

"A-apa sih, gak jelas.."

" jangan pergi.."

"Apapun yang terjadi, jangan pergi.."

"Hmm, selagi kamu gak macem-macem aku gaakan pergi.."

Deg

Hanbin menajam kan pendengaran nya dan kembali mendengarkan suara suara samar yang dikeluarkan oleh Kai dan jennie.

Namun sial!
Pendengaran nya sangat sehat, apa yang ia dengar barusan itu benar benar nyata.

"J-jadi?.."

Hanbin membuang nafasnya kasar, kedua tangan nya mengepal kuat pun dengan rahang nya yang mengeras.

"Bangsat!"

Setelah mengatakan itu hanbin berjalan dengan cepat keluar dari area caffe. Perasaan nya semakin campur aduk.

Brakk

Hanbin menutup pintu mobil nya dengan kasar. Jika boleh jujur, hati nya benar benar terasa sakit sekarang. Melebihi dari apapun.
Kedua tangan nya mencengkeram kuat stir, sungguh mengapa harus seorang kai?

My Precious Jennie||JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang