⚠️harap bijak dalam membaca 🤗
Jangan lupa pencet tombol bintang 🌟 sebelum baca 😚 terima kasih ❤️🕊️🕊️🕊️
"Tuhan itu maha adil,
Dia tahu yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. Seorang hamba hanya dapat berencana, dan Tuhanlah yang Maha Menetapkan."From GARIS TAKDIR
by @dzikrasiah🕊️🕊️🕊️
“Tuhan itu maha adil, Dia tahu yang Terbaik untuk setiap hamba-Nya. Seorang hamba hanya dapat berencana, dan Tuhanlah yang Maha Menetapkan”Besok malam Mas Reyhan sudah harus berangkat, malam ini kondisinya sudah mulai membaik.
Aku sempatkan untuk menuliskan sesuatu di diaryku, di atas meja belajarnya. Buku saku bersampul merah muda bergaris itu selalu menjadi objek pelampiasan segala curahan hatiku,
“Teruntukmu pangeranku,
Muhammad Haikal Reyhan.
...”
Mataku sudah tak sanggup menahan kantuk yang amat mendalam, padahal niatnya aku ingin terjaga hingga pagi memperhatikan wajah pangeranku yang akan pergi ini tapi sayang ini baru jam 10 malam aku sudah tidak dapat menahan mataku ini, dan aku pun tertidur di atas meja belajar.
...
Reyhan berusaha membuka matanya dan langsung berjalan ke kamar mandi. Seusainya dia baru sadar tidak ada yang tidur di sampingnya semalam, dia melihat ke arah meja belajar, benar saja sang istri yang tidur sembari bertelungkup di atas meja, dengan tangan yang masih memegang pulpen juga lengkap dengan buku kecilnya itu, Reyhan penasaran apa yang bidadarinya tulis hingga tertidur pulas seperti ini, dia sangat ingat kejadian mereka sebelum tidur,
Flashback on..
“Din, udah malam ayo tidur!” Perintah Reyhan
“Nanti dulu Mas, Dinda masih mau nulis.”
Reyhan melihat ke arah Dinda yang sedari tadi terlihat sangat asyik dengan dunia tulisnya.
“Kamu lagi nulis apa, Din?”
Spontan Dinda langsung menutup buku merah mudanya itu, pertanda Reyhan tidak diperbolehkan untuk melihatnya.
“Em, mulai ada rahasia ya kamu sama saya?”
“Bukan rahasia mas, tapi.. Dinda hanya.. pokoknya Mas Rey enggak boleh liat,” ucapnya sambil setia menutup buku merah muda kesayangannya
“Iya, tapi nanti kalau kamu izinin boleh ya, siapa tau besok kamu berubah pikiran”
“Enggak akan!”
“Ya sudah saya mau tidur dulu, ingat kamu jangan tidur terlalu malam. Dan besok tolong temani saya ke rumah teman saya, ya?”
“Iya” dia tak melihat Reyhan sedikit pun dia kembali fokus terhadap tulisannya
Reyhan yang memilih untuk tidur sendiri di kasur dan membiarkan istrinya yang masih asyik menulis
Flashback off.
“Din, pindah yuk. Nanti badan kamu sakit”
“Emm”
“Sepertinya dia tidak sadar” batin Reyhan
“Kalau seperti ini saya pindahin ya?”
Tidak ada respons, mungkin artinya iya. Pikir Reyhan. Reyhan pun menggendongnya dan meletakkannya di atas kasur. Dia memperhatikan wajah Dinda dengan seksama wajah yang akan sangat jarang lagi dia temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir Adinda (END) ✓
RomanceTELAH TERBIT!! Novel Fiksi Romantis-spiritual ⚠️JANGAN BACA KALAU HANYA MEMBUATMU LALAI!! Al-Qur'an sebaik-baiknya bacaan 🙏 Tiba-tiba dijemput pria asing dan mengaku sebagai mahramnya? Siapa dia? "Tentang keikhlasan, kesabaran dan pengorbanan" seor...