S2. - 38. Tamu Istimewa

896 99 4
                                    

Sampainya di depan rumah, tampak mobil BMW berwarna hitam mengkilap terparkir di depan halamannya, membuat sepanjang suami-istri itu saling tatap dan bertanya dalam isyarat dari dalam mobil.

Dan bertapa terkejutnya Reyhan ketika mendapati tamu istimewa yang sedang menyempatkan dirinya dan keluarga untuk singgah dan setia menunggu kehadiran tuan rumah dengan santainya sambil berduduk dibangku taman sang tuan rumah.

Tamu istimewa yang telah menganggapnya bagian dari keluarga mereka, yang tidak pernah membeda-bedakan kasih sayangnya dengan anak kandung mereka sendiri bahkan terkadang masalah finansial Reyhan akan lebih diutamakan, sebegitu sayangnyakah keluarga itu kepada dirinya. Yang membuat Reyhan tidak pernah dapat menolak segala yang diminta selagi dia mampu, termasuk menemani putri keluarga itu dari zaman mereka baru mengenal huruf dimasa taman kanak-kanak.

Reyhan bukan laki-laki yang terlahir dari keluarga kaya raya. Dia hadir melengkapi keluarga sederhana yang selalu mendambakan sosok anak laki-laki. Reyhan adalah anak ke-3 dari tiga bersaudara. Bisa dibilang usianya sangat terpaut jauh dari kedua kakaknya. Jadi tidak heran jika sekarang dirinya memiliki ponakan yang usianya tak jauh darinya.

Rayhan yang keluar dari pintu mobil langsung mendekati Ahmad dan mencium tangannya tanpa sungkan, seorang pria paruh baya yang sedang duduk bersama Dewi istrinya dan juga Sarah, putri semata wayangnya.

Sarah? Ya ini adalah keluarga Sarah. Atau lebih tepatnya keluarga keduanya Reyhan, jauh sebelumnya dia mengenal keluarga Dinda.

"Masya Allah pah, mah? Kapan sampai? Harusnya papa dan mama tidak perlu repot-repot ke rumah Haikal, biar Haikal yang mendatangi kalian." Ucap Reyhan dia memang terbiasa menyebut namanya tengahnya yaitu Haikal, dari pada nama akhirnya, hingga hanya sedikit orang yang mengetahui nama lengkapnya.

Dan di belakangnya sang istri masih terkejut, siapa pasangan paruh baya ini? Dia hanya mengenal Sarah. Apakah ini adalah kedua orang tua Sarah? Tapi kenapa suaminya memanggil sedang sebutan Papa? Mama? Wanita ini masih bingung dengan keadaan yang sebenarnya namun dengan sigap dia beralih ke wanita paruh baya yang masih terlihat cantik khas Indonesia duduk di samping Sarah dia pun menyalami tangannya.

"Oh.. ini istrinya Haikal?" Ucap lembut Dewi, m itu tapi entah mengapa Dinda merasa seperti ada yang sembunyikan ketika melihat dirinya.

Di halaman Reyhan masih asyik bercengkerama dengan Ahmad pria yang sebut dengan sebutan Papa yang tak lain dan tak bukan adalah ayah kandung dari Sarah, seorang pengusaha kaya raya berdarah timur tengah itu memang sejak lama telah menganggap Reyhan sebagai anaknya, karena sedari dulu iya ingin memiliki anak laki-laki tapi Tuhan masih belum mengizinkannya.

Terlebih karena kecerdasan Reyhan yang selalu berebut predikat juara umum dengan sang putri kecintaan yaitu Sarah. Ahmad yang begitu posesif dengan putrinya hingga tak pernah membolehkan putrinya berteman dengan lawan jenis kecuali dengan Reyhan.

Jika pengiraan Dinda bahwa Ahmad tidak merestui hubungan mereka, nyatanya salah, dari dulu Ahmad sering menyindir Reyhan apakah ingin melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, tapi nyatanya Reyhan selalu merendah dan berkata tidak pantas untuk Sarah putrinya, mengikat kedudukan keluarga mereka yang sangat jauh berbeda.

Hingga akhirnya Ahmad menghargai keputusan anak angkatnya itu, dan mencarikan sosok pria yang sekarang sedang terbaring lemah di rumah sakit khusus tentara timur tengah. Sebentar Ahmad sangat ingin membawa menantunya kembali ke Indonesia dan melakukan perawatan di sini agar ingatan sang anak kembali jika sering melihat kondisi suaminya, nyatanya tidak bisa karena semua pembiayaan sudah ditanggung pihak kerajaan Arab Saudi di sana.

Beda halnya dengan suasana di ruang tamu, ketiga wanita itu masih diam tak bersuara terutama Dinda dia bingung harus apa. Pembicaraan apa yang harus dia mulai. Sampai Dewi, ibu Sarah membuka suara, "Kamu nyaman tinggal di sini?" Tanya Dewi ke arah Dinda dengan nada datar.

Garis Takdir Adinda (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang