Pencet tombol bintang 🌟 yuk dan kasih komentar kalian di per paragraf nya 🥳
🕊️🕊️🕊️
"Aku tidak marah kepada takdir hanya menyesali diriku, kenapa aku bisa seperti ini?"
- Adinda Nurul Alyaa -
From GarisTakdir
By @Dzikrasiah🕊️🕊️🕊️
Besok adalah hari Jumat hari yang sangat kutunggu tunggu. Jumat besok akan berbeda dengan Jumat-Jumat lainnya, bagai mana tidak besok adalah jadwal penerbangan mas Reyhan, aku tak sabar menunggu hari esok. Hari yang sudahku hitung-hitung sejak lama.
Walau Minggu depan adalah jadwal Ujian Nasionalku. Aku harap suamiku benar-benar menepati janjinya, yang bilang akan datang sebelum hari ujianku.
Tapi berarti sebentar lagi aku akan meninggal mereka, Mereka teman-temanku, keluarga keduaku, mereka lebih untuk dikatakan sahabat, mereka yang selalu mewarnai hari-hari, dari tawa yang sangat bahagia sampai aku lupa kalau hal itu hanya sementara, kecewa, hingga tangisan yang menjadi-jadi, pernah kualami bersama mereka.
Di sini aku seperti mempunyai keluarga baru, keluarga keduaku yang sama-sama sangat menyayangiku,
Bisa di bilang aku lebih dekat dengan mereka, bagai mana tidak 24 jam kuhabiskan waktu 6 tahunku dengan mereka, dari kubuka mataku di waktu subuh buta hingga mata ini kembali terlelap di tengah malam yang gelap gulita, hanya wajah mereka yang menemani ku, bagai mana bisa aku membenci mereka?
Di sini.. aku belajar banyak arti tentang sebuah rasa yang bernama kekeluargaan, jika salah satu dari antara kita ada yang sedang diposisi sulit akan ada yang banyak tangan yang mengelus punggung mengembalikan keceriaan.
Hingga masalah finansial, mereka siap menjulurkan tangannya untuk membatu saudaranya, kita memenang tidak di lahirkan dari satu rahim yang sama, tapi kita memiliki ikatan yang tak dapat didefinisikan lewat kata.
Rasa bersalah ini sering hadir ketika kita sesekali membuat humor tentang pernikahan. Sebegitu jahatnyakah aku kepada mereka? Ketika Hampir tidak ada rahasia di antara sesama. Aku malah menyimpan rahasia yang begitu besar hingga detik ini.
“Eh tau enggak? Si Nia mau nikah tau!” seru Silla memecahkan keheningan dalam asrama.
“Kapan?!” Sahut teman-temanku bersamaan, begitu pula dengan diriku.
“Sabtu ini!”
“Ya Allah, bohong kali! Itu mah paling prank!” ucap Rani. Yang terlihat sangat tidak percaya.
“Enggak, beneran aku lihat kemarin di sebar undangan lewat WA.” Silla menjawabnya dengan muka serius tidak didapatkan kebohongan yang dari sorot matanya.
“Ih.. jahat banget! Kok, kita enggak tau?!”
“Nih kalian di kasih tau, dia nitip salam buat kalian.”
“Iya tapi kita enggak bisa dateng!”
“Iya juga sih..”
Sementara aku, hanya bisa menelan ludah mendengar ucapan mereka, terlebih kata ‘JAHAT!’ Itu berhasil terngiang-ngiang di kepalaku.
“Pasti dia punya alasan,” ucap Nisa sambil melirik ke arahku yang sepertinya terlihat sangat kaku.
“Iya sih,, berarti dia bakal jadi orang pertama yang nikah di antara kita?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir Adinda (END) ✓
RomanceTELAH TERBIT!! Novel Fiksi Romantis-spiritual ⚠️JANGAN BACA KALAU HANYA MEMBUATMU LALAI!! Al-Qur'an sebaik-baiknya bacaan 🙏 Tiba-tiba dijemput pria asing dan mengaku sebagai mahramnya? Siapa dia? "Tentang keikhlasan, kesabaran dan pengorbanan" seor...