" Hari ini terlalu bahagia untukku."
~ Rintik hujan
" Mulai sekarang lo pacar gue!"
Mengingat kalimat itu membuat Rintik tak bisa menahan jeritannya. Tapi ia menahannya karena tidak mau menganggu Bundanya yang pasti sudah tidur. Rintik jingkrak-jingkrak di atas tempat tidurnya." Gue mimpi nggak sih ini?" Gumam Rintik.
Rintik mencubit pipinya memastikan jika itu bukan mimpi." Aww..." Rintik meringis dengan mengusap-usap pipi gembul nya. Dia tersenyum lebar." Ternyata bukan mimpi yey!" Seru Rintik. Dia kembali melompat-lompat di atas kasur.
Rintik menjatuhkan tubuhnya di ranjang. Senyumnya masih setia menghiasi wajah cantiknya. Rintik mengambil boneka beruangnya." Binbin kamu tau nggak? Hari ini aku bahagiaaaaa banget!"
"Langit nembak aku bin!" Pekik Rintik dengan suara yang di tahan agar tidak terdengar oleh Bundanya. Rintik memeluk boneka beruangnya tersebut." Aku nggak akan pernah lupain hari yang bersejarah ini." Gumam Rintik. Tak lama kemudian ia tertidur pulas dengan tangan yang masih setia memeluk boneka kesayangannya tersebut.
🌿🌿🌿
Ting!
Ponsel Langit berbunyi, ada notifikasi yang masuk. Langit menolehkan kepalanya menatap ponselnya yang berbunyi. Dia mengecek ponselnya ternyata itu adalah Chat dari Rintik yang bertuliskan.
Langit jangan lupa makan malam ya:)
Jangan tidur malem-malem, besok sekolah.Good night, pacarnya Rintik😘
Langit melemparkan ponselnya ke kasur. Ia mengacak-acak rambutnya." Kenapa gue harus nembak dia sih?!" Langit menjambak rambutnya frustasi."ARKHHHH!"
🌿🌿🌿
Pagi cerah seperti biasanya. Sinar sang mentari selalu menjadi hiasan Langit pagi. Sama halnya dengan gadis satu ini, senyum manis yang selalu menghiasi wajah cantiknya. Siapa lagi kalau bukan Rintik hujan Capella, seorang cewek yang selalu mengejar-ngejar cowok dingin. Dan pada akhirnya perjuangan Rintik tidak sia-sia. Penantian yang selama ini ia tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Rintik hujan Capella resmi berpacaran dengan Langit Sirius Arkana.
Senyum Rintik mengembang sampai ia tidak sadar jika gelas yang ia isi dengan air sudah penuh dan airnya jatuh kemana-mana. Bunda yang melihat itu membulatkan matanya." Ya ampun Rintik! Gelas kamu udah penuh tuh. Air nya jadi kemana-mana kan?" Omel Bunda.
Rintik terhenyak, ia membulatkan matanya ketika melihat gelasnya yang penuh." Maaf Bun. Rintik nggak tau kalo gelasnya udah penuh." Rintik menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Bundanya geleng-geleng kepala." Kamu mikirin apa sih? Dari tadi nggak fokus." Tanya Bunda.
"Rintik nggak mikirin apa-apa kok Bun." Jawab Rintik lalu kembali senyam-senyum sendiri.
🌿🌿🌿
"LANGIT!"
Rintik berlari menghampiri Langit yang sedang bergurau bersama teman-temannya. Mereka mengalihkan pandangannya ke arah Rintik.
Rintik menunjukkan senyum manisnya. Ia melambaikan tangannya." Hai semua." Sapa Rintik.
Melihat senyum manis Rintik membuat teman Langit tidak berkedip sama sekali." Hai..." Jawab mereka seperti orang lemot.
Langit menatap temannya dengan memutarkan bola matanya malas. Lalu beralih menatap Rintik." Mau apa kesini?" Tanya Langit dengan wajah datar.
Rintik mengerucutkan bibirnya." Ish Langit ketus banget sih?! Sama pacar juga." Kesal Rintik dengan melipatkan kedua tangannya di dada.
"Pacar?!" Pekik Dito, Zidan dan Fino serempak.
"Loh kalian nggak tau kalo Rintik pacaran sama Langit? Kemarin itu Langit nembak Rintik di parkiran." Ujar Rintik antusias.
Fino menundukkan kepalanya." Jadi Langit udah pacaran sama Rintik?" Batin Fino.
Langit memutarkan bola matanya mendengar ucapan Rintik berbeda dengan Rintik yang masih setia menampilkan senyumnya yang lebar.
"PJ NYA BROO!" Ucap Zidan dengan menepuk pundak Langit, Langit hanya membalasnya dengan senyuman tipis.
Fino beranjak dari tempat duduknya." Gue cabut!" Pamit Fino. Ia berjalan meninggalkan mereka semua yang menatapnya dengan tatapan heran.
"Fino kenapa?" Tanya Rintik. Zidan dan Dito saling melirik lalu mengangkat bahunya tidak tahu.
🌿🌿🌿
"SAVANIA ANANTA GUE BAHAGIA BANGET HARI INI!!!" Pekik Rintik dan langsung berhamburan memeluk Vani.
"Rintik lepasin, gue sumpek tau?! Gue tendang nih kalo lo nggak lepasin!" Ancam Vani, Rintik dengan kesal melepaskan pelukannya.
Rintik memanyunkan bibirnya." Ish! Vani nyebelin! Padahal hari ini gue bahagia banget tau?!" Kesal Rintik.
"Emang kenapa sih? Lo dapet lotre atau lo dapet mobil dari bunda lo, atau jangan-jangan lo dapet undian berhadiah?" Tebak Vani.
Rintik menggelengkan kepalanya. Ia menarik nafasnya." GUE JADIAN SAMA LANGIT!" Pekik Rintik. Untung saja kelas mereka sepi karena ini adalah jam istirahat.
Vani membulatkan matanya." Serius Lo?!" Tanya Vani.
Rintik dengan cepat menganggukkan kepalanya." Iya Vani! Ya ampun gue bahagia banget, kemaren pas gue balik sekolah tiba-tiba langit bilang kalo 'mulai sekarang lo pacar gue' gitu Vani. Huwaaa gue bahagia!"
Vani memutarkan bola matanya. Pandangannya tak sengaja berhenti ketika melihat Langit dan Tania bersama. Vani tersenyum menyeringai." Yakin kalo lo udah jadian sama si Langit?" Tanya Vani.
Rintik mengernyitkan dahinya. Vani mengarahkan wajah Rintik ke arah Langit dan Tania." Itu yang di namain udah jadian?"
Rintik mengepalkan tangannya. Langit sedang bercanda ria dengan Tania, bahkan sesekali Langit mengacak-acak rambut Tania. Apa tidak bisa langit menjaga hatinya untuk Rintik? Mereka belum genap satu hari jadian, tetapi Rintik sudah mengalami yang namanya patah hati." Langit aja belum ketawa sama Rintik, tapi langit udah ketawa sama cewek lain." Batin Rintik.
Bersambung...
Jangan lupa vote and coment
SEE YOU NEXT PART 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik hujan [COMPLETED]
Teen Fiction[SEBAIKNYA SEBELUM MEMBACA INI, LEBIH BAIK BACA CERITA PELANGI TERLEBIH DAHULU] (Ceritanya sudah tamat tapi malas merevisi, harap maklum jika ada typo!) Rintik hujan Capella itulah namanya, seorang gadis yang selalu berusaha mendapatkan cinta seoran...