Rintik hujan 51

19.4K 1.1K 358
                                    

FAST UPDATE BUAT KALIAN❤️❤️

***

"Kepergian Lo cuma nambah trauma gue, Rin."

~ Langit Arkana


Sebulan setelah Rintik pergi meninggalkannya, Langit menjadi sosok yang sangat dingin. Dia akan bicara untuk hal penting saja, bahkan dengan sahabatnya ia menjadi seorang yang tertutup. Jarang kumpul bareng, sekarang waktunya hanya di habiskan untuk belajar. Seperti yang Rintik pesan, ia tidak akan menjadi anak nakal lagi, tidak akan mencari masalah dengan guru-guru. Ia juga sekarang banyak memenangkan olimpiade dalam akademik dan non akademik.

Dito menepuk pundak Langit." Pulang sekolah nanti anak-anak dari SMA Pelita ngajakin kita tawuran, lo mau ikut?" Tanya Dito.

Langit melirik sekilas lalu kembali mengerjakan soal-soal yang ada di hadapannya."Gue sibuk!"

"Sekali-kali nongkrong lah bareng kita, belajar mulu. Belajar juga nggak bisa buat Lo jadi cowok macho." Sahut Zidan.

Fino menoyor jidat Zidan." Apaan sih bego! Apa hubungannya belajar sama cowok macho? Tolol kok di pelihara."

Zidan mengelus-elus jidatnya." Kalo gue tolol berarti lo goblok!" Ejek Zidan.

Fino menatap Zidan datar, ia menggulung lengan bajunya." Gelud yok lah!"

"Ayok!" Jawab Zidan.

"Eh bentar, ntar kalo muka gue bonyok. Gue tetep ganteng kan??" Tanya Zidan.

"Emang lo ganteng? Bukannya lo jelek dari dulu?" Tanya Dito.

"Anjir!" Umpat Zidan.

Langit merasa terganggu oleh perdebatan temannya, ia memutuskan untuk pergi dari kelas. Tempat yang sekarang ia tuju adalah rooftop, tempat yang paling tenang.

🌿🌿🌿

Seorang gadis tersenyum lebar ketika melihat burung-burung yang lewat di jendelanya. Burung tersebut singgah di jendelanya, Rintik mengelus-elus sayap burung tersebut." Hai." Sapa Rintik yang di balas kicauan.

Tersenyum tipis." Nama aku Rintik, kalo kamu namanya siapa? Ah atau aku kasih kamu nama Fifi?" Tanya Rintik di jawab kicauan burung tersebut.

"Hai Fifi, kamu tau nggak? Aku lagi rindu sama seseorang. Namanya Langit, dia apa kabar ya? Aku harap dia baik-baik aja di sana." Rintik mendongakkan kepalanya dan tersenyum menatap langit biru.

"Dia sedang apa ya?" Tanya Rintik entah kepada siapa. Rintik tersenyum ketika ia mengingat kenangannya bersama dengan Langit.

"Mikirin apa hm?" Tanya Langit.

Rintik menggeleng." Nggak mikirin apa-apa." Jawabnya.

"Bener?" Tanya Langit.

Rintik mengangguk mantap." Iya."

Tiba-tiba Langit mendekatkan wajahnya dan sontak Rintik memundurkan wajahnya." L-lo mau ngapain?" Tanya gugup.

Langit tersenyum miring. Pandangannya mengarah ke bibir ranum Rintik. Rintik memejamkan matanya. Langit semakin mendekatkan wajahnya dan...

Tangannya mengacak-acak rambut Rintik. Rintik melebarkan matanya, ia kira Langit akan menciumnya ternyata cuma merapikan rambutnya yang berantakan.

"Berharap di cium?" Tanya Langit dengan tersenyum jahil.

Rintik langsung salting lalu memalingkan wajahnya." Ng-nggak kok?"

Rintik hujan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang