Rintik hujan 47

15.7K 1K 298
                                    

Double up buat kalian luvv❤️❤️❤️

***

"Rin..." Panggil Langit.

"Ya?"

Langit menggenggam tangan Rintik, menatap dalam-dalam manik mata Rintik. Bukan hanya Rintik saja yang jantungnya berdetak kencang tetapi Langit juga. Langit menarik nafasnya untuk menghilangkan rasa gugupnya." Kasih gue kesempatan kedua, Rin."

"Hah?"

"Ma-maksud lo?" Tanya Rintik terbata-bata.

"Kasih gue kesempatan buat perbaiki semuanya. Gue janji nggak bakal nyakitin hati lo lagi." Ucap Langit.

Rintik bingung harus menjawab apa? ia menatap dalam-dalam manik mata Langit." Gue takut lo nyakitin gue lagi, lagipula bukanya lo dari awal nggak ada rasa sama gue. Kenapa sekarang tiba-tiba kayak gini?" Tanya Rintik.

"Gue nggak tau, rasa ini muncul tiba-tiba. Gue nyesel udah mutusin Lo, gue mau kita kembali lagi. Gue yakin lo masih cinta kan sama gue?"

Rintik mengigit bibir bawahnya." Iya gue masih cinta sama lo." Jawab Rintik yang membuat senyum di wajah Langit mengembang.

"Tapi sorry, gue nggak mau jatuh ke lubang yang sama. Gue udah cukup tersakiti dengan semua itu." Lanjutnya dengan memalingkan wajahnya.

"Gue nggak akan nyakitin lo lagi. Kasih gue kesempatan, Rin." Ucap Langit memohon dan bersikeras untuk membuat Rintik yakin jika ia tidak akan menyakitinya lagi.

Rintik menatap lekat manik manik mata Langit untuk mencari kebohongan disana. Tetapi nihil! Sejujurnya, ia sangat ingin kembali kepada Langit tapi ia takut. Sekarang ia harus bagaimana?

Langit melepaskan genggamannya. Dan tersenyum masam." Gue udah tau jawaban Lo, gue nggak maksa lo lagi." Langit membalikkan badannya pergi meninggalkan Rintik.

Namun, Rintik mencegahnya. Ia langsung memeluk Langit erat dan membenamkan wajahnya di dada bidang Langit." Gue kasih lo kesempatan, tapi jangan nyakitin gue lagi."

Langit tersenyum bahagia, ia membalas pelukan Rintik tak kalah eratnya dan sesekali mencium pucuk rambut Rintik." Gue janji. I Love You." Bisik nya.

Rintik tidak membalas ucapan Langit. Ia terus memeluk Langit. Ia berharap jika Langit tidak akan menyakitinya untuk kedua kalinya.

🌿🌿🌿

Billa mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak pernah mengendarai mobil secepat ini. Sekarang pikirannya kacau. Antara kecewa, sakit dan amarah tengah ia rasakan. Orang yang selama ini ia percaya ternyata tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya.

Dengan marah Billa memukul setirnya, ia mengusap wajahnya frustasi." Jancok!" Umpatnya.

Billa mengambil ponselnya dan menekan nomor di sana lalu ia meletakkan ponselnya di telinga." Atur keberangkatan saya sekarang!"

"…"

Tut Tut Tut

Billa mematikan teleponnya sepihak, ia melempar asal ponselnya." Kita bakal pergi, sayang. Kita akan bahagia berdua."  Batinnya.

🌿🌿🌿

Rintik tersenyum bahagia, akhirnya sekian lama ia menanti. Ia bisa merasakan cinta kembali, meskipun ada sedikit keraguan dalam hatinya. Tapi ia mencoba untuk menghilangkannya.

"Mikirin apa hm?" Tanya Langit.

Rintik menggeleng." Nggak mikirin apa-apa." Jawabnya.

"Bener?" Tanya Langit.

Rintik hujan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang