"sesusah itukah untuk memilikimu?"
~ Rintik hujan
"Langit, gimana caranya biar Rintik bisa Jadi pacar Langit?" Tanya Rintik dengan mengaitkan pegangannya pada tasnya.
"Berhenti terlihat murahan!" Jawab Langit dengan menekan kata murahan. Sungguh perkataan Langit membuat hati Rintik teriris. Tapi Rintik tetap mencoba menampilkan senyumnya yang mungkin terlihat palsu.
"Nggak papa kok Langit anggap Rintik itu murahan, Rintik bersikap seperti ini karena ingin terlihat ada di mata Langit. Apa salah?" Tanya Rintik.
"Jelas salah! Dengan sikap lo yang kayak gini, buat gue jadi ilfil sama Lo!" Jawab Langit lalu melangkah pergi meninggalkan Rintik.
Rintik mencekal pergelangan tangan Langit." Kasih Rintik satu tantangan, kalo Rintik berhasil. Langit harus jadi pacar Rintik." Ujar Rintik.
Langit berfikir sejenak." Kalo Lo bisa dapet peringkat satu, Lo akan jadi pacar gue." Jawab Langit.
"Kalo Rintik nggak bisa gimana?" Tanya Rintik. Langit tersenyum miring." Berhenti deketin gue!" Jawab Langit lalu pergi meninggalkan Rintik yang masih berdiri di tempat.
Rintik menatap kepergian Langit dengan tersenyum." Gue akan belajar lebih giat lagi supaya dapet peringkat satu. Dan jadi pacar Langit." Batin Rintik.
🌿🌿🌿
Langit tersenyum tipis melihat Tania yang sedang makan Eskrim, belepotan seperti anak kecil, pikir Langit. Tangan langit mengusap wajah Tania, Tania hanya diam. Hatinya berbunga-bunga melihat perlakuan manis dari Langit.
"Makasih." Ucap Tania yang dibalas deheman oleh Langit. Keadaan kembali hening, tidak ada satupun yang membuka suara.
Drrtt drrtt drrtt
Ponsel Tania berbunyi, Tania menekan tombol hijau lalu meletakkannya di telinganya." Hallo pah."
"..."
"Sekarang pah?"
"..."
"Ya udah Tania pulang sekarang."
Tania memasukkan ponselnya ke dalam tas selempang miliknya. Langit mengerutkan dahinya." Kenapa?" Tanya Langit.
"Bokap gue telfon katanya gue di suruh pulang sekarang." Jawab Tania.
"Gue anterin." Ucap langit yang di balas anggukan oleh Tania. Tania naik ke motor Langit. Langit menyalakan mesinnya lalu melaju meninggalkan taman.
🌿🌿🌿
Rintik menggerutu kesal. Tega-teganya Vani meninggalkannya. Lihat saja nanti, Rintik pasti akan memberi pelajaran buat Vani. Rintik membuka ponselnya, ternyata ponselnya lowbat. Ah kenapa hari ini Rintik sial banget? Dengan kesal Rintik menendang kaleng bekas yang berada di bawahnya.
Dan sialnya! Kaleng tersebut mengenai kepala seseorang. Rintik menepuk jidatnya." Mampus gue!" Gumamnya. Rintik langsung berlari menghampiri orang tersebut.
"Aduh maaf mas, saya nggak sengaja tadi. Sumpah saya nggak sengaja!" Ucap Rintik.
Orang tersebut membalikkan badannya. Rintik membelalakkan matanya." LO?!" Ucap Mereka berdua serempak. Yap orang yang kena kaleng tersebut adalah Elang.
Rintik memutarkan bola matanya malas." Untung aja yang kena itu lo, kalo orang lain bisa mampus gue." Gumam Rintik yang dapat di dengar oleh Elang.
"Lo sengaja ya nendang kaleng ini?! Lo mau bikin gue gegar otak?!" Tanya Elang dengan meninggikan suaranya.
"Ah elah, gue nggak sengaja kali. Lagian juga mana mungkin cuma kena kaleng bisa gegar otak? ngaco Lo!" Sahut Rintik.
Elang mencoba memikirkan sesuatu. Sebuah ide jahil terlintas di pikirannya."Aduh aduh kepala gue sakit banget!" Pekik Elang dengan memegangi kepalanya.
Sontak Rintik panik melihat Elang yang mengaduh kesakitan." Eh lo kenapa?!" Tanya Rintik dengan nada khawatir.
Elang diam-diam tersenyum miring, lalu kembali melanjutkan aktingnya." Aduh kepala gue sakit! Kayaknya gue beneran gegar otak deh!" Jawab Elang.
Rintik membelalakkan matanya." Serius Lo?! Aduh gimana nih?! Gue kan nggak sengaja tadi! Masak bisa gegar otak sih?!" Panik Rintik.
"Gue harus gimana dong?!" Pekik Rintik.
Elang tersenyum jahil." Kayaknya lo harus pijitin kepala gue." Jawab Elang.
"Hah!"
🌿🌿🌿
Elang meletakkan kepalanya di paha Rintik. Rintik membulatkan matanya." Eh lo mau ngapain?!" Tanya Rintik.
"Lo harus tanggung jawab. Sekarang lo pilih pijitin kepala gue atau lo jadi pacar gue sekarang juga?" Tawar Elang.
Rintik membulatkan matanya." Hah!" Rintik berpikir sejenak."Oke gue pijitin kepala lo. Ogah gue jadi pacar Lo!" Jawab Rintik.
Rintik mulai memijit kepala Elang. Elang memejamkan matanya. Diam-diam Rintik bibir Rintik membentuk sebuah lengkungan." Ternyata cowok ini ganteng juga kalo di lihat-lihat." Batin Rintik.
"Awas ntar naksir." Ucap Elang dengan mata yang masih tertutup.
Rintik sontak salah tingkah karena ia kepergok tengah memandangi wajah Elang." Apaan sih. Nggak mungkin gue naksir sama Lo." Jawab Rintik dengan nada yang sedikit gugup.
Elang terkekeh dalam hati." Lo lucu kalo salting, pengen cepet-cepet gue halalin." Batin Elang.
Dari kejauhan ada seseorang yang melihat mereka. Tangannya mengepal, rahangnya mengeras." Ck! Murahan!" Desis orang itu lalu kembali menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.
Bersambung…
Vote and coment nya wajib!
SEE YOU NEXT PART 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik hujan [COMPLETED]
Teen Fiction[SEBAIKNYA SEBELUM MEMBACA INI, LEBIH BAIK BACA CERITA PELANGI TERLEBIH DAHULU] (Ceritanya sudah tamat tapi malas merevisi, harap maklum jika ada typo!) Rintik hujan Capella itulah namanya, seorang gadis yang selalu berusaha mendapatkan cinta seoran...