Rintik hujan 31

15.6K 983 126
                                    

"Langit..." Lirih seseorang yang sedari tadi mendengar semuanya.

Dengan serempak Langit dan Elang menolehkan kepalanya. Langit membelalakkan matanya." Tania!"

Elang menyeringai." Mampus Lo!" Batinnya.

Tania berlari sambil menangis. Langit berlari mengejar Tania. Ia mencekal pergelangan tangan Tania." Gue nggak bermaksut---"

Tania menghempaskan tangannya, ia membalikkan badannya menatap Langit sendu." Kenapa kamu nggak pernah bilang dari dulu kalo kamu udah mulai suka sama Rintik? Jadi selama ini kamu berpura-pura mencintai aku?" Tanya Tania.

Langit menggelengkan kepalanya." Gue cinta sama lo tapi gue juga cinta sama Rintik."

Tania menatap Langit tak percaya." Kamu egois, Lang. Gimana mungkin kamu mencintai dua orang sekaligus? Selama ini aku anggap kamu itu serius sama aku, tapi ternyata kamu cuma mau mainin hati aku." Ucap Tania.

Tania membuang mukanya." Aku akhiri hubungan kita, aku nggak mau mencintai cowok yang mencintai cewek lain, kamu bisa kembali sama Rintik. Aku relain kamu buat Rintik." Tania melenggang pergi meninggalkan Langit yang mematung.

🌿🌿🌿

"Tante Salsha!"

Rintik berlari menghampiri Salsha yang sedang duduk santai di sofa bersama putrinya, Vani." Eh lo Rin, ngapain lo kesini?" Tanya Vani.

"Gue ada urusan sama Tante Salsha." Rintik beralih menatap Salsha." Aku mau ngomong berdua sama Tante." Ucap Rintik.

Salsha menganggukkan kepala. Mereka berdua berjalan menuju kamar Salsha." Kamu mau ngomong apa?" Tanya Salsha.

Rintik menarik nafasnya sejenak." Aku mau Tante jujur soal ayah aku." Ujar Rintik.

Salsha membelalakkan matanya, bagaimana ia bisa menceritakan semuanya kepada Rintik. Ia juga masih ingat ucapan kakaknya waktu itu.

"Gue minta tolong sama lo,buat rahasiain semuanya sama Rintik. Gue nggak mau dia terluka setelah mengetahui semuanya."

Salsha menggelengkan kepalanya." Tante nggak bisa cerita semuanya."

"Nggak usah semuanya, Rintik cuma pengen tau alasan Ayah ninggalin Bunda." Ucap Rintik.

Salsha menatap sendu ke arah Rintik." Maaf Rintik, Tante nggak bisa." Ucap Salsha.

"Kenapa sih semua orang ngerahasiain ini semuanya dari aku, aku juga pengen tau kebenarannya seperti apa!" Rintik menghela nafas kasar." Nggak papa kalo Tante nggak mau cerita, aku akan cari sendiri kebenarannya." Rintik pergi meninggalkan Salsha dengan perasaan kecewa.

🌿🌿🌿

Tania melangkah kakinya memasuki rumahnya, ia masih sakit hati ketika mendengar bahwa langit telah mencintai Rintik. Bukannya Langit benci kepada Rintik? Kenapa sekarang benci itu menjadi cinta?

Saat Tania melewati kamar papah dan mamah nya ia tidak sengaja mendengar perdebatan antara keduanya. Jujur Tania membenci ini, orang tuanya sering bertengkar akhir-akhir ini.

" Apa kamu masih mencintai mantan kamu, Billa?! Jawab aku Alfa."

"Iya! Aku masih mencintai dia, dan selamanya aku akan terus mencintai Billa!"

Deg!

Hati Tania sakit ketika mendengar jawaban dari papanya."jadi papah selingkuhin mamah? Dan papah cinta sama nyokap nya Rintik?" Batin Billa. Tangan Billa terkepal." Kenapa harus nyokap nya Rintik?!"

🌿🌿🌿

Brakkk!

Tania menggebrak meja Rintik. Rintik terkejut begitupun dengan Vani yang duduk di sebelahnya." Bilangin ya sama nyokap lo jangan jadi pelakor?!" Bentak Tania.

"Maksud Lo?" Tanya Rintik.

"Nggak usah pura-pura nggak tau deh! Nyokap lo udah selingkuh sama bokap gue dan itu buat nyokap gue sakit hati! Emang bener kata Dhisya, lo sama nyokap lo itu murahan! Atau jangan-jangan nyokap lo itu wanita penggoda yang kerja di club untuk bayar sekolah Lo!" Ujar Tania.

Plak!

Rintik menampar pipi Tania." Jaga ya mulut lo! Nyokap gue bukan orang yang seperti itu! Dan jangan sebut nyokap gue itu pelakor! Lo nggak sadar diri, kalo lo itu pelakor!"

"Gue sama Langit udah putus! Lagipula bukan gue yang ngerebut langit dari lo! Langit sendiri yang nembak gue! Dan dia lebih milih gue daripada lo!"

Rintik mengangkat kedua bahunya acuh." Gue nggak perduli dengan masalah itu lagi. Dan gue peringati sama lo! Jangan pernah lo hina nyokap gue!"

Tania tersenyum miring." Kenapa lo nggak terima kenyataan bahwa nyokap lo itu jalang!" Ucap Tania dengan menekan kata 'jalang'.

"Udah cukup kesabaran gue buat ngadepin lo! Gue bakal jelasin keadaan yang sebenarnya!" Rintik menarik nafasnya sejenak." Nyokap gue bukan pelakor! Yang pelakor itu nyokap lo! Nyokap lo udah ngerebut bokap gue saat nyokap gue lagi hamil! Bokap gue tega-teganya ninggalin nyokap gue demi nyokap lo!"

Tania menggeleng tidak percaya." Nggak mamah gue nggak seperti itu, lo pasti ngarang cerita kan?"

Rintik tertawa sinis." Buat apa gue ngarang cerita? Nggak ada gunanya juga buat gue! Asal lo tau ya Tania, bunda gue itu adalah istri pertamanya papah lo! Dan mamah lo itu adalah pelakor yang tega hancurin keluarga gue! Selama ini gue diam, gue pendem semuanya sendiri, karna gue nggak mau lo sakit hati kalo lo tau kebenarannya!"

"Selama ini kenapa ayah gue nggak pernah muncul! Karna ayah gue itu papah Lo! Saat gue tau semua kebenarannya, lo tau nggak gimana perasaan gue! Lo ngerasain nggak yang selama ini gue rasain!" Bentak Rintik.

Tania diam mematung, ia tidak pernah tahu jika Rintik adalah anak dari papahnya.

"Bertahun-tahun bahkan sampai sekarang gue nggak pernah ngalamin kasih sayang seorang ayah, gue nggak seberuntung anak lainnya yang bisa dapet kasih sayang dari kedua orangtuanya. Gue selalu sedih kalo lihat lo bareng papah lo, gue iri lihat lo di peluk sama papah lo! Gue juga pengen ngerasain itu semua! Ayah gue lebih sayang sama lo! Dia nggak pernah mikirin keadaan gue sama Bunda gue!"

"Asal lo tau?! Bunda gue adalah wanita terhebat yang pernah gue temuin, dia rela banting tulang buat gue, dia nggak pernah ngeluh sedikit pun! Nyokap lo tau nggak gimana perjuangan bunda gue buat ngebesarin gue tanpa dampingan suami!"

Rintik menarik nafasnya dalam-dalam untuk mengurangi sedikit emosinya." Kenapa nama lo Titania Winata bukan Titania Mahesa, karna lo bukan keturunan keluarga Mahesa dan lo itu bukan anak kandung papah lo!"

Deg!

Tania membulatkan matanya ketika mendengar penjelasan Rintik. Rintik melenggang pergi meninggalkan Tania yang masih mematung di tempat dengan air mata yang mengalir dari pelupuk matanya.

Rintik berlari keluar kelas, semua orang yang menonton perdebatan antara dirinya dan Tania merasa prihatin dengan keadaan Rintik. Rintik terus berlari tanpa memikirkan tatapan orang dan bisikan orang-orang tentangnya. Ia membuka dengan kasar gerbang sekolahnya, saat satpam ingin protes, Rintik sudah keluar dari area sekolah.

Rintik menghapus kasar air matanya, jujur ia tidak ingin mengungkap semuanya, tapi mendengar Tania menghina Bundanya. Ia tidak tahan lagi.

Rintik menyebrang tanpa melihat kanan kiri. Sebuah mobil melaju kencang mengarah ke arah Rintik. Mobil itu semakin mendekat.

Tin tin tin!

Rintik menolehkan kepalanya, ia membelalakkan matanya, Rintik menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya." ARGHH!!"










Bersambung…

Jangan lupa vote and coment
SEE YOU NEXT PART 💕

Rintik hujan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang