Rintik hujan 18

14.7K 1.1K 136
                                    

"Pagi Bunda." Rintik tersenyum menghampiri Bundanya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi sayang."

Rintik tersenyum menanggapi sahutan Bundanya. Mata Rintik berbinar-binar melihat makanan yang sudah Bundanya masak. Ia langsung memakannya.

"Hari ini kamu berangkat sama langit atau sama Bunda?" Tanyanya.

Rintik berfikir sejenak." Kayaknya sama Langit deh Bun, emang kenapa kok tumben Bunda nanya kayak gitu?" Tanya Rintik.

"Bunda hari ini harus pergi ke luar kota nggak lama kok sayang, cuma dua hari aja." Jawab Bundanya.

Senyum Rintik langsung pudar." Mungkin itu nggak lama buat Bunda, tapi itu lama buat Rintik." Batin Rintik.

Rintik mencoba memasang senyumnya." Bunda hati-hati ya." Ucap Rintik yang di jawab anggukan oleh Bundanya.

🌿🌿🌿

Rintik menggerutu kesal, Langit tidak menjemputnya hari ini. Tidak biasanya Langit seperti ini, biasanya Langit selalu mengabarinya tetapi kali ini Langit sama sekali tidak menghubungi Rintik dari semalam. Rintik menghela nafas dengan melangkahkan kakinya memasuki sekolah.

Langkah Rintik berhenti matanya membulat sempurna." Itu kan Langit sama Tania, kok mereka berduaan sih?" Gumam Rintik.

Tanpa pikir panjang Rintik langsung berlari menghampiri mereka." Langit." Panggil Rintik. Langit dan Tania dengan serempak menolehkan kepala.

"Langit kok hari ini nggak jemput Rintik? Dan lo, lo kan udah janji buat nggak deket-deket lagi sama langit!" Ujar Rintik. Tania hanya diam menundukkan kepala.

"Gue sibuk! Jangan salahin Tania soal ini." Jawab Langit lalu menarik tangan Tania meninggalkan Rintik yang masih kebingungan di tempat.

" Langit kenapa sih? Aneh banget." Batin Rintik.

🌿🌿🌿

Teriknya matahari membuat semua murid yang sedang olahraga kelelahan. Seperti biasa, hari ini jadwalnya kelas Rintik, Langit dan Tania olahraga. Rintik berjalan menghampiri Langit dan Tania." Hai Langit." Sapa Rintik.

Langit tidak menghiraukan sapaan dari Rintik, ia terus berbicara dengan Tania seakan-akan Rintik tidak ada di sana. Rintik mengerutkan keningnya." Langit kenapa sih? Kok Langit hari ini aneh banget?" Tanya Rintik.

"Lang, kamu janji kan mau jelasin ini semua?" Tanya Tania.

Rintik mengerutkan dahinya ketika mendengar ucapan Tania." Kalian lagi ngomongin apa sih? Kayaknya serius banget." Ucap Rintik.

Langit menatap Rintik dalam-dalam." Maaf, gue mau kita putus!" Ucap Langit.

Deg

Rintik menatap Langit dengan tatapan tidak percaya." Langit bohong kan? Langit nggak serius sama ucapan Langit ya kan? Langit pasti ngeprank Rintik. Ulang tahun Rintik masih lama, langit udah ngasih kejutannya sekarang." Rintik tertawa hambar.

"Gue serius!" Sahut Langit.

Rintik menatap dalam-dalam wajah Langit mencoba mencari kebohongan di sana." Langit serius?" Tanya Rintik. Langit menganggukkan kepala.

Rintik tiba-tiba berdiri dan menatap Langit." Tapi kenapa?!" Tanya Rintik dengan meninggikan suaranya dan itu membuat semua murid yang sedang olahraga mengalihkan pandangannya ke arah mereka bertiga.

Langit serta Tania juga ikut berdiri. Tania mencoba menggapai tangan Rintik." Rintik maafin gue, gue---" belum selesai Tania menyelesaikan ucapannya.

"Diem Lo! Gue nggak ada urusan sama lo! Gue cuma ada urusan sama Langit!" Bentak Rintik. Rintik beralih menatap Langit." Kenapa lo mutusin gue?! Salah gue apa?! Kita udah jalanin ini sebulan, kita bisa omongin baik-baik! Nggak perlu dengan kata putus!" Ucap Rintik.

Langit menggenggam tangan Tania." Gue nggak bisa. Gue cuma cinta sama Tania." Ucap Langit.

Semua orang di sana menatap Langit tidak percaya. Begitupun dengan Vani, ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Rintik menggelengkan kepalanya tidak percaya." Kalo lo emang cinta sama Tania kenapa lo nembak gue waktu itu?! Setelah gue mulai jatuh terlalu dalam, lo dengan seenaknya akhirin semuanya! Lo punya hati nggak sih?! Apa kurang perjuangan gue selama ini?! Gue selalu berusaha jadi lebih baik buat lo! Gue nggak pernah masalahin kalo lo lebih banyak waktu buat Tania ketimbang buat gue!"

Langit diam menundukkan kepala. Entah ia merasa bersalah atau apa, tidak tahu.

"Tolol banget ya gue?" Rintik tertawa hambar." Seharusnya gue sadar dari awal, kalo lo emang nggak pernah nganggap gue ada. Seharusnya gue sadar, gue itu nggak lebih baik dari Tania. Apa sih gue ini? Cuma cewek bodoh yang ngejar-ngejar cowok yang sama sekali nggak punya perasaan sama gue." Rintik beralih menatap Tania yang sudah berkaca-kaca." Selamat buat lo,  gue salut sama lo. Lo bisa dapetin semuanya tanpa lo harus capek berjuang. Semoga kalian bahagia." Rintik berlari sembari menghapus air matanya yang jatuh.

Hari ini terakhir aku merasakan cinta, aku nggak pernah nyangka kisah cintaku akan berakhir seperti ini. Semua di luar ekspektasi ku, aku berharap jika aku dan kamu bisa terus bersama. Tapi itu semua hanyalah khayalan. Aku dan kamu tidak di takdir kita bersama.

Mulai sekarang tidak ada lagi Rintik yang memohon-mohon cinta kepada Langit. Tidak ada lagi Rintik yang selalu menganggu Langit. Tidak ada lagi teriakan yang menganggu langit. Tidak ada lagi sarapan pagi untuk Langit. Semuanya telah hilang bersamaan dengan semangat Rintik. Semuanya hancur seperti hati Rintik. Selamat tinggal Langit Sirius Arkana…

Vani menatap sendu punggung Rintik yang mulai menghilang. Ia berjalan mendekati Langit lalu...

Plakk!

Langit memegangi pipinya yang di tampar oleh Vani." Itu nggak sebanding dengan rasa sakit yang Rintik rasain! Kalian itu cocok, sama-sama bangsat! Nggak punya hati!" Setelah mengatakan itu Vani berlari menyusul Rintik.

Bugh!

Langit tersungkur akibat pukulan dari Fino. Manik mata Fino menjelaskan kemarahan." Gue nggak nyangka lo se-brengsek ini, Lang! Gue kira lo bisa bahagiain Rintik! Tapi apa?! Lo nyakitin dia!"

Langit membersihkan sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah." Kalo lo emang suka sama Rintik, kenapa lo nggak nembak dia? Gue juga nggak butuh cewek kayak dia." Ucap Langit.

Bugh!

Fino kembali menonjok wajah Langit." Bangsat lo Langit! Gue nggak egois kayak Lo! Gue emang suka sama Rintik. Tapi gue sadar! Rintik itu cuma cinta sama Lo! Gue berharap Lo bisa bahagiain dia! Tapi lo malah nyakitin dia! Gue harap lo nyesel! Dan setelah lo nyesel, jangan harap kalo Rintik bakal nerima Lo kembali!"










Bersambung…

1 KATA BUAT LANGIT!

jangan lupa vote and coment
SEE YOU NEXT PART 💕

Rintik hujan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang