Rintik hujan 52 {SELESAI}

28.4K 1.5K 207
                                    

Part terakhir Rintik hujan nih😊 makasih buat kalian yang selalu support aku, makasih banyak ya:) kalian itu moodboosterku, setiap kali aku baca komenan kalian tuh nggak tau kenapa aku senyum-senyum sendiri 🤣 kalian hebat♡♡♡ LOVE YOU ALL❤️❤️❤️

***

Hari ini terakhir kelas XII mengerjakan ujian. Semua bernafas lega karena telah menyelesaikan ujian walaupun nantinya nilainya belum tentu memuaskan tetapi mereka juga sedih karena sebentar lagi mereka akan berpisah.

Langit keluar dari ruang ujiannya dengan menaruh tasnya di pundak sebelah kanan. Ia berjalan menyusuri koridor, banyak tatapan memuja dari adik-adik kelasnya. Langit sampai sekarang masih setia menjaga hatinya untuk Rintik, sudah banyak cewek yang di tolak olehnya karena alasan yang simpel yaitu karena ia terlalu sempurna untuk di miliki cewek lain, yang hanya boleh memiliki nya adalah Rintik seorang.

Seseorang menepuk pundak Langit." Eh bro, gimana ujian lo tadi??" Tanya Zidan di ikuti Fino dan Dito. Kini mereka berempat berjalan bersama di koridor.

"Biasa aja." Jawab Langit cuek.

"Orang pinter mah soal yang sulit di bilang gampang. Apalah daya gue yang kapasitas otak pas-pasan." Ucap Zidan dramatis.

"Lo nggak sendirian, ada gue." Sahut Dito sembari merangkul pundak Zidan.

"Nah gitu sesama goblok harus akur." Ucap Fino. Zidan dan Dito langsung menjauh, dan bergidik jijik.

"Apaan lo rangkul rangkul gue? Suka lo sama gue?!" Tuding Zidan kepada Dito.

Dito bergidik jijik." Gue masih suka yang berlobang kali!"

"Berantem teros! Bentar lagi mau lulus, kelakuan masih kek anak kecil." Sindir Fino dengan menempeleng jidat Zidan dan Dito.

Raut wajah keduanya berubah seketika. Zidan menghela nafas." Bentar lagi lulus ya? Nggak kerasa kita bakal pisah secepat ini." Ujarnya.

Dito menepuk punggung Zidan." Udah cukup waktu kita bermain-main selama ini, saatnya kita serius, bro." Ucap Dito yang di jawab anggukan oleh mereka.

Zidan membalas rangkulan Dito." Lo bener, kita udah dewasa sekarang. Gue bakal kangen nongkrong bareng kalian."

Langit dan Fino ikut bergabung, mereka berangkulan bersama sudah seperti Teletubbies. Mereka saling berpandangan lalu tersenyum.

Pikiran Langit mengingat kepada seseorang." Sebentar lagi gue lulus, Rin. Gue harap lo dateng pas hari kelulusan gue."

🌿🌿🌿

Seorang pria paruh baya berdiri di depan rumah yang dulu menjadi tempat dimana keluarga kecilnya tersenyum bahagia meskipun belum ada kehadiran putrinya saat itu. Pria paruh baya itu tak lain adalah Alfa.

Alfa selalu mendatangi rumah yang dulu di tempati oleh Billa dan Rintik. Meskipun ia hanya bisa bersembunyi di balik pohon, tetapi ada rasa bahagia ketika melihat Billa dan Rintik.

Alfa memandangi cincin pernikahannya dengan Billa, walaupun ia sudah menikah dengan Vina tetapi ia masih setia memakai cincin pernikahannya dengan Billa." Aku tau ini telat, Bil. Tapi aku benar-benar menyesali semuanya. Kamu salah paham waktu itu. Aku ngomong gitu ke Vina karena di sana ada Tania."

"Aku mohon kalian kembali..."

🌿🌿🌿

Gadis cantik berjalan sembari menyeret kopernya. Penampilannya sangat berbeda dibanding penampilannya dahulu. Satu tahun cukup merubahnya menjadi wanita yang mandiri dan sedikit feminim. Rambut yang dulunya di kuncir kuda dan berwarna natural kini berubah menjadi di gerai dan di warnai. Gadis tersebut adalah Rintik.

Rintik hujan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang