39 | Voice Note

106 13 3
                                    

Bagian 39

Voice Note

"Ikatkan padaku tali benang terpanjang, agar ku bisa kau terbangkan sejauh yang kamu mau."
Terlalu Tinggi-Juicy Luicy

_____

SENIN, 16.30 WIB

Ara: Ken, coba bilang ke aku kalau kamu baik-baik aja

Ara: Coba jelasin lagi ke aku maksud aku jadi beban buat kamu

Ara: Kalau aku salah aku minta maaf, walau aku sendiri aja nggak tahu di mana kesalahan aku

Selasa, 05.30 WIB

Ara: Good morning Ken!

Rabu, 19.43 WIB

Ara: Kamu lagi apa? Aku tebak pasti lagi belajar ya? Soalnya Bagas yang kasih tahu aku kalau akhir-akhir ini kamu sibuk belajar. Ya udah, semangat ya!

Ara: Oh, ya, jangan lupa makan, tidurnya jangan kemaleman

Kamis, 16.15 WIB

Ara: Kamu ada di rumah 'kan? Nggak ada ekskul futsal?

Ara: Tolong Ken, bales pesan aku

Jum'at, 21.25

Ara: Aku lagi nggak bisa tidur gara-gara sore tadi nonton horor bareng Caca

Ara: Tolong Ken, bales pesan aku. Tolong jangan jauhin aku, seenggaknya kamu bales pesan aku

Sabtu, 20.00

Ara: Tadi aku ke panti asuhan Bu Neni, anak-anak katanya kangen sama Kakak ganteng

Ara: Aldebaran udah aku ceritain komik Detektif Conan volume 97 yang dari kamu

Ara: Ada yang beda kali ini, aku nggak bawa bunga

Ara: Harus hemat uang kata Abang, tapi nggak sengaja pas waktu pulang aku ketemu sama pakde Jun. Dia ngasih aku bunga daisy putih!

Minggu, 05.00

Ara: Omong-omong tentang bunga daisy putih, satu hal yang aku dapatkan, ternyata bunga itu menggambarkan kamu

Ara: Kamu mungkin risi ya? Eh, ralat, bukan mungkin tapi pasti ya? Pokoknya, kamu cari sendiri aja di Google arti dari bunga daisy putih

Ara: Udah dulu ya Ken, pagi ini aku mau jalan-jalan ke taman pakai sepeda, dadah! Say have fun to me! Oke deh nggak apa-apa, kalau kamu nggak mau, sampai ketemu pesan aku nanti malam :)

"Kenapa lo?"

Ken berjengit, bahkan ponsel yang di genggamannya hampir jatuh akibat mendapati wajah Bagas sangat dekat dengannya. Cowok dengan rambut acak-acakan itu melontarkan cengengesan tanpa salah pada Ken.

Mata Bagas melirik layar ponsel Ken yang menampilkan beberapa pesan dari Ara. "Segitu banyaknya dan nggak ada satu pun pesan dari Ara yang lo bales?"

"Terus?"

"Gila ya lo! Mas Bro, jangan karena Al, lo malah jauhin Ara."

Ken menghela napas. "Gue benci banget sama Al, nyokapnya juga," jeda sebentar. Ken tertawa hampa, "Bodohnya, gue baru tahu rahasia yang ditutupin Papa."

Ken & Ara [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang